3. Lembar Penilaian Bercerita Lembar penilaian bercerita digunakan untuk menilai keterampilan
bercerita siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini didasarkan pada proses bercerita siswa di depan kelas. Aspek- aspek yang dinilai dalam
penilaian bercerita meliputi aspek- aspek kebahasaan. Adapun lembar penilaian bercerita yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro 2013: 410 ditunjukkan pada
Tabel 8.
Tabel 8: Rubrik Penilaian Keterampilan Bercerita
No. Aspek yang Dinilai
Tingkat Capaian Kinerja 1
2 3
4 5
1. Makna Keseluruhan Cerita
2. Isi Cerita
3. Logika Cerita
4. Alur cerita
5. Ekspresi dan Tingkah Laku
6. Pilihan Kata
7. Penempatan Nada
8. Kelancaran
Jumlah Skor
Adapun keterangan indikator perolehan skor pada setiap aspek bercerita dijelaskan pada Lampiran 13.
H. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen telah mencerminkan isi yang dikehendaki. Uji validitas berupa validitas
isi yang dilakukan oleh Dr. Hartono, M. Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah berbicara. Jika instrumen telah dinyatakan valid, maka instrumen layak
digunakan untuk melakukan penelitian .
Hasil uji validitas instrumen ditunjukkan pada Lampiran 7.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t pada program SPSS 20.0. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung apakah
terdapat perbedaan secara signifikan atau tidak. Rata-rata hitung tersebut berasal dari kelas eksperimen yang dikenai perlakuan dengan menggunakan metode
bermain peran dan kelas kontrol yang dikenai perlakuan menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran keterampilan bercerita. Kriteria penerimaan
dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5. Uji normalitas juga dilakukan untuk mengetahui kepastian sebaran data
yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov
dengan melihat kaidah sig 2-tailed, jika p 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Uji homogenitas juga harus dilakukan setelah uji normalitas selesai. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan beberapa sampel, yaitu seragam