Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

59 eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian Wikipedia, 2010.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian dan kadang juga dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti Suryabrata dalam M. Idrus, 2009: 77. Sedangkan menurut Setyosari 2010: 108 variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Jadi variabel penelitian adalah suatu objek yang akan diteliti kebenarannya dengan beberapa teori yang dimiliki. Sementara itu, Martono 2010: 49 menyatakan bahwa variabel dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau lebih dari satu nilai. Pedoman dalam menentukan variabel yang saling berhubungan adalah proporsi, teori, dan hipotesis. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan bermain balok anak usia 5-6 tahun di TK pada Gugus Teratai, 60 Umbulharjo Yogyakarta. Berikut ini kisi-kisi mengenai observasi untuk pengumpulan data. Tabel 1. Kisi-kisi Observasi Variabel Indikator Kemampuan motorik halus dalam bermain balok a. Membangun menara b. Menyusun balok berdampingan c. Membuat jembatan d. Membuat bangunan dengan berbagai variasi 2. Definisi operasional variabel Berdasarkan variabel tersebut, akan dikemukakan definisi operasional dengan tujuan memberi batasan yang jelas pada penelitian ini. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel bersifat operasional terkait dengan pengukuran variabel-variabel tersebut Sarwono, 2006: 27. Dalam penelitian ini, definisi operasional adalah melatih kemampuan tangan agar jari- jemari anak terampil untuk membuat dan menyeimbangkan balok-balok dengan cara menyusun balok dalam ukuran dan bentuk yang sama dan berbeda. Berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun, maka dalam kegiatan bermain balok terdapat beberapa indikator diantaranya adalah: a. Kemampuan membangun menara. Kemampuan menumpuk menara dalam penelitian ini terkait kemampuan anak menyusun balok sebanyak 13 balok secara vertical sehingga menyerupai menara. 61 b. Menyusun balok berdampingan. Dalam aspek ini yang diteliti adalah kemampuan anak menyusun balok secara memanjang ke samping. c. Kemampuan membuat jembatan. Dalam hal ini terkait dengan kemampuan anak meletakkan dua balok dengan sedikit terpisah, kemudian meletakkan satu balok lagi diantara kedua balok tersebut. d. Kemampuan membuat bangunan dengan berbagai variasi. Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan anak menyusun balok sesuai kreativitas dengan bentuk dan ukuran yang berbeda dan sama, serta keseimbangan posisi balok. Jadi aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah kemampuan anak membangun menara, kemampuan anak menyusun balok berdampingan, kemampuan anak membuat jembatan, dan kemampuan anak membuat bangunan dengan berbagai variasi.

C. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN 3M DAN MELIPAT DI TK NEGERI DHARMA WANITA TEUNOM

0 9 1

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERMATA JL. PENDAWA KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.

0 7 26

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Menggambar Dekoratif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 1 Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Tahun 20

0 3 8

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN MENEMPEL BENTUK-BENTUK GEOMETRI di TK ‘Aisyiyah II Makamhaji.

1 3 15

LINGKUP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DALAM MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN DI KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 10 167

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN

0 1 6

PEMBELAJARAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

1 1 8

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SE KOTA PONTIANAK

0 0 8

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SE KOTA PONTIANAK

0 0 8