29
dinamis.  Keseimbangan  statis  merujuk  kepada  menjaga  keseimbangan  tubuh ketika  berdiri  pada  suatu  tempat.  Keseimbangan  dinamis  adalah  keterampilan
untuk  menjaga  keseimbangan  tubuh  ketika  berpindah  dari  suatu  tempat  ke tempat lain.
e. Kelincahan  adalah  keterampilan  seseorang  mengubah  arah  dan  posisi  tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik ke titik lain. Kelincahan ini  meliputi  koordinasi  cepat  dan  tepat  dan  otot-otot  besar  pada  badan  dalam
suatu kegiatan pembelajaran. Dari  hasil  penjelasan  tersebut,  unsur  kebugaran  jasmani  yang
mempengaruhi  gerakan  motorik  halus  terdapat  tiga  unsur,  yaitu  kekuatan, koordinasi,  dan  kecepatan.  Ketiga  komponen  tersebut,  tidak  hanya  fokus  pada
gerakan  yang  melibatkan  otot-otot  besar,  namun  juga  gerakan  yang  melibatkan tangan atau motorik halus.
C. Konsep bermain
1. Pengertian Bermain Bagi Anak Usia Dini
“Bermain  bukan  bekerja;  bermain  adalah  pura-pura;  bermain  bukan sesuatu  yang  sungguh-
sungguh;  bermain  bukan  sesuatu  yang  produktif” Schwartzman,1978  dalam  Patmonodewo,  1995:  102.  Bermain  menurut  Suyadi
2010:  284  merupakan  aktivitas  yang  sangat  menyenangkan  dengan  ditandai adanya  gelak  tawa  oleh  anak  yang  melakukan.  Karena  itu,  suasana  hati  menjadi
penentu  apakah  anak  tersebut  sedang  bermain  atau  tidak.  Menguatkan  pendapat tersebut  Harun,2009:  78  memaparkan  bahwa  bermain  adalah  proses  aktivitas
30
fisik dan psikis anak untuk mencari dan mendapatkan kesenangan yang bebas dari aturan  dan  ketentuan  yang  ketat.  Sesuai  dengan  hal  tersebut,  menurut  Hurlock
1978:  320  bermain  merupakan  aktivitas-aktivitas  yang  dilakukan  untuk memperoleh kesenangan. Hurlock menegaskan bahwa bermain merupakan lawan
dari kerja karena bermain  dilakukan dengan penuh kesenangan, tanpa beban dan dilakukan tanpa tujuan atau hasil akhir.Menambahkan pendapat tersebut, Docket
dan  fleer,  2000:  41  dalam  Sujiono,  2012:  144  bermain  merupakan  kebutuhan bagi  anak  karena  melalui  bermain  anak  memperoleh  pengetahuan  yang  dapat
mengembangkan kemampuan dirinya.  Bermain  merupakan sesuatu  yang berbeda dengan  aktivitas  lain  seperti  bekerja  dan  belajar  yang  dilakukan  untuk  mencapai
suatu hasil akhir. Sedikit  berbeda  dengan  pendapat  Hurlock,  Sujiono  2012:  145
menyatakan bahwa bermain bagi anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan  bekerja  pada  orang  dewasa.  Anak  memberikan  konsentrasi  yang  penuh
dalam  bermain.  Bermain  juga  memiliki  pengaruh  yang  sangat  besar  terhadap perkembangan  anak.  Sedangkan  Mayesty  1990:  196-197  dalam  Sujiono,  2012:
144 bermain adalah kegiatan yang diulang-ulang sepanjang hari karena bagi anak hidup  adalah  bermain  dan  bermain  adalah  hidup.  Anak  akan  terus  melakukan
permainan dimanapun dan kapanpun anak memiliki kesempatan. “Bermain adalah suatu kegiatan yang serius, tetapi mengasyikkan. Melalui
aktivitas  bermain,  berbagai  pekerjaan  anak  terwujud.  Anak  dapat  memilih aktivitasnya sendiri karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah
atau pujian. Bermain merupakan salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya  dan    medium  dimana  anak  mencobakan  diri,  bukan  saja  dalam
fantasinya  tetapi  juga  benar  nyata  secara  aktif.  Bila  anak  bermain  secara  bebas, sesuai  kemauan  manapun  sesuai  kecepatannya  sendiri,  maka  ia  melatih
kemampuannya.”Setyawan, 2000: 20
31
Menurut  Piaget  Partini,  2010:  50  bermain  merupakan  aktivitas  yang dapat  mengembangkan  kemampuan  fisik-motorik  anak  karena  anak  belajar
mengontrol gerakannya menjadi gerakan yang terkoordinasi. Anak terlahir dengan kemampuan  refleks  sehingga  dengan  bermain  anak  belajar  menggabungkan  dua
atau  lebih  gerak  refleks  hingga  mampu  mengontrol  dengan  baik.  Hoorn  dalam penelitiannya  Partini,  2010:  50  juga  menerangkan  bahwa  bermain  memiliki
peran  penting  dalam  perkembangan  kemampuan  berpikir  logis,  imajinatif,  dan kreatif.  Bermain  juga  membebaskan  anak  dari  kehidupan  sebenarnya  yang
menghambat  berpikir  abstrak.  Anak  belajar  memahami  pengetahuan  melalui interaksi dengan objek sekitarnya yang didapat dari bermain.
Dari  beberapa  kutipan  yang  telah  dipaparkan  tersebut,  dapat  ditarik kesimpulan bahwa  bermain  adalah suatu  kegiatan  yang dilakukan oleh anak usia
dini  secara  berulang-ulang  untuk  memperoleh  kesenangan  dan  bebas  dari  aturan yang  ketat,  tujuan  atau  hasil  akhir,  dan  kehidupan  nyata  yang  menghambat  anak
untuk  berpikir  abstrak.  Melalui  bermain  anak  dapat  mencobakan  dirinya,  baik dalam  dunia  fantasi  maupun  dunia  nyata.  Anak  juga  dapat  mengembangkan
kemampuan fisik-motorik, kemampuan berpikir logis, imajinatif, dan kreatif.
2. Tahapan Bermain