27
tangan  dan  mata,  dan  c  mampu  mengendalikan  emosi.  Sependapat  dengan  hal tersebut, Asmawati 2008: 5 memaparkan tujuan mengembangkan motorik halus
pada anak, yaitu agar anak dapat berlatih koordinasi tangan, mata, dan pikirannya dalam  menggunakan  berbagai  alat  atau  media  kreatif  sehingga  memperoleh
keterampilan  yang  berguna  untuk  perkembangan  selanjutnya  Asmawati,  2008: 5.
.
Purwarini 2015: 7 juga menyatakan tujuan dari pengembangan motorik halus anak  adalah  untuk  mengembangkan  dan  melatih  motori  halus  anak,  melatih
koordinasi lengan dan genggam, serta mengembangkan kreativitas anak. Nuryani dan  kawan-kawan  2013:  2  menjelaskan  tujuan  dari  motorik  halus  pada  anak,
yaitu  menstimulasi  perkembangan  otot  sebagai  modal  dasar  untuk  menulis, mengenal warna dan bentuk, melatih gerakan otot jemari atau pergelangan tangan
agar  lentur,  menyalurkan  perasaan  melalui  imajinansi,  keindahan  dan  kreativitas agar  berkembang  secara  optimal.  Berdasarkan  pendapat  di  atas  mengenai  tujuan
pengembangan  motorik  halus,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan pengembangan  motorik  halus  adalah  anak  dapat  berlatih  dan  membiasakan
gerakan-gerakan  yang  membutuhkan  aktivitas  tangan  atau  gerakan  yang melibatkan  otot-otot  kecil  agar  membantu  anak  dalam  memenuhi  kebutuhan  diri
sendiri.
7. Unsur-Unsur Keterampilan Motorik Halus
Dalam  melakukan  gerakan,  setiap  anak  memiliki  beberapa  unsur  di dalamnya.  Barrow  Harold.  M  dan  Mc  Gee,  Rosemary  1976:  120  menyatakan
bahwa unsur-unsur keterampilan motorik terdiri atas: kekuatan, kecepatan, power, ketahanan,  kelincahan,  keseimbangan,  fleksibilitas,  dan  koordinasi.  Hal  tersebut
28
juga  sesuai  dengan  pemaparan  Toho  Cholik  Mutohir  dan  Gusril  2004:  50-51
yang menjelaskan bahwa unsur-unsur keterampilan motorik di antaranya:
a. Kekuatan  adalah  keterampilan  sekelompok  otot  untuk  menimbulkan  tenaga
sewaktu  bekerja  atau  melakukan  gerakan.  Kekuatan  otot  harus  dimiliki  anak sejak  dini.  Apabila  anak  tidak  memiliki  kekuatan  otot  tentu  anak  tidak  dapat
melakukan  aktivitas  bermain  yang  menggunakan  fisik  seperti:  berlari, melompat, melempar, memanjat, menganggkat, bergantung, dan mendorong.
b.  Koordinasi  kemampuan  seseorang  mengintegrasikan  berbagai  gerakan  yang berbeda  ke  dalam  pola  gerakan  tunggal  secara  efektif.  Dengan  ketentuan
bahwa  gerakan  koordinasi  meliputi  kesempurnaan  waktu  antara  otot  dengan sistem  syaraf.  Koordinasi  merupakan  faktor  penting  yang  juga  menentukan
suatu  pembelajaran  motorik  dikarenakan  koordinasi  merupakan  faktor  lain yang  menjadi  dasar  pelaksanaan,  khususnya  gerakan  yang  lebih  kompleks.
Anak  dikatakan  baik  koordinasi  gerakannya  apabila  anak  mampu  bergerak dengan  mudah,  lancar  dalam  rangkaian  dan  irama  gerakannya  terkontrol
dengan baik. c.
Kecepatan  adalah  keterampilan  yang  berdasarkan  kelentukan  dalam  satuan waktu  tertentu.  Kecepatan  dalam  motorik  tidak  hanya  fokus  pada  kecepatan
kaki  melainkan  seluruh  bagian  badan,  bahkan  mungkin  bervariasi  dari  satu bagian ke bagian lain.
d. Keseimbangan  adalah  kemampuan  seseorang  mengendalikan  organ-organ
syaraf  otot  sehingga  dapat  mengendalikan  gerakan-gerakan  dengan  baik  dan benar. Keseimbangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu keseimbangan statis dan
29
dinamis.  Keseimbangan  statis  merujuk  kepada  menjaga  keseimbangan  tubuh ketika  berdiri  pada  suatu  tempat.  Keseimbangan  dinamis  adalah  keterampilan
untuk  menjaga  keseimbangan  tubuh  ketika  berpindah  dari  suatu  tempat  ke tempat lain.
e. Kelincahan  adalah  keterampilan  seseorang  mengubah  arah  dan  posisi  tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik ke titik lain. Kelincahan ini  meliputi  koordinasi  cepat  dan  tepat  dan  otot-otot  besar  pada  badan  dalam
suatu kegiatan pembelajaran. Dari  hasil  penjelasan  tersebut,  unsur  kebugaran  jasmani  yang
mempengaruhi  gerakan  motorik  halus  terdapat  tiga  unsur,  yaitu  kekuatan, koordinasi,  dan  kecepatan.  Ketiga  komponen  tersebut,  tidak  hanya  fokus  pada
gerakan  yang  melibatkan  otot-otot  besar,  namun  juga  gerakan  yang  melibatkan tangan atau motorik halus.
C. Konsep bermain