61
b. Menyusun balok berdampingan. Dalam aspek ini yang diteliti adalah
kemampuan anak menyusun balok secara memanjang ke samping. c.
Kemampuan membuat jembatan. Dalam hal ini terkait dengan kemampuan anak meletakkan dua balok dengan sedikit terpisah, kemudian meletakkan satu
balok lagi diantara kedua balok tersebut. d.
Kemampuan membuat bangunan dengan berbagai variasi. Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan anak menyusun balok sesuai kreativitas dengan
bentuk dan ukuran yang berbeda dan sama, serta keseimbangan posisi balok. Jadi aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah kemampuan anak
membangun menara, kemampuan anak menyusun balok berdampingan, kemampuan anak membuat jembatan, dan kemampuan anak membuat bangunan
dengan berbagai variasi.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok dari mana sampel-sampel diambil Setyosari, 2010: 168. Cara pengambilan populasi menurut M. Idrus
2009: 93 dilakukan dengan pengambilan subjek penelitian meliputi keseluruhan populasi yang ada. Populasi pada penelitian ini adalah anak TK B 5 sampai 6
tahun pada Gugus Teratai, kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Keseluruhan TK yang terdapat di gugus teratai kecamatan Umbulharjo Yogyakarta berjumlah 6
yaitu TK Islam Pelangi Anak dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak, TK Al- Wardah dengan jumlah siswa sebanyak 10 anak, TK Pamardisiwi dengan jumlah
62
siswa sebanyak 15 anak, TK Islam Al Ikhlash dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak, RA Kusuma Mulya dengan jumlah siswa sebanyak 12 anak, dan TK Bina
Anak Sholeh sebanyak 30 anak. Seluruh anak TK B 5 sampai 6 tahun di gugus Teratai kecamatan Umbulharjo Yogyakarta berjumlah 111 anak.
2. Sampel
Sampel adalah anggota populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi Martono, 2010: 66.
Menurut M. Idrus 2009: 93, sampling dilakukan dengan pengambilan subjek penelitian dengan menggunakan sebagian dari populasi. Sampel diperkenankan
dalam prosedur penelitian selama bersifat representatif, artinya sampel tersebut dapat mewakili populasinya. Menurut Gay dalam Idrus 2009: 94 ukuran sampel
yang diambil dari penelitian deskriptif harus berjumlah 10 dari jumlah populasi. Selain itu, Gay dalam Idrus 2009: 94 juga mengatakan sebaiknya sampel dalam
jumlah besar sebab sampel yang berjumlah besar sifatnya lebih representatif dan mendekati generalisasi populasi. Menentukan sampel juga dapat dilakukan dengan
mengambil 60-75 dari jumlah populasi apabila jumlah populasi hanya berkisar 100 individu M.Idrus, 2009: 95. Dalam penelitian ini, penulis mengambil
sampel sebanyak 62 dari jumlah populasi yaitu sebanyak 69 anak. Teknik sampel dilakukan dengan simple random sampling sehingga setiap elemen dalam
populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 4 TK di antara 6 TK, yaitu TK Islam Pelangi anak sebanyak 24 anak; TK Al-Wardah sebanyak 10 anak; TK Pamardisiwi sebanyak 15 anak; dan TK
63
Islam Al-Ikhlas sebanyak 20 anak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Daftar TK yang dijadikan sampel No
Nama TK Jumlah Anak Usia 5-6 tahun
1 TK Islam Pelangi Anak
24 2
TK Al-Wardah 10
3 TK Pamardisiwi
15 4
TK Islam Plus Al-Ikhlash 20
Total jumlah sampel 69
D. Tempat dan Waktu Penelitian