79
3. Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu Kamis 30 Maret, Sabtu 1 April , dan Senin 3 April 2017 dengan menggunakan tema kegemaran.
Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan yang disusun untuk siklus yang kedua ini merupakan rencana untuk memperbaiki hasil berdasarkan refleksi siklus I. Setelah melakukn diskusi dengan
guru kelas III SD N Bero 1, diperoleh hasil kesepakatan pada tahap perencanaan, guru menentukan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Membuat rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat
kali pertemuan bersama dengan guru. Peneliti dan guru menentukan tema dan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dalam
siklus II. 2 Merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan instrumen
penelitian, yang digunakan selama pelaksanaan penelitan. 3 Mempersiapkan media Big Book yang akan digunakan dalam mengajarkan
membaca pemahaman. 4 Melatih guru kembali dalam menggunakan media pembelajaran Big Book.
80
5 Menentukan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus II.
6 Membagi siswa dalam 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3-4 siswa. 7 mengkondisikan kelas agar lebih nyaman untuk siswa belajar.
b Pelaksanaan penelitian siklus II Pelaksanaan penelitian siklus II peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas
peneliti adalah mengamati, menilai dan mendokumentasikan semua pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa. Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru kelas. Pelaksanaan siklus II pada Pertemuan pertama Kamis, 30 Maret 2017 bacaan yang
digunakan berjudul “Memanfaatkan Barang Bekas”, pertemuan kedua Sabtu, 1 April 2017 bacaan yang diguna
kan berjudul “ Tugas Mulia PMI”, pertemuan ketiga Senin, 3 April 2017 bacaan yang digunakan berjudul “ Bola-bola Kesepian.
Diskripsi kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Tindakan guru ketika masuk ke dalam kelas adalah membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi. Guru menggunakan media Big Book
dalam pembelajaran, dan mengaktifkan siswa dalam membaca. Guru memberikan contoh membaca yang benar kemudian siswa mengikutinya seperti gambar berikut.
81
Gambar 8. Guru memberikan contoh membaca yang benar
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab dan menebak kelanjutan isi bacaan dalam Big Book. Guru membaca cerita pada Big Book dengan
diikuti seluruh siswa. Guru membenarkan cara membaca siswa jika ada yang salah. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu pada pertemuan pertama siswa
mengurutkan cerita, pada pertemuan kedua cerita berpasangan dan pada pertemuan ketiga siswa menuliskan kembali cerita dengan kata-kata sendiri. pada siklus II setiap
siswa dalam kelompok mempunyai tugas masing-masing sehingga semua siswa lebih
aktif dalam pembelajaran seperti gambar berikut.
Gambar 9. Siswa melakukan diskusi kelompok
Kemudian siswa mengerjakan soal-soal pada tiap pertemuan sesuai dengan bacaan yang dibahas, soal berupa pilihan ganda dengan menggunakan tingkatan kognitif dari
82
Bloom dari aspek mengingat C1 dan memahami C2. Pada pertemuan ketiga siswa melakukan tes membaca dengan benar. Ketika pembelajaran berlangsung, guru
memberikan ice breaking untuk siswa agar lebih semangat dalam pembelajaran
seperti gambar berikut ini.
Gambar 10. Siswa melakukan Ice Breaking
c Observasi Tindakan Siklus II Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selama proses pembelajaran
berlangsung. Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran yang diamati dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II dapat
dilihat sebagai berikut. 1
Aktivitas Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru meliputi penyampaian materi, pembimbingan
siswa saat pembelajaran langsung, dan penggunaan media pembelajaran Big Book pada saat pembelajaran membaca pemahaman. Secara keseluruhan ketiga aspek yang
diamati dalam lembar observasi guru sudah terlaksana dengan baik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari itu dan memotivasi siswa untuk semangat
83
dalam belajar. Guru menyampaikan materi jelas dan telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Saat diskusi
kelompok guru juga sudah membimbing dengan baik. Pada penggunaan media Big Book guru sudah memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya atau berpendapat, dan mengaktifkan siswa dalam membaca tiap halaman. Dalam penggunaannya media pembelajaran Big Book guru sudah
melaksanakan langkah-langkah yang sudah disepakati. 2
Aktifitas siswa Hasil observasi siswa pada siklus II menunjukkan bahwa siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran, beberapa siswa sudah aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan ada banyak siswa yang mengungkapkan pendapatnya.
Saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan media Big Book siswa antusias dalam mengikutinya. Siswa memperhatikan guru saat membacakan teks,
siswa juga semangat dalam membaca bersama pad teks di buku besar. Siswa aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa juga menanyakan kata
yang belum dipahami. Banyak siswa yang mulai berani membaca dengan suara keras dan didengarkan oleh teman-temannya. Siswa sudah bisa membaca dengan baik
tetapi masih ada yang belum mengetahui tentang jeda dalam membaca. Ada satu siswa yang benar-benar tidak bisa membaca sehingga guru harus lebih
memperhatikan anak tersebut dibandingkan dengan siswa yang lain. Saat pembelajaran berlangsung, jika siswa mulai bosan dengan pembelajaran, guru
84
mengajak siswa menyanyi, tepuk dan memberikan reward bagi anak yang aktif dalam pembelajaran..
3 Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman
Tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan secara individu untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Tes ini dilakukan dengan tes tertulis
berupa pemahaman siswa berkaitan dengan bacaan yang sudah dibaca dan tes membaca siswa. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut ini sekaligus perbandingan nilai kemampuan membaca pada pelaksanaan pratindakan, siklus I dan siklus II.
Tabel 12. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Ssiwa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
No Nama Nilai
Ketuntasan Pratindakan Siklus
1 Siklus
2 Pratindakan Siklus
1 Siklus 2
1. AA
62 76
83 √
√ 2.
MSA 50
41 45
3. GID
78 89
97 √
√ √
4. JYA
74 88
97 √
√ √
5. SNN
58 79
88 √
√ 6.
RSY 60
83 90
√ √
7. MRS
64 76
84 √
8. RI
70 66
85 √
√ √
9. KNA
72 79
88 √
√ √
10. CPM 58
76 83
√ √
11. RMRH 64
69 86
√ 12. RAA
64 69
67 13. FSA
78 90
92 √
√ √
14. EWH 60
65 83
V
Rata-rata 65
75 83
Tuntas 5
9 12
Persentase
36 64
86
Tidak tuntas 9
5 2
Persentase 64
35 14
85
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Rata-rata
65 75
83 Skor tertinggi
78 90
97 Skor terendah
50 41
45 Jumlah siswa yang
lulus rata-rata 5
9 12
Presentase 36
64 86
Jumlah siswa yang tidak lulus rata-rata
9 5
2 Persetase
64 36
14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi rata-rata pada pra siklus mengalami kenaikan pada siklus I dan siklus II yaitu dari 5 siswa 36
menjadi 9 siswa 64 menjadi 12 siswa 86. Berikut ini adalah diagram batang hasil dari nilai siklus II dan perbandingannya dengan nilai pra siklus dan siklus III.
Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan
Siklus I.
20 40
60 80
100 120
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Rata-rata Ketuntasan
Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
86
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa nilai terendah pada pra siklus 50 namun turun pada siklus I menjadi 41 dan pada siklus II naik menjadi 45, nilai
tertinggi pada pra siklus 78 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 90 dan mengalami kenaikan pada siklus II menjadi 97, rata-rata nilai pada pra siklus sebesar
65 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 75 dan mengalami kenaikan lagi pada siklus II menjadi 83. Adapun hasil tes membaca siswa dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 13. Perbandingan Nilai Tes Membaca Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
No Nama Nilai Membaca
Keterangan Pra Tindakan Siklus I
Siklus II 1.
AA 53
71 75
Meningkat 2.
MSA 12
13 13
Meningkat 3.
GID 65
72 77
Meningkat 4.
JYA 60
76 78
Meningkat 5.
SNN 49
65 73
Meningkat 6.
RSY 57
77 79
Meningkat 7.
MRS 58
69 70
Meningkat 8.
RI 58
68 70
Meningkat 9.
KNA 61
70 71
Meningkat 10. CPM
50 65
70 Meningkat
11. RMRH 56
66 70
Meningkat 12. RAA
39 59
63 Meningkat
13. FSA 72
79 85
Meningkat 14. EWH
55 62
68 Meningkat
Rata-rata 53
65 68
Berdasarkan data di atas tes kemampuan membaca siswa pada siklus II mengalami peningkatan pada setiap siklusnya tetapi ada anak yang belum bisa
meningkat dikarenakan belum bisa membaca sama sekali. Untuk lafal banyak siswa yang sudah melafalkan kata dengan benar. Untuk intonasi masih ada beberapa siswa
87
yang masih ragu-ragu dalam membaca sehingga cenderung membaca pelan seperti siswa EWH dan RAA. Untuk siklus II siswa RAA sudah mulai fokus dalam
membaca dan memperhatikan bacaannya. Sebagian besar siswa sudah lancar dan mulai berani membaca dengan suara yang keras. Siswa MSA sudah diberikan waktu
yang lebih intensif dibandingkan dengan teman yang lainnya. Siswa tersebut belum bisa membaca dengan lancar tetapi sudah bisa mengeja kata.
d Refleksi Tindakan Siklus II Refleksi dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan sudah sesuai dengan yang direncanakan. Peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran selama siklus II dengan berpedoman pada
data hasil observasi pada saat pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil observasi yang telah dipaparkan di atas, pembelajaran pada siklus
II telah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Guru telah terlebih dahulu membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif. Guru juga sudah melaksanakan langkah-
langkah penggunaan Big Book dengan baik. Siswa juga sudah aktif mengikuti pembelajaran dan mulai berani mengemukakan pendapat mereka.
Berdasarkan hasil observasi terhadap nilai membaca pemahaman siswa, rerata kelas adalah 83 dan persentase ketuntasan sebanyak 86 siswa telah memenuhi
rata-rata membaca pemahaman. oleh karena itu, penelitian tindakan ini dikatakan telah berhasil dan penelitian dihentikan pada siklus II karena telah memenuhi kriteria
keberhasilan penelitian.
88
C. Pembahasan