Siklus I Deskripsi Lokasi Penelitian

68

2. Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu Kamis 16 Maret, Sabtu 18 Maret, dan Senin 20 Maret dengan menggunakan tema pertanian. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. a perencanaan Tindakan Siklus I Pada tahap perencanaan, guru menentukan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran pada siklus I. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Membuat rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan bersama dengan guru. Peneliti dan guru menentukan tema dan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan dalam siklus I. 2 Merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian, yang digunakan selama pelaksanaan penelitan. 3 Mempersiapkan media Big Book yang akan digunakan dalam mengajarkan membaca pemahaman. 4 Melatih guru menggunakan media Big Book. 5 Menentukan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I 6 Membagi siswa dalam 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3-4 siswa. b Pelaksanaan penelitian siklus I 69 Pelaksanaa penelitian siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas peneliti adalah mengamati, menilai dan mendokumentasikan semua pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa. Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru kelas. Pelaksanaan siklus I pada Pertemuan pertama Kamis, 16 Maret 2017 bacaan yang digunakan berjudul “Beribur ke Rumah Kakek”, pertemuan kedua Sabtu, 18 Maret 2017 bacaan yang digunakan berjudul “ Warung Ari”, pertemuan ketiga Senin, 20 Maret 2017 bacaan yang digunakan berjudul “ Makanan Sehat”. Diskripsi kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Tindakan guru ketika masuk ke dalam kelas adalah membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa dan membagikan kartu nama pada masing-masing siswa. Siswa menuliskan nama pada kartu nama masing- masing seperti gambar berikut. Gambar 3. Siswa menuliskan identitas diri pada kartu nama. 70 Kartu nama tersebut ditempelkan pada masing-masing siswa agar mempermudah observer dalam mengamati aktivitas siswa dan akan digunakan selama penelitian tersebut berlangsung. Pembelajaran dimulai, kemudian guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi. Guru menggunakan media Big Book dalam pembelajaran, dan mengaktifkan siswa dalam membaca seperti gambar berikut. Gambar 4. Guru mengaktifkan siswa dalam membaca. Guru mencontohkan cara membaca yang benar dan diikuti oleh siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab dan menebak kelanjutan isi bacaan dalam Big Book. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan bacaan yang sudah dibahas. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu pada pertemuan pertama menuliskan pengetahuan siswa berkaitan dengan pemandangan yang ada di desa dan di kota, pertemuan kedua siswa menyebutkan kebutuhan sehari-hari dan pertemuan ketiga siswa membagi makanan ke dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Setiap pertemuan 71 siswa melakukan diskusi bersama kelompok dengan bimbingan guru seperti berikut ini. Gambar 5. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi. Kemudian siswa mengerjakan soal-soal pada tiap pertemuan sesuai dengan bacaan yang dibahas, soal berupa pilihan ganda dengan menggunakan tingkatan kognitif dari Bloom dari aspek mengingat C1 dan memahami C2. Pada pertemuan ketiga dilakukan tes lisan untuk mengetahui kemampuan membaca siswa dengan berdasarkan pedoman membaca dari Darmiyati dan Budiasih. Siswa mengerjakan soal di bangku masing-masing dengan bimbingan guru seperti gambar berikut. Gambar 6. Siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia c Observasi Tindakan Siklus I 72 Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran yang diamati dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman pada siklus I dapat dilihat sebagai berikut. 1 Aktivitas Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru meliputi penyampaian materi, pembimbingan siswa saat pembelajaran langsung, dan penggunaan media pembelajaran Big Book pada saat pembelajaran membaca pemahaman. Secara keseluruhan ketiga aspek yang diamati dalam lembar observasi guru sudah terlaksana dengan baik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari itu dan memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar. Guru menyampaikan materi cukup jelas dan telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti tetapi kebanyakan guru yang bertanya kepada para siswa. Saat diskusi kelompok guru juga sudah membimbing dengan baik. Pada penggunaan media Big Book guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat, dan mengaktifkan siswa dalam membaca tiap halaman. Dalam penggunaannya guru belum menggali informasi tentang bacaan dengan pengalaman siswa dan kurang memberikan penekanan dari tiap halaman. Guru belum menanyakan kata yang belum jelas kepada siswa, dan siswa juga tidak menanyakan kata apa saja yang belum jelas. 2 Aktifitas siswa 73 Hasil observasi siswa pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran, beberapa siswa sudah aktif dalam menjawab pertanyaan guru tetapi sangat sedikit yang mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan. Saat berdiskusi hanya beberapa siswa yang mendominasi kelompokknya. Saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan media Big Book siswa antusias dalam mengikutinya. Siswa memperhatikan guru saat membacakan teks, siswa juga semangat dalam membaca bersama pada teks di buku besar. Siswa aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru. Namun ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan, ada beberapa siswa yang asik bermain sendiri dan tidak mendengarkan. Kebanyakan siswa masih malu-malu dalam membaca, dapat dilihat dari suara mereka yang masih pelan dan terdengar tidak jelas. Rata-rata siswa sudah bisa membaca dengan baik walaupun masih dengan bantuan guru dan siswa banyak yang belum mengetahui tentang jeda dan intonasi yang benar. Ada satu siswa yang benar-benar tidak bias membaca sehingga guru harus lebih memperhatikan anak tersebut dibandingkan dengan siswa yang lain. Saat pembelajaran berlangsung, jika siswa mulai bosan dengan pembelajaran, guru mengajak siswa menyanyi dan tepuk. 3 Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan secara individu untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Tes ini dilakukan dengan tes tertulis berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan dan tes lisan berupa tes membaca siswa. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siklus I dapat 74 dilihat pada tabel berikut ini sekaligus perbandingan nilai kemampuan membaca pada pelaksanaan pratindakan dan siklus I. Tabel 9. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman pada Pra Tindakan dan Siklus 1 No Nama Nilai Ketuntasan pratindakan Siklus 1 Pratindakan Siklus 1 1. AA 62 76 - √ 2. MSA 50 41 - - 3. GID 78 89 √ √ 4. JYA 74 88 √ √ 5. SNN 58 79 - √ 6. RSY 60 83 - √ 7. MRS 64 76 - √ 8. RI 70 66 √ - 9. KNA 72 79 √ √ 10. CPM 58 76 - √ 11. RMRH 64 69 - - 12. RAA 64 69 - - 13. FSA 78 90 √ √ 14. EWH 60 65 - - Rata-rata 65 75 Tuntas 5 9 Persentase 36 64 Tidak tuntas 9 5 Persentase 64 36 Pra Siklus Siklus I Rata-rata 65 75 Skor tertinggi 78 90 Skor terendah 50 41 Jumlah siswa yang lulus rata-rata 5 9 Presentase 36 64 Jumlah siswa yang tidak lulus rata-rata 9 5 Persetase 64 36 75 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi rata-rata pada pra siklus mengalami kenaikan pada siklus I yaitu dari 5 siswa 36 menjadi 9 siswa 64 . Berikut ini adalah diagram batang hasil dari nilai siklus I dan perbandingannya dengan nilai pra siklus. Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus 1 Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa nilai terendah pada pra siklus 50 namun turun pada siklus I menjadi 41, nilai tertinggi pada pra siklus 78 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 90, rata-rata nilai pada pra siklus sebesar 65 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 75. Adapun hasil tes membaca siswa dapat digambarkan sebagai berikut. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Ketuntasan Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman pada Pra siklus dan Siklus I Pra siklus Siklus 1 76 Tabel 10. Perbandingan Nilai Tes Membaca Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus 1 No Nama Nilai Membaca Keterangan Pra Siklus Siklus I 1. AA 53 71 Meningkat 2. MSA 12 13 Meningkat 3. GID 65 72 Meningkat 4. JYA 60 76 Meningkat 5. SNN 49 65 Meningkat 6. RSY 57 77 Meningkat 7. MRS 58 69 Meningkat 8. RI 58 68 Meningkat 9. KNA 61 70 Meningkat 10. CPM 50 65 Meningkat 11. RMRH 56 66 Meningkat 12. RAA 39 59 Meningkat 13. FSA 72 79 Meningkat 14. EWH 55 62 Meningkat Rata-rata 53 65 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai rata-rata membaca siswa. Dalam penilaian di atas dilihat dari aspek lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Untuk Penilaian lafal siswa GID, JYA, RSY, MRS, KNA, RI, dan FSA sudah tepat dalam pengucapan kata dalam kalimat, ketika membaca tidak ada kata yang salah dalam pengucapannya. Siswa AA dan RSY sudah mulai tepat dalam melafalkan kata dalam kalimat. Untuk siswa SNN, CPM, RMRH, dan EHW masih saja ada beberapa kata yang salah pengucapannya, mereka membaca dengan hati-hati tetapi terkadang masih ada lafal yang kurang tepat seperti kata yang seharusnya dibaca “kandungan gizi” sering menghilangkan satu atau dua huruf menjadi “kandung gizi”. Untuk siswa RAA sering tidak konsentrasi dalam membaca bahkan ketika membaca siswa ini melihat ke arah lain sehingga membacanya masih terbata- 77 bata. Siswa MSA masih seperti semula tetapi mulai dilatih untuk membaca lebih intensif dari teman yang lain. Dalam intonasi semua siswa mengalami hal yang sama, belum bisa menempatkan jeda titik dan koma seperti contoh berikut : kandungan gizi tersebut antara lainsepertivitaminproteinmineraldan karbohidrat. Dibaca : kandungangizitersebut antara lainseperti vitaminprotein mineral dan karbohidrat. Untuk kelancaran dalam membaca, siswa sudah banyak yang lancar membaca namun siswa MSA masih belum lancar. d Refleksi Tindakan Siklus 1 Refleksi adalah sarana untuk memperbaiki tindakan yang sudah dilakukan pada pembelajaran sebelumnya untuk dikaji lebih lanjut pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam refleksi ini dilakukan oleh guru dan peneliti dengan melihat kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan peningkatan nilai rata-rata tiap siswa. Adapaun refleksi dalam tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut. 1 Siswa masih banyak yang belum aktif dalam bertanya maupun dalam berdiskusi. 2 Banyak siswa yang belum benar dalam membaca khususnya pada intonasi dan jeda. 3 Guru belum menjalankan semua langkah-langkah penggunaan Big Book seperti belum mengkaitkan isi bacaan dengan pemahaman dan pengalaman siswa, belum memberikan penekanan pada setiap halaman, belum mengaktifkan siswa untuk menebak halaman selanjutnya dalam Big Book. 78 Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dapat berhasil sesuai rencana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dan peneliti harus memilihi variasi dalam pembelajaran. Tetapi secara keseluruhan pembelajaran pada siklus I sudah berjalan dengan lancer. Berdasarkan hasil pengamatan, hasil tes yang diperoleh, serta refleksi yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh dirasakan belum maksimal. Untuk itu, disusunlah rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Tabel 11. Refleksi dan Perbaikan No. Refleksi Perbaikan 1. Siswa masih banyak yang belum aktif dalam bertanya maupun dalam berdiskusi. Mengkonsep pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa seperti membuat kelompok dan membagi tugas pada setiap siswa. 2. Banyak siswa yang belum benar dalam membaca khususnya pada intonasi dan jeda. Menjelaskan lebih lanjut tentang cara membaca yang benar. 3. Guru belum menjalankan semua langkah-langkah penggunaan Big Book. Melatih kembali guru dalam penggunaan media Big Book. Disamping kendala-kendala tersebut terdapat hal positif yang diraih oleh siswa diantaranya : a siswa mulai antusias dalam pembelajaran, b siswa mulai aktif mengikuti pembelajaran membaca pemahaman, dan c siswa dapat fokus saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran. 79

3. Siklus II