Kemampuan Membaca Pemahaman Membaca Pemahaman

22

5. Kemampuan Membaca Pemahaman

Broughton Tarigan, 2008:12-13 menyatakan pada dasarnya ada dua aspek penting dalam membaca yaitu : 1 Keterampilan yang bersifat mekanis mechanical skill yaitu keterampilan dalam pengenalan huruf sampai pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis dalam kecepatan membaca taraf lambat. 2 Keterampilan yang bersifat pemahaman Comprehension skill yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi higher order, merupakan keterampilan untuk memahami pengertian sederhana, memahami signifikasi atau makna, evaluasi atau penilaian, dan kecepatan membaca yang fleksibel mudah disesuaikan dengan keadaan. Menurut Barmouth Zuchdi, 2007:73 kemampuan membaca merupakan seperangkat keterampilan pemeroleh pengetahuan yang digeneralisasikan yang memungkinkan orang memperoleh dan mewujudkan informasi yang diperoleh sebagai hasil membaca bahasa tulis. Berdasarkan uraian di atas kemampuan membaca pemahaman merupakan kemampuan yang dibutuhkan dalam kegiatan membaca pemahaman, baik itu kemampuan memahami makna dalam bacaan maupun kemampuan untuk mengolah informasi yang diperoleh sebelumnya. Kemampuan memahami bacaan yang dimiliki siswa dapat diukur melalui tes kemampuan membaca. Rofi’uddin dan Zuchdi 1999:174 mengatakan bahwa : “tes kemampuan membaca dapat diartikan sebagai alat untuk mengukur kemampuan test dalam menggali informasi yang terdapat dalam teks, yang di dalamnya melibatkan aspek : 23 pemahaman bahasa dan lambang, gagasan, serta nada dan gaya penulisan dengan melibatkan kemampuannya yang berkenaan dengan komponen kebahasaan konteks maupun komponen non- kebahasaan konteks”. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan tes kemampuan membaca untuk mengetahui kemampuan membaca siswa. menurut Rofi’udin dan Zuchdi terdapat dua jenis taksonomi yang dapat digunakan dalam tes membaca yaitu taksonomi Bloom dan taksonomi Barret. Bloom Purwanto, 2010:50 membagi dan menyusun enam tingkatan kognitif dimana semakin tinggi tingkatan akan semakin komplek dalam penguasaannya yaitu ingatan atau hafalan C1, pemahaman C2, penerapan atau aplikasi konsep untuk pemecahan masalah C3, analisis atau menjabarkan suatu konsep C4, sintesis atau menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konseputuh C5, dan evaluasi atau membandingkan nilai-nilai, ide dan metode C6. Sedangkan menurut Zuchdi dan Budiasih 1997:140 butir-bitir yang perlu diperhatikan dalam mengajar membaca di kelas rendah mencakup : a ketepatan menyuarakan tulisan, b kewajaran lafal, c kewajaran intonasi, d kelancaran, dan e kejelasan suara. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan kemampuan membaca pemahaman lebih difokuskan pada pemahaman makna dan mengelolaan informasi dalam suatu bacaan. Tes untuk kemampuan membaca dalam penelitian ini menggunakan taksonomi Bloom, khususnya pada ingatan C1 atau hafalan, pemahaman C2 dan tes kemampuan membaca dari Zuchdi dan Budiasih dengan berpedoman dari aspek a ketepatan menyuarakan tulisan, b kewajaran lafal, c kewajaran intonasi, d kelancaran, dan e kejelasan suara. 24

C. Media Pembelajaran