Karakteristik Anak Sekolah Dasar

41 9. Letakkan gambar animasi dan teks kalimat dalam satu halaman kemudian exsport agar gambar dan teks menyatu. 10. Ubah lembar menjadi ukuran A3 kemudian urutkan dari awal cerita sampai akhir cerita. 11. Print gambar kemudian urutkan gambar dan spiral membentuk buku.

E. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Dalam upaya mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para pendidik, orang tua, atau siapa saja yang berpentingan dalam mendidik anak, perlu untuk memahami perkembangan anak. Menurut Yusuf 2001:12 memahami perkembangan anak sangat penting karena alasan berikut ini : 1. masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan, 2. pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya, 3. pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka mengembangkan diri, dan memecahkan masalah yang dihadapinya, dan 4. melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk memfasilitasi peerkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Yusuf 2001:178-184 menyebutkan fase perkembangan anak usia sekolah dasar sebagai berikut. 42 1. Perkembangan Intelektual Anak pada usia sekolah dasar 6-12 tahun sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan menghitung. Pada usia SD daya pikir anak sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Tugas guru untuk mengembangkan kemampuan anak, maka guru seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan komentar pendapatnya tentang materi pelajaran yang dibacanya atau dijelaskan guru, membuat karangan, menyusun laporan. 2. Perkembangan Bahasa Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai pembendaharaan kata. Siswa menguasai keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak sudah gemar membaca atau mendengarkan cerita yang bersifat kritis tentang perjalanan petualangan, riwayat para pahlawan. 3. Perkembangan Emosi Emosi yang secara umum dialami pada tahap perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan kegembiraan. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengruhi tingkah laku individu termasuk perilaku belajar. Upaya dalam menciptkan suasana belajar yang menyenangkan untuk siswa perlu dilakukan, antara lain: a mengembangkan iklim kelas bebas dari 43 ketegangan, b memperlakukan siswa sebagai individu yang mempunyai harga diri, c memberikan nilai objektif, dan d menghargai hasil karya siswa. 4. Perkembangan Moral Anak pada usia sekolah dasar sudah dapat mengkuti peraturan atau tuntutan dari orangtua atau lingkungan sosialnya. Anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Misalnya, siswa memandang atau menilai bahwa perbuata nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada orangtua merupakan suatu yang salah atau buruk. 5. Perkembangan Motorik Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang, main bola, dan atletik. Untuk masa sekolah dasar sering disebut masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Menurut Yusuf 2001:24 masa ini diperinci menjadi dua fase. 1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, sekitar usia 6 atau 7 tahun sampai 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain seperti berikut: a adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi, b sikap tunduk pada peraturan-peraturan permainan tradisional, c adanya kecenderungan memuji diri sendiri, d suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, 44 e apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting, dan f pada masa ini anak menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas. 2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 12 atau 13 tahun, beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah : a adanya minat kecenderungan melakukan hal-hal praktis, b rasa ingin tahu yang tinggi, c masih membutuhkan guru untuk mendampingi menyelesaikan tugas dan menghadapi tugas-tugasnya, d nilai sebagai ukuran yang tepat untuk prestasi di sekolah, dan e gemar membentuk kelompok sebaya dan menciptakan peraturan sendiri dalam bermain. Piaget Jahja, 2011:57 mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat bagian. 1. Tahap sensory-motor, yaitu perkembangan kognitif yang terjadi pada anak usia 0 sampai 2 tahun. Pada perkembangan ini anak hanya dapat mengetahui hal-hal yang dapat ditangkap dengan inderanya. 2. Tahap pre-operasional, yaitu perkembangan kognitif yang terjadi pada anak usia 2 sampai 7 tahun. Pada perkembangan ini konsep stabil terbentuk dan dengan objek konkrit anak dapat memahami suatu objek. 45 3. Tahap concrete-operasional, yaitu perkembangan kognitif yang terjadi pada anak usia 7 sampai 11 tahun. Pada perkembangan ini sudah mulai mengetahui simbol- simbol matematis. Menurut Kuswana 2011 : 157 mengemukakan tahapan operasional konkrit mempunyai proses-proses penting yang penting dalam tahapan ini diantaranya: a pengurutan : kemampuan untuk mengurutkan objek menurut ukuraran bentuk atau ciri lainnya, b klasifikasi : kemampuan untuk mengidentifikasi menurut karakteristiknya, c kelayakan : siswa mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya, d reversibility : siswa dapat mengetahui jumlah dari benda-benda dapat diubah dan dikembalikan, e konservasi : siswa dapat memahami bahwa kuantitas dan jumlah benta tidak dipengaruhi oleh pengaturan dan tampilan benda, dan f Penghilang sifat egosentrisme : kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, tetapi kemampuan penyesuaian diri terkendali. 4. Tahap formal-operational, yaitu perkembangan kognitif yang tejadi pada anak usia 11 sampai 15 tahun. Pada tahap ini mampu memikirkan yang abstrak dati bentu- bentuk yang lebih kompleks. Dalam penelitian ini mengambil subjek siswa sekolah dasar kelas III sehingga berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak tersebut masuk ke dalam kategori siswa kelas rendah dengan rentang usia yang sesuai dengan tahap 46 operasional konkret dari piaget dimana siswa mampu memahami suatu objek dengan benda konkrit dan dalam segi keahasaan siswa mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Dalam hal ini benda konkret yang digunakan yaitu media pembelajaran Big Book. F . Kajian Penelitian yang Relevan Aqila Darmata Synta 2015 dalam penelitian yang berjudul : Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan melalui Media Big Book pada Siswa Kelas I SD Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa media Big Book dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan dari presentase ketuntasan 36 menjadi 87, dari 28 siswa yang pada awalnya 18 siswa yang belum mencapai ketuntasan menjadi 4 siswa yang masih belum tuntas dalam mencapai nilai rata-rata. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan media Big Book dalam peningkatan kemampuan membaca sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan tujuan penelitian dimana penelitian tersebut meningkatkan kemampuan membaca permulaan. sedangkan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

G. Kerangka Berpikir