63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitan ini berada di SD Negeri 1 Bero, Klaten. SD ini terletak dalam wilayah pedesaan yang mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan buruh. SD
Negeri 1 Bero memiliki enam ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, satu ruang UKS, satu ruang perpustakaan, satu mushola, satu dapur, empat
kamar mandi, satu laboratorium computer dan halaman yang cukup luas. SD Negeri 1 Bero Klaten memiliki 12 guru termasuk Kepala Sekolah dan memiliki 89 Siswa pada
tahun ajaran 20162017.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Bero
Klaten yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. B.
Deskripsi Hasil Penelitian 1.
Pratindakan
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan tindakan kelas, yaitu melakukan pengamatan awal berupa kegiatan sebelum tindakan dilakukan untuk
mengetahui keadaan awal pembelajaran membaca pemahamana melalui pengamatan saat pembelajaran membaca. Pada tanggal 16 -19 Januari 2017 dilakukan observasi
dan ditemukan permasalahan dalam pembelajaran membaca pemahaman yaitu kemampuan membaca pemahaman siswa masih kurang. Ketika siswa membaca, ada
64
beberapa siswa yang belum lancar dalam membacanya dan masih banyak yang salah dalam intonasi serta jeda dalam membaca. Saat proses pembelajaran, keterlibatan
siswa masih kurang, siswa cenderung tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar dan beberapa siswa asik bermain sendiri dan berbicara dengan temannya.
Ketika siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan bacaan siswa cenderung membaca ulang bacaan yang sudah dibaca sehingga memerlukan waktu yang lebih
lama dalam pembelajaran. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tetapi belum memanfaatkan secara maksimal penggunaan media dalam pembelajaran
sehingga motivasi siswa dalam membaca masih kurang. Selain itu siswa kurang berpartisipasi akif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
pembelajaran yang menarik perhatian siswa agar lebih mengembangkan kemampuannya dan dapat lebih aktif dalam kegiatan membaca pemahaman.
Berdasarkan data awal yang diperoleh, dapat diketahui bahwa kemampuan membaca pemahman siswa masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Bahasa
Indonesia dari aspek membaca di kelas III yang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 7. Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Pra Tindakan Nilai Pra Tindakan
Rata-rata 65
Skor tertinggi 78
Skor terendah 50
Jumlah siswa yang lulus rata-rata 5
Presentase 36
Jumlah siswa yang tidak lulus rata-rata 9
Persetase 64
65
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa baru 5 siswa yang telah memenuhi rata- rata, sedangkan 9 siswa lainnya belum memenuhi rata-rata. Berikut ini adalah
diagram batang mengenai hasil pra siklus membaca pemahaman siswa kelas III SD N
Bero 1.
Gambar 2. Diagram Batang Nilai Kemampuan Membaca Pembahaman Siswa pada Pra Tindakan
Dari nilai di atas dapat diperoleh rerata 65, dan dapat diketahui skor tertinggi sebesar 78, skor terendah 50. Jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai sesuai rata-
rata adalah 5 siswa dengan persentase sebesar 36 , sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai rata-rata adalah 9 siswa dengan persentase 64 . Untuk
kemampuan membaca pra siklus dapat dilihat dari nilai tes membaca berikut.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Rata-rata Ketuntasan
Nilai Pra Siklus Membaca Pemahaman
Nilai Pra Siklus Membaca Pemahaman
66
Tabel 8. Nilai Tes Membaca Siswa pada Pra Tindakan
No Nama
Nilai Membaca Pratindakan
1. AA
53 2.
MSA 12
3. GID
65 4.
JYA 60
5. SNN
49 6.
RSY 57
7. MRS
58 8.
RI 58
9. KNA
61 10.
CPM 50
11. RMRH
56 12.
RAA 39
13. FSA
72 14.
EWH 55
Rata-rata 53
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata membaca siswa masih rendah. Dalam penilaian di atas dilihat dari aspek lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan.
Untuk Penilaian lafal siswa GID, JYA, RSY, MRS, KNA, RI, dan FSA sudah tepat dalam pengucapan kata dalam kalimat, ketika membaca tidak ada kata yang salah
dalam pengucapannya. Untuk siswa AA, SNN, RSY, CPM, RMRH, dan EHW masih ada beberapa kata yang salah pengucapannya hal itu karena SNN dan EHW terlalu
cepat dalam membacanya sedangkan AA, RSY, CPM dan RMRH terlalu berhati-hati dalam membaca. Untuk siswa RAA sudah bisa membaca tetapi terkadang masih
terbata-bata dengan menambahkan jeda dalam setiap kata dan memanjangkan huruf
dalam kata, seperti kata mengunjungi menjadi menggg-ngunn-jungg-i. sedangkan
untuk siswa MSA termasuk siswa yang belum bisa membaca, untuk membaca satu
67
kata, siswa itu membutuhkan waktu yang lama dan terkadang bisa membaca tiap
huruf tetapi tidak bisa membaca dalam satu kata seperti kata makanan dieja ma-ka- nan
tetapi jika digabung menjadi masakan.
Intonasi merupakan tinggi rendahnya kata diucapkan dan berkaitan dengan jeda dan penekanan. Siswa FSA sudah bagus dalam membedakan jeda koma , dan titik
., siswa yang lainnya masih kurang benar. Untuk kelancaran dan kejelasan setiap siswa sudah bisa membaca tetapi ada yang membaca dengan cepat dan terkadang
kurang jelas dalam membacanya seperti siswa RMRH, terdapat siswa yang masih malu-malu sehingga membaca dengan suara yang lirih yaitu siswa EWH. Siswa RAA
dan MSA yang belum begitu lancar dalam membaca. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal sebelum tindakan serta penilaian pra
siklus maka peneliti menyusun perbaikan dalam pembelajaran membaca pemahaman sehingga diharapkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SD N 1 Bero
Klaten dapat meningkat. Nilai rata-rata membaca siswa dapat mencapai nilai rata-rata yang telah ditetapkan yaitu 70. Selain itu minimal 75 dari jumlah siswa kelas III
memperoleh nilai sesuai dengan nilai rata-rata atau tuntas. Oleh karena itu agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran membaca pemhaman diperlukan
metode serta media pembelajaran yang bervariasi yang dapat menarik siswa untuk membaca. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang bervariatif dapat
meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran membaca.
68
2. Siklus I