Kekerasan Seksual Jenis-Jenis Kekerasan Dalam Rumah Tangga

3. Karakteristik Kepribadian Korban Dan Pelaku Kekerasan

Perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga biasanya memiliki ciri fisik seperti bertubuh kecil, kurang cantik, kurang pandai, dll. Tetapi tidak menutup kemungkinan yang menjadi korban adalah perempuan yang cantik dan memiliki karir yang baik. Istri yang menjadi korban kekerasan biasanya dijauhkan oleh suaminya dari pihak keluarga istri maupun lingkungan sosialnya, karena suami tidak ingin perbuatan kejinya diketahui oleh orang lain. Sehingga ia merasa aman dalam melakukan aksinya, dan dapat terus menerus mengulangi aksinya. Ada beberapa karakteristik lain dari korban dan pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

a. Karakteristik Korban:

1 Menganut peran stereotype tradisional laki-laki dan perempuan. 2 Pasif. Menerima segala perlakuan. 3 Menerima dominasi dan superioritas laki-laki. 4 Menyamakan dominasi dengan kejantanan maskulinitas. 5 Merasa bahwa mereka tidak punya hak asasi. 6 Mengakui kesalahan yang tidak diperbuatnya. 7 Mengaku bertanggung jawab atas tindakan-tindakan pasangannya. 8 Bertindak sebagai tumbal perbuatan pasangannya di luar. 9 Punya hasrat kuat untuk dibutuhkan. 10 Meremehkan atau memandang kecil situasi yang berbahaya. 11 Punya keyakinan tak tergoyahkan bahwa keadaan akan menjadi baik, atau merasa bahwa tak ada sesuatupun yang dapat dilakukan berkaitan dengan keadaannya. 12 Rasa harga dirinya didasarkan pada kemampuan mereka menarik dan mempertahankan pasangannya. 13 Menjadi rendah diri. 14 Meragukan kesehatan jiwanya sendiri.

b. Karakteristik Pelaku

Dibawah ini juga ada beberapa karakteristik pelaku yang biasanya melakukan kekerasan kepada pasangangannya, antara lain: 1 Pencemburu – seringkali membayangkan bahwa pasangannya sedang “selingkuh”. 2 Berusaha mengisolasi pasangannya. 3 Berusaha mengontrol pasangannya. 4 Berkepribadian ganda. 5 Temperamental; gampang marah tanpa alasan berarti. 6 Meyakini kekerasan sebagai tindakan lumrah. 7 Suka memproyeksikan dan memikulkan kesalahan dirinya pada pasangannya. 8 Berasal dari keluarga dimana kekerasan biasa terjadi. 9 Menyangkal kekerasan atau kemarahan; tampak berusaha mengingkarinya. 10 Mudah tertarik secara emosional pada adegan-adengan kekerasan.