Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep diri

bagi individu meliputi orang tua, anggota keluarga, guru, teman, pacar, dan tokoh idola.

4. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif

Perkembangan konsep diri ditentukan juga oleh interaksi yang terbentuk antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Ini berhubungan dengan umpan balik yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya terhadap perilaku individu tersebut. Umpan balik yang diberikan orang dilingkungannya akan mempengaruhi konsep diri individu. Jika umpan balik yang diberikan orang-orang disekitarnya menunjukan penerimaan, maka individu merasa diterima dan akan membantu perkembangan konsep diri ke arah positif. Tetapi jika umpan balik yang yang diberikan orang-orang dilingkungannya menunjukan penolakan, maka individu akan merasa terabaikan, terasing dan merasa rendah diri maka akan membentuk konsep diri yang negatif. Lebih lanjut, Calhoun dan Acocella 1995 menjelaskan tentang konsep diri positif dan konsep diri negatif:

a. Konsep Diri Negatif

Individu yang mempunyai konsep diri negatif umumnya memiliki sedikit pengetahuan tentang dirinya sendiri, tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri, tidak tahu siapa dirinya, kekuatannya dan kelemahannya. Individu tersebut menciptakan konsep diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari aturan. Keadaan inillah yang menyebabkan kecemasan yang mengancam dirinya. Harapan individu yang mempunyai konsep diri negatif tidak realistis. Individu ini mempunyai pengharapan sedemikian rupa sehingga dalam kenyataannya ia tidak mencapai apapun yang berharga. Bila ia mengalami kegagalan, maka kegagalan ini akan merusak dirinya sendiri. Individu yang mempunyai konsep diri yang negatif akan memberi penilaian terhadap dirinya juga negatif. Apapun keadaan dirinya, tidak pernah cukup baik. Apapun yang diperolehnya tampak tidak berharga dibanding dengan apa yang diperoleh orang lain. Individu ini sering menghadapi kecemasan karena menghadapi informasi tentang dirinya yang tidak diterimanya dengan baik dan mengancam dirinya. Individu yang mempunyai konsep diri negatif mempunyai pengertian yang tidak tepat tentang dirinya, pengharapan yang tidak realistis dan konsep diri yang rendah. Individu ini memandang dirinya tidak punya potensi dan mempunyai motivasi yang rendah, mudah cemas dan putus asa, kurang mampu mengaktualisasikan potensinya, sensitif dan mudah curiga.

b. Konsep Diri Positif

Individu yang mempunyai konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu ini dapat menyimpan informasi tentang dirinya sendiri baik positif maupun negatif, dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-macam tentang dirinya. Pengharapan individu yang berkonsep diri positif dirancang dengantujuan-tujuan yang sesuai dan realistis, artinya memiliki kemungkinan besar untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut. Individu ini dapat menghadapi kehidupan didepannya, dapat tampil ke depan dengan bebas, bertindak dengan berani, spontan dan memperlakukan orang lain dengan hangat serta hormat. Individu ini memandang hidup lebih menyenangkan dan penuh harapan. Individu yang mempunyai konsep diri positif, memiliki pengertian yang luas dan bermacam-macam tentang dirinya, pengharapan yang realistis dan harga diri yang tinggi. Individu ini akan mampu mengatasi dan mengarahkan dirinya, memperhatikan dunia luar. Kemampuan individu ini dalam berinteraksi dengan lingkungan sangat bagus, dalam arti sangat menghargai dirinya dan orang lain, spontan dan prinsipil, bebas dan dapat mengantisipasi hal-hal negatif, bebas mengemukakan pendapat, memiliki motivasi yang tinggi serta mampu mengaktualisasikan potensinya Shiffer, 1977. Untuk lebih singkatnya menurut Brooks dan Emmert dalam Rahkmat, 1985, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki konsep diri yang negatif, tanda-tanda tersebut yaitu: a. Peka terhadap kritik. b. Responsif sekali terhadap pujian. c. Sikap hiperkritis, yaitu sikap tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain. d. Cenderung merasa tidak disenangi. e. Pesimis terhadap kompetisi seperti yang terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain. Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang positif memiliki tanda-tanda sebagai berikut: a. Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah. b. Merasa setara dengan orang lain. c. Menerima pujian tanpa rasa malu. d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masayarakat. e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadiannya yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya.

C. Istri

Istri adalah seseorang yang mendampingi kaum laki-laki ketika mereka sudah terikat dalam suatu lembaga penikahan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia istri adalah wanita perempuan yang telah menikah atau yang bersuami, dengan kata lain wanita yang dinikahi 1993. Menurut tradisi jawa perempuan sebagai seorang istri dibatasi oleh tradisi keperempuanan ideal yang mengutamakan nilai-nilai kepatuhan dan ketaatan. Nilai-nilai tradisional tersebut menginterpretasikan lelaki sebagai pemimpin perempuan, sehingga oleh karenannya mengharuskan perempuan untuk patuh pada suaminya Cholil dalam Hakimi 2001. Setelah menikah, seorang perempuan