Pengertian Konsep diri Konsep diri

2. Konsep Diri dan Dimensi-Dimensinya

Rosenberg dalam Burns, 1993 menyatakan ada aspek-aspek dari konsep diri yang membedakan sikap-sikap terhadap obyek lainnya yang manapun. Rogers dalam Calhoun Acocella, 1995 juga memandang konsep diri sebagai gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri, pengharapan bagi diri dan penilaian terhadap diri sendiri. Komponen-komponen yang terkandung dalam konsep diri yaitu:

a. Dimensi Pengetahuan Tentang Diri

Gambaran diri atau pengetahuan tentang diri yaitu segala pengetahuan atau informasi yang seseorang ketahui tentang dirinya seperti umur, jenis kelamin, penampilan, peran yang sedang dipegang, pandangan tentang watak kepribadian yang dirasa ada pada dirinya, pandangan tentang sikap yang ada pada dirinya, kemampuan yang dimiliki, serta kecakapan yang dikuasai.

b. Dimensi Pengharapan Diri

Yaitu suatu pandangan tentang kemungkinan menjadi apa individu dimasa mendatang atau dengan kata lain dimensi pengharapan ini merupakan gambaran diri yang ideal. Diri yang seperti apakah yang diinginkan dikemudian hari.

c. Dimensi Penilaian Terhadap Diri

Yaitu pandangan tentang harga atau kewajaran sebagai pribadi. Bagaimana individu merasa tentang dirinya, apa suka atau tidak suka dengan pribadi yang dianggap sebagai pribadi kita. Jika seseorang suka dengan dirinya, maka ia memiliki harga diri yang tinggi, sebaliknya jika seseorang tidak suka maka ia memiliki harga diri yang rendah.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep diri

Rahkmat 1985 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri. Hal tersebut antara lain: a. Penerimaan orang lain Sullivan 1953 menjelaskan bahwa jika kita diterima orang lain, dihormati dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung bersikap dan menghormati diri kita. Sebaliknya, apabila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, maka kita akan cenderung tidak akan menyenangi diri kita. b. Pergaulan dengan kelompok rujukan Apabila kita bergaul dengan kelompok atau teman sepermainan kita, seringkali ada kelompok yang secara emosional mengikat kita dan berengaruh terhadap pembentukan konsep diri yang kita miliki. Dengan melihat kelompok, seseorang akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri seseorang. Menurut Burns 1993, faktor-faktor tersebut adalah: a. Usia Adanya perbedaan usia menentukan perbedaan bagaimana konsep diri akan dibentuk. Burns melakukan penelitian terhadap perbedaan tersebut lebih dikarenakan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh individu sesuai dengan peran seksnya dan perbedaan pengalaman yang diperoleh seseorang sehingga akan semakin mempengaruhi luasnya wawasan kognitif. Selanjutnya akan menentukan bagaimana persepsi seseorang terhadap pengalamannya dan akhirnya turut juga berpengaruh dalam mempersepsi ”self-nya”. b. Peran Seksual Peran seksual adalah pengetahuan individu sendiri apakah ia termasuk laki-laki ataukah perempuan. Peran seksual akan mempengaruhi perkembangan konsep diri individu. Itu berarti, peran seksual yang diterapkan pada seorang anak lambat laun akan membentuk konsep diri pada anak. Perbedaan peran seksual ini mengakibatkan adanya perbedaan perilaku terhadap laki-laki dan perempuan. Perbedaan perilaku terhadap kedua jenis kelamin ini telah diterapkan sejak dini pada kehidupan anak. Orang tua akan memberikan perlakuan yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Orang tua mengajarkan anak laki-laki untuk bersikap sebagai makhluk kuat, mandiri, bertanggung jawab dan harus melindungi perempuan dan anak-anak. Pembedaan perlakuan ini yang akan membentuk konsep diri laki-laki sesuai dengan peran seksnya. c. Keadaan Fisik Gambaran fisik dipahami melalui pengalaman langsung dan persepsi mengenai tubuhnya sendiri. Adanya ketidak sempurnaan tubuh seseorang, akan mempengaruhi konsep diri secara tidak langsung. Dengan kata lain, proses evaluasi tentang tubuhnya didasarkan pada norma sosial dan umpan balik dari orang lain. Penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang baik dari diri sendiri maupun orang lain sangat membantu perkembangan konsep diri kearah yang positif. d. Sikap-sikap orang di lingkungan sekitarnya Rogers 1961, menyatakan bahwa perkembangan konsep diri ditentukan oleh interaksi yang terbentuk antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Ini berhubungan dengan umpan balik yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya terhadap perilaku individu tersebut. Umpan balik yang diberikan orang dilingkungannya akan mempengaruhi konsep diri individu. Jika umpan balik yang diberikan orang-orang dilngkungannya menunjukkan penerimaan maka individu merasa diterima dan akan membantu perkembangan diri ke arah positif. Tetapi jika umpan balik yang diberikan oleh orang-orang dilingkungannya menunjukkan penolakan maka individu akan merasa terabaikan, terasing, merasa rendah diri dan akan membentuk konsep diri ke arah yang negatif. e. Figur-figur bermakna Banyak figur yang bermakna bagi individu yang pada intinya memberi pengaruh pada dirinya, baik melalui umpan balik ataupun melalui perilaku yang kemudian diinternalisasikannya. Figur-figur tersebut memberi pengaruh yang sangat terasa dalam pembentukan dan perkembangan konsep diri. Figur bermakna biasanya orang yang mempunyai arti khusus