Fase I: Tahap Munculnya Ketegangan Fase II: Tahap Pemukulan Akut

dirinya sendiri. Penilaian tersebut diartikan seberapa besar kita, menyukai dirinya Hurlock, 1998. Lebih lanjut, Hurlock 1998 mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya usia, konsep diri relatif akan bertambah stabil dan hanya sedikit terjadi perubahan yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang disertai masalah-masalah penyesuaian diri, penguasaan tugas-tugas perkembangan, tekanan-tekanan budaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan yang terjadi sepanjang rentang usia dewasa dini. Menurut Burns 1979 konsep diri adalah suatu sistem sadar dari hal-hal yang dipersepsikan, konsep-konsep dan evaluasi-evaluasi mengenai diri kita. Konsep diri pada dasarnya merupakan pengertian dan harapan kita mengenai diri yang dicita-citakan dan bagaimana dirinya dalam realita sesungguhnya, baik secara fisik maupun psikologis. Konsep diri menurut Rogers 1961 adalah keseluruhan informasi dan kepercayaan kita mengenai karakteristik dirinya dan semua yang dimilikinya. Rogers mengatakan bahwa setiap orang mempunyai pendapat mengenai diri mereka sendiri. Apabila konsep diri atau pendapat mereka tentang diri mereka sendiri sesuai dengan kenyataan yang ada maka kita tersebut akan berhasil dan menunjukkan konsep diri kearah yang positif. Akan tetapi, apabila ada kesenjangan antara konsep diri dengan kenyataan yang ada maka kita akan mengalami kecemasan dan menunjukkan konsep diri kearah yang negatif. Brooks dalam Rakhmat, 1985 mendefinisikan konsep diri sebagai persepsi mengenai diri kita sendiri baik yang bersifat fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Rakhmat 1985 mengemukakan bahwa konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif saja, melainkan juga penilaian orang tersebut terhadap dirinya. Jadi konsep diri meliputi apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan tentang diri kita sendiri. Konsep diri adalah sebuah struktur mental yang merupakan suatu totalitas dari persepsi realistik, pengharapan dan penilaian seseorang terhadap fisik, kemampuan kognitif, emosi, moral etika, keluarga, sosial, seksualitas dan dirinya secara keseluruhan. Struktur tersebut terbentuk berdasarkan proses belajar tentang nilai, sikap, peran dan identitas dalam hubungan interaksi simbolis antara diri dengan berbagai kelompok lingkungan asuh selama hidupnya Purwanti, 2000. Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi realistik mengenai diri kita yang bersifat fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh melalui proses belajar tentang nilai, sikap, peran dan identitas dalam hubungan interaksi simbolis antara diri dengan berbagai kelompok lingkungan dalam hidup seseorang, selain itu konsep diri juga merupakan penentu atau determinant yang paling penting terhadap tingkah laku seseorang.