lakukan, atau si perempuan perlu dibawa ke rumah sakit, atau bahkan meninggal. Setelah kekerasan itu terjadi, biasanya perempuan akan
merasakan ketegangan yang luar biasa. Yang pada awalnya akan mengalami shock, kaget, dan merasa tegang. Kemudian, ketika mulai
sadar bahwa ia telah dianiaya ia merasa takut, sedih, jengkel dan tak berdaya.
Beberapa perempuan akan merasa demikian tertekan hingga mungkin mulai berpikir untuk membela diri, bahkan ada beberapa
perempuan berpikir untuk melarikan diri tapi biasanya seringkali tidak punya keberanian dan kesempatan utuk melarikan diri, namun ada
beberapa punya keberanian dan kesempatan untuk melarikan diri. Jika pada tahap ini istri tidak bertindak apa-apa maka terjadilah fase bulan
madu.
c. Fase III: Bulan Madu
Dalam fase ini biasanya laki-laki sering kali menyesali tindakannya, bahkan sampai menyembah dan menangis untuk
dimaafkan. Bentuknya biasanya bermacam-macam, ada juga rayuan dan berjanji tidak akan melakukannya lagi dan berusaha mengubah
diri. Bahkan tak jarang laki-laki menunjukkan sikap mesra dan istimewanya, seperti menghadiahkan sesuatu. Kalau sudah begitu,
biasanya perempuan menjadi luluh hatinya dan memaafkannya. Biasanya perempuan masih sangat berharap hal itu tidak akan terjadi
lagi, itulah sebabnya “mengapa perempuan tetap memilih bertahan”.
Dalam periode bulan madu ini perempuan merasakan cinta yang paling penuh kasih sayang.
Suasana ini menjadi semangat bagi perempuan yang mencemaskan dirinya, gagal perkawinannya, takut karena dia tidak
punya keterampilan kerja, dan lain-lain. Tahap ini akhirnya pudar dan fase siklus ketegangan muncul lagi, menyulut kekerasan, dan
selanjutnya terjadi bulan madu kembali. Siklus ini terus berlanjut dan kurun waktunya semakin cepat. Sampai akhirnya tidak ada kontrol lagi
dari suami dan kematianpun dapat terjadi. Yang menarik pada fase bulan madu adalah waktunya yang terus memendek dan bisa hilang,
sehingga tidak dapat disangkal yang terjadi hanyalah fase ketegangan dan fase penganiayaan.
B. Konsep diri
1. Pengertian Konsep diri
Konsep diri merupakan pengertian, harapan dan penilaian seseorang mengenai bagaimana diri yang dicita-citakan dan dirinya dalam
realita yang sesungguhnya secara fisik maupun psikologis. Pengertian atau pengetahuan tentang diri kita ini sendiri seperti usia, jenis kelamin, suku
atau pekerjaan. Pada saat kita mempunyai rangkaian pengertian tentang dirinya, ia juga mempunyai satu rangkaian pandangan lain yaitu
kemungkinan menjadi apa dimasa mendatang. Kita mempunyai pengharapan bagi dirinya. Kita sendirilah yang menjadi penilai tentang