Jika penderita telah melaksanakan aturan makan dan olah raga dengan baik selama 1-6 bulan, tetapi diabetesnya belum terkontrol baik, maka pada penderita
ditambahkan obat antidiabetes oral atau insulin. Golongan sulfonilurea diberikan terutama untuk penderita dengan berat
badan normal, hati-hati dengan penderita yang gemuk. untuk usia lanjut dianjurkan untuk menggunakan preparat yang waktu paruhnya singkat yaitu tolbutamid dan
glikuidon. Golongan biguanid yang dianjurkan adalah metformin, dianjurkan untuk
penderita dengan Indeks Massa Tubuh IMT 30, atau pada penderita dengan IMT 27-30 dikombinasikan dengan sulfonilurea Anonim, 1998.
Sementara menurut Triplitt et al. 2005 pasien dengan obesitas 120 Berat badan Ideal tanpa kontraindikasi dapat memulai terapi dengan menggunakan
metformin, sedangkan pasien dengan berat badan mendekati normal dapat menggunakan terapi insulin. Dikatakan juga bahwa dengan pertimbangan ekonomi
dan efikasi maka metformin dan insulin cenderung menjadi pilihan primer dan sekunder dalam terapi pasien diabetes mellitus.
7. Komplikasi
Beberapa jenis komplikasi dapat timbul akibat diabetes. Komplikasi paling sering muncul setelah beberapa tahun diagnosis. Beberapa komplikasi diantaranya
disebabkan oleh kelainan pada gangguan pada pembuluh darah, baik itu pembuluh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
darah makro komplikasi makrovaskuler maupun pembuluh darah mikro komplikasi mikrovaskuler. Adanya disfungsi endotelium vaskuler merupakan inisiasi terjadinya
komplikasi vaskuler. Yang termasuk dalam komplikasi makrovaskuler adalah peningkatan
kecepatan aliran darah yang sangat umum dijumpai pada pasien DM. Komplikasi mikrovaskuler lebih jarang dijumpai dan biasanya mempengaruhi retina, ginjal dan
sistem saraf tepi. Diabetes mellitus merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal. Adanya gejala hipertensi juga semakin mempercepat kerusakan ginjal. Terapi
pada hipertensi dapat memperlambat terjadinya nefropati dan juga mengurangi resiko infark miokard.
Diabetes neuropati disebabkan oleh adanya akumulasi tekanan osmotik yang disebabkan oleh metabolit aktif glukosa Rang, et al. 2003.
B. Antidiabetes Oral
Perubahan pola makan dan latihan fisik untuk pasien dengan DM tipe 2 kadang tidak cukup menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. Antiadiabetika oral
dapat membantu mengontrol diabetes dengan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, mengurangi output glukosa, meningkatkan absorpsi karbohidrat, atau
menstimulasi penkreas untuk memproduksi lebih banyak insulin Anonim, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI