Dari 57 pasien yang akan diteliti hanya diperoleh 51 lembar rekam medik pasien, 6 lembar rekam medik pasien lainnya tidak dapat diperoleh karena ada pasien
yang sedang menjalani terapi di rumah sakit, dan tidak dapat ditemukannya lembar rekam medik pasien. Setelah itu dilakukan pencatatan terhadap lembar
rekam medik pasien sampel. Pencatatan data pasien dilakukan per kasus. Dari 51 pasien didapatkan 63 kasus. Variabel yang dicatat dari lembar rekam medik
antara lain: nomor rekam medik pasien rawat inap, nama pasien, jenis kelamin, umur, diagnosis keluar, nama dagang obat-obat yang digunakan baik obat
antidiabetes maupun obat lainnya, cara penggunaan, frekuensi, aturan pakai, penyakit penyerta dan atau penyakit komplikasi yang diderita oleh pasien, dan
kedaan pasien saat keluar rumah sakit.
E. Tata Cara Pengolahan Hasil
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Tabel dan diagram yang disajikan adalah karakteristik pasien yang mencakup diagram jenis
kelamin dan umur, tabel jenis penyakit termasuk di dalamnya penyakit komplikasi dan penyakit penyerta yang diderita pasien DM, tabel distribusi peresepan mencakup
tabel jumlah distribusi obat total, distribusi kelas terapi dan golongan obat, dan distribusi golongan obat anti diabetes, tabel distribusi kombinasi golongan obat
antidiabetes, dan yang terakhir adalah tabel hasil terapi pasien DM. Pada masing- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing tabel dan diagram akan terdapat angka presentase distribusi yang didapat berdasarkan atas persentase kasus yang terjadi yaitu sebanyak 63 kasus.
Dari data hasil terapi pasien dari masing-masing jenis terapi terapi insulin, terapi antidiabetes oral tunggal, terapi insulin dan sulfonilurea, terapi insulin dan non-
sulfonilurea, terapi kombinasi antidiabetes oral, dan tanpa terapi antidiabetes dilakukan perbandingan terhadap jumlah pasien, umur, jenis kelamin, jumlah pasien
sembuh, kadar gula awal, kadar gula akhir, durasi kadar gula mencapai normal, jumlah komplikasi, jumlah penyakit penyerta dan durasi tinggal di rumah sakit.
Perbandingan dilakukan dengan memperhitungkan nilai simpang baku standard of deviation
SD dari masing-masing kelompok perbandingan untuk mengetahui ukuran sebaran dan gambaran variasi angka yang ada dalam data. Setelah itu akan
dilakukan pembahasan yang lebih dalam terhadap masing-masing jenis terapi. Selain hasil terapi akan dibahas pula trend pemilihan antidiabetik
berdasarkan banyaknya jenis antidiabetika yang digunakan sebagai terapi pada pasien DM dan akan dibandingkan dengan trend terapi DM tahun-tahun sebelumnya.
F. Kesulitan Penelitian
Banyaknya penelitian yang menyebutkan bahwa sulfonilurea adalah golongan obat antidiabetes yang paling banyak diresepkan mendorong penulis untuk
membandingkan penggunaan sulfonilurea baik yang digunakan secara kombinasi maupun tunggal dengan antidiabetika lain terhadap hasil terapi pasien DM. Oleh