Mekanisme Metabolisme Diagnosis Diabetes Melittus 1. Definisi

darah makro komplikasi makrovaskuler maupun pembuluh darah mikro komplikasi mikrovaskuler. Adanya disfungsi endotelium vaskuler merupakan inisiasi terjadinya komplikasi vaskuler. Yang termasuk dalam komplikasi makrovaskuler adalah peningkatan kecepatan aliran darah yang sangat umum dijumpai pada pasien DM. Komplikasi mikrovaskuler lebih jarang dijumpai dan biasanya mempengaruhi retina, ginjal dan sistem saraf tepi. Diabetes mellitus merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal. Adanya gejala hipertensi juga semakin mempercepat kerusakan ginjal. Terapi pada hipertensi dapat memperlambat terjadinya nefropati dan juga mengurangi resiko infark miokard. Diabetes neuropati disebabkan oleh adanya akumulasi tekanan osmotik yang disebabkan oleh metabolit aktif glukosa Rang, et al. 2003.

B. Antidiabetes Oral

Perubahan pola makan dan latihan fisik untuk pasien dengan DM tipe 2 kadang tidak cukup menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. Antiadiabetika oral dapat membantu mengontrol diabetes dengan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, mengurangi output glukosa, meningkatkan absorpsi karbohidrat, atau menstimulasi penkreas untuk memproduksi lebih banyak insulin Anonim, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Anonim, 2005.b Gambar 1. Mekanisme dan Tempat Kerja Antidiabetes Oral Ada 6 kelas antidiabetika oral untuk menangani DM seperti berikut ini. a.. Golongan sulfonilurea Menstimulasi pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Biasanya digunakan bersamaan dengan injeksi insulin. b. Golongan biguanid metformin Menurunkan produksi gula oleh hati. c. Golongan penghambat α-glukosidase Memperlambat absorpsi karbohidrat d. Golongan thiazolidin Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. e. Golongan meglitinid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menstimulasi pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin Anonim, 2003..

1. Golongan sulfonilurea

Mekanisme primer sulfonilurea adalah meningkatkan sekresi insulin. Sulfonilurea diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu agen generasi pertama dan agen generasi kedua. Pengolongan tersebut didasarkan pada perbedaan potensi relatif untuk efek samping selektif dan perbedaan ikatan terhadap protein serum. Agen generasi pertama terdiri dari asetoheksamid, klorpropamid, tolazomid, dan tolbutamid. Sulfonilurea agen generasi pertama mempunyai potensi dibawah sulfonilurea agen generasi kedua. Agen generasi kedua terdiri dari glimepirid, glipizida, dan gliburid atau glibenklamida Triplitt et al., 2005. Sulfonilurea diabsorpsi dengan baik setelah administrasi oral dan kadar gula dalam darah tertinggi tercapai dalam kurang lebih 2-4 jam.

2. Golongan biguanid

Mekanisme kerjanya adalah meningkatkan sensitivitas baik jaringan otot ataupun hati terhadap insulin. Hal ini memungkinkan terjadinya peningkatan uptake atau ambilan glukosa baik oleh hati maupun jaringan otot Triplitt et al. 2005. Biguanida juga mengurangi baik terjadinya glukoneogenesis di hati maupun pelepasan glukosa dari hati ke sirkulasi darah Harris Greene, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115