sering disebut dengan DM gestational. Dari tabel II dapat dilihat bahwa dari 63 kasus DM yang diteliti, persentase umur pasien yang paling banyak adalah kelompok umur
lebih dari 60 tahun. Hal ini disebabkan karena berkurangnya fungsi faal tubuh dan menurunnya keadaan fisiologi. Selain itu semakin bertambahnya umur, intoleransi
terhadap glukosa juga meningkat sehingga risiko DM juga meningkat.
49 51
laki-laki perempuan
Gambar 2. Persentase Distribusi Jenis Kelamin Pasien DM Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode januari-Desember
2005.
Tabel II. Distribusi Umur Pasien DM Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode januari-Desember 2005
Umur Σ Kasus
Persentase
10-20 1
1,5 21-30
31-40 5
7,9 41-50
16 25,4
51-60 12
19,1 60
29 46,1
Total 63
100,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Jenis penyakit
Jumlah kasus DM yang terjadi yaitu sebanyak 63 kasus dikelompokkan lagi menjadi 4 golongan jenis penyakit yang diderita oleh pasien DM yang bersangkutan
yaitu kasus DM tanpa komplikasi tanpa penyakit penyerta, kasus DM dengan penyakit penyerta, kasus DM dengan komplikasi, dan kasus DM dengan komplikasi
dan penyakit penyerta. Jenis kasus DM yang diderita oleh pasien rawat inap Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta disajikan pada tabel III, IV, V dan VI.
Tabel III. Distribusi Kasus DM pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Januari-Desember 2005
No. Jenis DM
Σ kasus Persentase
1 DM Tipe 2
62 98,4
2 DM Tipe 1
1 1,5
Total 63
100,0 Pasien DM tanpa komplikasi dibagi menjadi 2 golongan yaitu pasien DM
tipe 2 dan pasien DM tipe 1. Pada tabel III dapat dilihat bahwa jumlah pasien DM tipe 2 lebih banyak daripada pasien DM tipe 1 . Kasus DM tipe 2 lebih banyak
dijumpai daripada DM tipe 1 karena DM tipe 2 disebabkan oleh peningkatan kemakmuran hidup masyarakat, sehingga pola makan dan rutinitas hidup masyarakat
juga berubah. Menurut Suyono 1996 DM tipe 2 paling sering ditimbulkan oleh kegemukan pada penderita. Kegemukan yang terjadi menyebabkan sel
β pulau langerhans yang memproduksi insulin menjadi kurang peka terhadap rangsang yang
berupa kenaikan kadar glukosa dalam darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI