Kesulitan Penelitian Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

2. Jenis penyakit

Jumlah kasus DM yang terjadi yaitu sebanyak 63 kasus dikelompokkan lagi menjadi 4 golongan jenis penyakit yang diderita oleh pasien DM yang bersangkutan yaitu kasus DM tanpa komplikasi tanpa penyakit penyerta, kasus DM dengan penyakit penyerta, kasus DM dengan komplikasi, dan kasus DM dengan komplikasi dan penyakit penyerta. Jenis kasus DM yang diderita oleh pasien rawat inap Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta disajikan pada tabel III, IV, V dan VI. Tabel III. Distribusi Kasus DM pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Januari-Desember 2005 No. Jenis DM Σ kasus Persentase 1 DM Tipe 2 62 98,4 2 DM Tipe 1 1 1,5 Total 63 100,0 Pasien DM tanpa komplikasi dibagi menjadi 2 golongan yaitu pasien DM tipe 2 dan pasien DM tipe 1. Pada tabel III dapat dilihat bahwa jumlah pasien DM tipe 2 lebih banyak daripada pasien DM tipe 1 . Kasus DM tipe 2 lebih banyak dijumpai daripada DM tipe 1 karena DM tipe 2 disebabkan oleh peningkatan kemakmuran hidup masyarakat, sehingga pola makan dan rutinitas hidup masyarakat juga berubah. Menurut Suyono 1996 DM tipe 2 paling sering ditimbulkan oleh kegemukan pada penderita. Kegemukan yang terjadi menyebabkan sel β pulau langerhans yang memproduksi insulin menjadi kurang peka terhadap rangsang yang berupa kenaikan kadar glukosa dalam darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel IV. Distribusi Jenis Kasus Penyakit DM pada Pasien yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Desember 2005 No. Jenis Penyakit Σ kasus Persentase 1 DM tanpa komplikasi tanpa penyakit penyerta 10 15,8 2 DM dengan komplikasi 23 36,5 3 DM dengan penyakit penyerta 29 46,0 4 DM dengan komplikasi dengan penyakit penyerta 1 1,5 Total kasus 63 100 Tabel V. Distribusi Komplikasi kasus DM Pasien Rawat Inap Rumah sakit Panti rapih Yogyakarta Periode januari-Desember 2005 No. Komplikasi DM Σ kasus n=63 Persentase 1 DM + Infarc Heart Disease IHD 3 4,8 2 DM + Stroke 3 4,8 3 DM + Ulkus 11 17,5 4 DM + Hipertensi 6 9,5 5 DM + Hipoglikemi 3 4,8 6 DM + Perdarahan Otak 1 1,6 7 DM + Neuropati 1 1,6 8 DM + Chronic Renal Failure CRF 2 3,2 Dapat dilihat dari tabel IV, kasus DM dengan penyakit penyerta adalah kasus DM yang paling banyak terjadi pada pasien rawat inap RSPR Yogyakarta. Penyakit lain atau penyakit penyerta yang timbul dikarenakan penderita DM sangat rentan terhadap terjadinya infeksi. Urutan kedua kasus yang paling banyak terjadi adalah DM dengan penyakit komplikasi hal ini disebabkan pasien DM yang dirawat di rumah sakit adalah pasien yang cenderung sudah mencapai kondisi yang tidak terkendali karena terjadinya kenaikan glukosa darah. Dari tabel V dapat dilihat kasus komplikasi DM yang paling banyak diderita oleh pasien rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta adalah DM yang disertai dengan ulkus. American Diabetes Association 2005 menyebutkan bahwa amputasi dan ulkus terutama pada kaki merupakan komplikasi utama yang paling sering terjadi pada penderita diabetes. Hal ini dapat terjadi karena penderita DM sangat rentan terhadap terjadinya infeksi. Ulkus yang terjadi disebabkan karena berkurangnya aliran darah yang menuju ke bagian bawah tubuh sehingga resiko terjadinya kerusakan jaringan akibat infeksi juga meningkat. Tjokroprawiro 1996 juga menyebutkan bahwa pasien DM 50 kali lebih cenderung menderita ulkus sehingga pasien DM harus sedapat mungkin menghindari terjadinya ulkus dengan menjaga kadar glukosa darah. Komplikasi kedua yang paling banyak terjadi adalah stroke. Hal ini sangat mungkin terjadi karena DM berhubungan erat dengan hipertensi, dan hipertensi merupakan faktor resiko terjadinya stroke. Dari tabel VI dapat dilihat, infeksi merupakan penyakit penyerta paling umum yang diderita oleh pasien. Diantaranya adalah DM dengan infeksi virus, gastro enteritis GE amoeba, urinary track infection UTI, dan infeksi pada clavus yang semuanya berjumlah 6 kasus.

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115