Menstimulasi pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin Anonim, 2003..
1. Golongan sulfonilurea
Mekanisme primer sulfonilurea adalah meningkatkan sekresi insulin. Sulfonilurea diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu agen generasi pertama dan
agen generasi kedua. Pengolongan tersebut didasarkan pada perbedaan potensi relatif untuk efek samping selektif dan perbedaan ikatan terhadap protein serum.
Agen generasi pertama terdiri dari asetoheksamid, klorpropamid, tolazomid, dan tolbutamid. Sulfonilurea agen generasi pertama mempunyai potensi dibawah
sulfonilurea agen generasi kedua. Agen generasi kedua terdiri dari glimepirid, glipizida, dan gliburid atau glibenklamida Triplitt et al., 2005.
Sulfonilurea diabsorpsi dengan baik setelah administrasi oral dan kadar gula dalam darah tertinggi tercapai dalam kurang lebih 2-4 jam.
2. Golongan biguanid
Mekanisme kerjanya adalah meningkatkan sensitivitas baik jaringan otot ataupun hati terhadap insulin. Hal ini memungkinkan terjadinya peningkatan
uptake atau ambilan glukosa baik oleh hati maupun jaringan otot Triplitt et al. 2005. Biguanida juga mengurangi baik terjadinya glukoneogenesis di hati
maupun pelepasan glukosa dari hati ke sirkulasi darah Harris Greene, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Golongan thiazolidin
Mekanisme kerja thiazolidin adalah dengan mengikat peroxisome proliferators activator receptor-
γ PPAR- γ yang ada di sel lemak dan sel vaskuler. Thiazolidin meningkatkan sensitivitas jaringan otot, hati, serta jaringan
lemak terhadap insulin secara tidak langsung triplitt et al. 2005.
4. Golongan penghambat
α-glukosidase
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat enzim-enzim yang ada di usus halus seperti maltase, isomaltase, sukrosa, dan glukoamilase. Penghambatan
enzim-enzim tesebut akan mencegah terjadinya pemecahan sukrosa dan karbohidrat kompleks Triplitt et al. 2005.
5. Golongan meglitinid
Merupakan turunan asam benzoat yang bekerja dengan cara menstimulasi pelepasan insulin Harris Greene, 2000.
C. Insulin
Insulin biasanya diindikasikan pada semua pasien DM tipe 1 dan pada beberapa pasien DM tipe 2. insulin biasanya diberikan dengan cara injeksi subkutan.
Tersedia banyak sediaan insulin yang dapat dibedakan dari farmakokinetika absorpsi dan durasi kerjanya Ritter, Lewis, Mant, 1999.