44
b. Rosario: kegiatan ini sangat diminati oleh sebagian besar umat dan menjadi
kerinduan serta budaya yang sudah dibangun sejak lama. Biasanya dilakukan pada bulan-bulan tertentu dan rutin dilaksanakan sebulan penuh tanpa putus.
c. Taun Tunas Iman: kegiatan yang dibentuk untuk memerhatikan dan
mengembangkan iman anak-anak. d.
Mudika: kegiatan organisasi kepemudaan yang didukung oleh para orang tua e.
Kepedulian Sesama: kegiatan ini merupakan kegiatan insidental seperti orang meninggal, musibah, dll. Umat selalu membangun rasa kekeluargaan dan
kepekaan satu dengan yang lain.
C.
Analisis Kebutuhan dan Usulan Tema-Tema Katekese Umat di Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Santo
Albertus Agung Jetis Yogyakarta
1. Analisis Kebutuhan Umat
Berdasarkan survai yang dilakukan pada 09 April 2016 melalui wawancara dengan Ketua Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan,
peneliti menemukan beberapa kekhasan yang dimiliki oleh lingkungan berdasarkan kebiasaan umat di antaranya kepedulian umat terhadap sesama yang
sakit dan terkena bencana, kegiatan doa rosario yang menjadi kebiasaan rutin dalam bulan tertentu, kepedulian terhadap anak-anak serta remaja calon penerus
Gereja, serta kebiasaan untuk saling memimpin dalam berbagai kesempatan
seperti doa maupun katekese.
Dalam perjalanan hidup umat di lingkungan telah mengalami berbagai pengalaman iman bersama, seiring dengan proses yang dialami tentu pernah
45
terjadi konflik di antara umat. Salah satu umat pernah meminjam sejumlah uang dari kas lingkungan, namun pada saat jatuh tempo tidak segera mengembalikan
peminjaman uang kas dan menghindari diri dari pertemuan bersama bahkan menjaga jarak dari komunitas hidup beriman. Hal tersebut justru menjadi buah
bibir di tengah umat lingkungan dan menjauhkan relasi pribadi. Konflik yang pernah dialami oleh umat tidak menimbulkan pertikaian
dan perpecahan karena umat masih menjaga sikap bijaksana. Umat berusaha untuk tidak memanaskan suasana, agar tetap terjalin suasana rukun dan damai
serta tidak menyinggung perasaan salah satu pihak. Beberapa konflik yang terjadi
justru dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Harapan yang ingin dikembangkan oleh umat di lingkungan ini salah satunya yang mendesak adalah memberi perhatian besar kepada anak-anak dan
remaja. Melihat perkembangan zaman yang semakin maju, umat ingin membantu para anak-anak dan remaja untuk mendapat bekal dalam menghadapi tantangan
dunia yang semakin baru dan penuh dengan perubahan cara pandang dan fasilitas serba modern. Jika kesatuan umat di lingkungan tempat mekarnya Gereja dapat
ikut terlibat dalam membekali para anak-anak dan remaja, tujuan yang diharapkan untuk mampu mendidik dan mengawal iman anak dan remaja agar semakin kuat
di tengah tantangan yang ada dapat diwujudkan. Harapan besar untuk mendidik iman anak dan remaja bertitik tolak dari
pengalaman. Fenomena mengenai anak-anak yang semakin akrab dengan perangkat elektronik seperti handphone dan jaringan internet. Segala macam
46
informasi mampu meningkatkan kemungkinan masuknya hal negatif seperti pornografi, kekerasan, dan ancaman yang tidak sesuai dengan usia anak.
Informasi yang dapat di akses dengan bebas dan tak terbatas, menjadi ancaman bagi anak yang belum mengerti cara untuk mempergunakan media secara
bijaksana dan tepat guna. Orangtua terkadang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memiliki
waktu untuk memerhatikan perkembangan iman anak dan menganggap bahwa pendidikan di sekolah cukup untuk memenuhi itu semua. Muncul gagasan bahwa
pendidikan dan pengembangan iman di lingkungan dapat menjadi solusi yang tepat untuk tetap mengawal anak dan remaja pada masa pertumbuhannya.
Pada suatu ketika para OMK Orang Muda Katolik di lingkungan Santo Ignatius Loyola membuat sebuah video rekaman perjalanan kebersamaan sebagai
satu lingkungan kesatuan Gereja. Ada kerinduan dalam diri mereka untuk bersama menumbuhkan semangat iman, namun keterbatasan juga masih
mengiringi perjalanan para orang muda di antaranya: kesibukan masing-masing, kewajiban sekolah yang menyita waktu, dan kesempatan untuk berkumpul. Para
orang muda cenderung lebih senang dengan kegiatan yang bersifat perayaan dan bukan kegiatan yang berkesinambungan dan bersifat rutin. Untuk dapat menarik
perhatian para orang muda perlu kegiatan yang menarik dan meyenangkan namun kegiatan semacam itu jarang terjadi. Belum ditemukan solusi agar para orang
muda dapat lebih aktif dan memiliki semangat besar untuk menghidupkan iman bersama namun sudah ada usaha dengan membentuk kepengurusan baru untuk
Orang Muda Katolik pada tahun 2016 dan mempersiapkan rencana ke depan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
melalui beberapa kegiatan yang bermaksud sebagai sarana pengolah kedewasaan iman.
2. Usulan Tema-Tema Katekese Umat Di Lingkungan Santo Ignatius Loyola