Letak Geografis Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta Sejarah dan Perkembangan Lingkungan Santo Ignatius Loyola

39 Atas izin dari Keuskupan Agung Semarang, sebenarnya sejak bulan Januari 1965, status sebagai Paroki telah dipegang dan telah memiliki buku babtis serta buku data perkawinan secara mandiri. Meskipun telah dinyatakan sebagai Paroki Jetis, hingga kini statuta atau surat keputusan sebagai dokumen resmi dari Keuskupan Agung Semarang yang menyatakan pendirian paroki masih dicari dan belum ditemukan kembali guna mengetahui dengan jelas kapan paroki ini terbentuk Panitia 50th Gereja St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta, 2015:17.

2. Letak Geografis Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta beralamat di Jalan AM. Sangaji nomor 20 Yogyakarta. Paroki ini merupakan bagian dari Keuskupan Agung Semarang Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 km 2 yang terlelak di bagian Selatan Pulau Jawa. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan bagian tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudra Hindia. Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta berada di wilayah Kecamatan Jetis yang memiliki letak geografis di bagian Utara, sedangkan bagian Timur dibatasi oleh Kecamatan Sewon, bagian Selatan dibatasi oleh Kecamatan Pundong, dan bagian Barat dibatasi oleh Kecamatan Bantul. 40 B. Situasi Umum Umat di Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan

1. Sejarah dan Perkembangan Lingkungan Santo Ignatius Loyola

Cokrodiningratan Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan pada awalnya merupakan bagian dari Lingkungan Bangirejo. Beralihnya lingkungan Kricak dari Paroki Kumetiran ke Paroki Jetis membuat perubahan terjadi. Terbentuknya lingkungan Santo Ignatius Loyola terjadi pada tahun 1964 yang dipimpin oleh Bapak D Soekirman. Peresmian perpisahan lingkungan menjadi dua lingkungan yang baru berlangsung di rumah Bapak Mujiyono dan didampingi oleh Rm. HS. Natasusila, Pr. Setelah memisahkan diri sebagai lingkungan yang baru, Bapak D Soekirman meneruskan perjalanan tugasnya dengan didampingi para sesepuh dan tokoh umat di antaranya Bapak Ph Kartosudarmo, Bapak B Supardi, Bapak Vic Irlan ketiganya telah dipanggil Tuhan, dan dibantu oleh para ibu serta pemuda. Pada awal berdirinya lingkungan ini, jumlah umat kurang lebih 40 jiwa atau 12 kepala keluarga, serta belum memiliki nama pelindung lingkungan. Pada bulan Oktober 1964 diadakan doa rosario penuh dalam rangka memuliakan Bunda Maria, tradisi ini terus dilestarikan sampai sekarang. Ujub khusus yang tersemat ketika itu untuk mencari dan memilih nama santo pelindung lingkungan dengan membacakan riwayat orang kudus setiap harinya. Pada akhirnya di bulan November 1964 nama santo pelindung lingkungan yaitu Santo Ignatius Loyola disepakati dan diresmikan oleh Rm. HS Natasusila, Pr. Peresmian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 dilakukan di kediaman Bapak B Supardi. Peringatan nama santo pelindung lingkungan Santo Ignatius Loyola selalu dirayakan setiap tanggal 31 Juli dengan mengadakan aneka kegiatan antara lain misa kudus, lomba membaca kitab suci, lomba memasak, dan sebagainya. Perkembangan lingkungan ini tidak lepas dari keterlibatan beberapa tokoh. Beberapa tokoh yang telah terlibat sebagai pengurus lingkungan sampai dengan sekarang di antaranya Bapak D Soekirman, Bapak B Soepardi ayah Pastur Susilo Wijoyo,Pr di Jakarta, Ibu Waliyem dan segenap umat setempat. Kepengurusan Lingkungan selalu berganti sesuai masa bakti di antaranya: Bapak Soekirman, Bapak B Supardi, Bapak D Soekirman, Bapak RJS Hadisucipto, Bapak D Soekirman, Bapak FX Kawit Suwondo, Bapak P Pariyatmo, Bapak Ignatius Setya MR, Bapak V Suparjono, Bapak B Harry Sutrisno, Bapak Walveridus Sumarwanto, Bapak H Seno Biruci, dan kepengurusan terakhir ketika penelitian ini ditulis pada tahun 2016 jabatan ketua lingkungan diberikan kepada Bapak Wahyu. Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan mengalami berbagai dinamika sebagai satu kesatuan umat dalam Gereja dan memiliki budaya spiritual yang terbangun sejak awal hingga saat ini. Pada awal terbentuknya Paroki Jetis, lingkungan ini dianggap sebagai tempat para aktivis pembangunan gereja. Para aktivis menggerakkan umat untuk ikut terlibat dalam pembangunan gereja dengan segala peran serta mengupayakan kesatuan umat untuk tetap rukun. Kemajuan dan perkembangan lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan terjadi di berbagai bidang antara lain: jumlah umat semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 bertambah, kesadaran untuk hidup menjemaat, umat semakin memiliki kesadaran untuk melibatkan diri dalam berbagai macam kegiatan, prestasi yang dicapai dalam berbagai lomba yang diadakan paroki berupa tanda penghargaan di antaranya: piala, Kitab Suci, Kitab Mazmur, buku Kidung Adi, dan piagam Panitia 50th Gereja St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta, 2015:99-102.

2. Situasi Umum Umat Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan

Dokumen yang terkait

Katekese sebagai usaha untuk meningkatkan penghayatan iman umat di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua.

0 6 125

Pengaruh sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese orang dewasa di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta.

0 1 173

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu-ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta.

0 0 134

Sistem pengendalian inti pada organisasi religius : studi kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

2 21 215

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta

0 0 132

Pengaruh sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese orang dewasa di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta

1 33 171

TEKNIK PERMAINAN DAN FUNGSI MUSIK TERBANGAN UMAT KATOLIK LINGKUNGAN PLATAR, PAROKI GEREJA SANTO IGNATIUS DANAN, KABUPATEN WONOGIRI.

1 9 171

Belajar dari kesetiaan iman Maria guna meningkatkan kualitas hidup beriman umat di lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Jetis - Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Sumbangan tayangan ``Penyejuk imani Katolik`` produksi Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta sebagai salah satu bahan katekese audiovisual di lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan - USD Repository

0 0 149

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta SKRIPSI

0 1 213