93
mampu membuat umat tersentuh untuk berproses dalam pendewasaan imannya dan membawa penyegaran pada umat, sehingga tidak bosan dengan katekese biasa
yang dianggap monoton dan kurang menarik. Catatan khusus dan pesan yang diungkapkan oleh petugas evaluator atas
proses katekese umat yang terjadi pada pertemuan kedua lebih kepada tempat dan situasi pelaksanaan yang terjadi di balai dusun. Bersamaan dengan kegiatan
katekese umat dilaksanakan berdekatan dengan kegiatan lomba-lomba dalam memperingati kemerdekaan Indonesia, sehingga suasana terasa bising dan
mengganggu konsentrasi. Meskipun terjadi hambatan dari luar, umat tetap memberikan perhatian yang positif. Sarana wireless membantu peneliti sebagai
pemimpin katekese untuk berbicara dengan jelas.
2. Hasil Wawancara dengan Narasumber terkait dengan Evaluasi Progam
Katekese Umat di Lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta
Evaluasi pelaksanaan progam Katekese Umat dilakukan dalam bentuk wawancara terhadap beberapa tokoh-tokoh umat. Wawancara ini dimaksudkan
agar dapat memberikan evaluasi secara lebih mendalam, lengkap, dan jelas terkait dengan fokus-fokus penelitian yang ingin dibuktikan. Berikut ini evaluasi progam
katekese umat dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu:
Narasumber: 1 Christina Enny Purwanti; 2 Ibu Dwisanto P: Ketika menyaksikan video siaran Penyejuk Imani Katolik Indosiar, apakah
BapakIbu menemukan nilai-nilai hidup atau nilai-nilai injil misalnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kebahagiaan dari Allah, kedamaiananti kekerasan, kemuliaan Allah, cinta sesama, ketaatan, dan cinta Tuhan pada orang miskin?
N1: Ya, memang yang ditayangkan dari video betul-betul mengungkapkan jiwa
sosial misalnya pepatah umum seperti toleransi dan solidaritas terhadap sesama seumpama ada bencana. Seperti romo yang memerhatikan orang-orang kecil,
membuat waduk dan lahan pertanian, segala bentuk tindakan yang merasakan adalah orang-orang kecil. Para siswa Marsudirini yang hidup dan tinggal di
kediaman penduduk desa juga diajak untuk merasakan keprihatinan, kesederhanaan dan belajar peduli terhadap orang miskin.
N2: Iya, seperti Romo Carolus yang melakukan banyak kegiatan penghijauan
dan pembangunan dilakukan untuk sesama dan sekitarnya. Siswa-siswi di Marsudirini juga diajak untuk memahami keprihatinan sesama.
P: Bagaimana sikap BapakIbu ketika mengikuti Katekese Umat? Apa bentuk keterlibatan yang anda tunjukkan?
N1: Bentuk keterlibatan yang mungkin saya lakukan dengan ikut bersharing,
lebih dari pada itu memberi contoh kepada anak ketika di kehidupan nyata
mengenai nilai-nilai hidup yang didapatkan. N2: Saya orang yang banyak bicara sehingga maunya ikut terlibat dan
menanggapi segala yang terjadi dalam proses katekese. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
P: Menurut BapakIbu, apakah Katekese Umat itu? N1: Mengungkapkan pengalaman masing-masing, keterlibatan umat untuk
mengungkapkan pengalaman pribadi, menambah pengalaman pribadi, dapat memancing umat yang datang agar semakin mewarnai katekese untuk semua
misalnya uneg-uneg yang dipendam kemudian dikupas.
N2: Katekese umat bagi saya penambahan pengetahuan, penambahan penghayatan dalam melaksanakan aturan Tuhan Yesus
P: Menurut pendapat BapakIbu, apakah katekese umat perlu dilakukan secara rutin? Mengapa?