Alasan Penggunaan Media Budaya Media

12 mengakibatkan semakin baik kesejahteraan sosial masyarakat Badmomolin, 2003:47. Efek langsung media massa pada perubahan tingkah laku tidaklah sebesar yang dibayangkan. Kenyataan adanya korelasi antara sumber-penerima informasi bertolak dari asumsi bahwa sang sumber yang berinisiatif memulai komunikasi, namun efektivitas komunikasi ini bergantung pada derajat penerimaan sang penerima informasi itu sendiri Badmomolin, 2003:49. Media dianggap mampu berpengaruh terhadap perkembangan demokrasi, revolusi industri dan teknologi. Setiap orang memiliki hak suara untuk ikut terlibat berbicara mengenai berbagai hal seperti jalannya pemerintahan dalam suatu negara, maupun ikut berpendapat mengenai urusan-urusan publik. Revolusi teknologi mampu menantang efisiensi media cetak bagi kebutuhan manusia zaman ini sehingga memunculkan aneka media baru seperti film, radio, dan televisi. Energi listrik dan transportasi menjadi dasar munculnya perkembangan radio, film, dan televisi Rivers, 2003:51. Media Elektronik seperti film, radio, dan televisi memiliki latar belakang sejarah yang berbeda dengan media cetak. Teknologi menjadi sifat dasar dari media elektronik Rivers, 2003:62.

2. Alasan Penggunaan Media

Muncul pertanyaan mengenai alasan mengapa manusia memberikan perhatian terhadap media. Selain itu banyak orang telah tergantung terhadap media sehingga sulit untuk menghindarinya. Media semakin dianggap penting PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 untuk digunakan ketika berhubungan dengan kebutuhan atau keinginan-keinginan khalayaknya. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi, dan sebagainya memengaruhi cara orang menggunakan media dan alasan penggunaan media. Banyak faktor lain yang mampu memengaruhi seseorang untuk menggunakan media dan mengambil manfaat dari media di antaranya sikap individual, aspirasi, harapan, ketakutan, dan sebagainya Rivers, 2003:313.

3. Budaya Media

Budaya merupakan pengetahuan, pengalaman-pengalaman, kepercayaan- kepercayaan, nilai-nilai, perilaku-perilaku, makna-makna, hirarki, agama, waktu dan berbagai obyek material serta segala sesuatu yang diperoleh sekelompok orang dari generasi-generasi baik secara individual maupun kelompok. Konsep tentang budaya adalah hasil dari suatu proses produksi intelektual atau artistik. Konsep tersebut mengarah kepada estetika seperti mengandaikan bahwa hanya sedikit saja atau sekelompok orang di dunia ini yang “berbudaya” dalam arti mempunyai budaya dalam suatu bentuk konkrit Batmomolin, 2003:27. Konsep tentang budaya mengacu pada kualitas yang dimiliki oleh semua orang di dalam semua kelompok sosial. Budaya berkembang secara evolusioner mulai dari tahap kebuasan savagery melewati tahap kebiadaban barbarism sampai akhir mencapai tahap peradaban civilization dan mengarah pada kesimpulan bahwa semua kelompok manusia mempunyai budayanya sendiri. Budaya dihasilkan dari partisipasi anggota kelompok terhadap kelompok sosialnya. Budaya merupakan hasil perpaduan berbagai hal yang menyangkut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebiasaan, dan segala bentuk kepandaian atau ketrampilan yang diperoleh seseorang dari anggotanya dalam kelompok sosial tertentu Badmomolin, 2003:26-28. Tiap kelompok masyarakat memiliki budayanya sendiri, meskipun sekecil apa pun dan sesederhana apa pun. Setiap manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bukan sekedar memiliki budaya melainkan ikut ambil bagian dalam suatu budaya Badmomolin, 2003:30. Melihat sejarah tentang kehidupan manusia, kita dapat mengamati adanya revolusi komunikasi yang mengubah kualitas hidup dan membawa perubahan sosial di dunia. Budaya media tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dihasilkan melalui proses perkembangan yang panjang. Perkembangan yang dimaksud mengarah kepada kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi komunikasi dan informasi yang mengarah secara langsung dengan berpengaruh pada pemahaman tentang komunikasi, hakikat, fungsi, dan tujuannya Badmomolin, 2003:31. Budaya media merupakan perpaduan yang memesona antara gambar image dan suara sound yang dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu menciptakan hal-hal yang serba spektakuler dari keseharian manusia. Media yang menjadi contoh konkrit yaitu televisi. Televisi menciptakan budaya yang mendominasi waktu-waktu senggang di antara pekerjaan rutin sehari-hari. Budaya media yang terbentuk memengaruhi pandangan-pandangan politik dan perilaku sosial penikmatnya Badmomolin, 2003:39. 15

4. Audio-Visual

Dokumen yang terkait

Katekese sebagai usaha untuk meningkatkan penghayatan iman umat di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua.

0 6 125

Pengaruh sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese orang dewasa di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta.

0 1 173

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu-ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta.

0 0 134

Sistem pengendalian inti pada organisasi religius : studi kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

2 21 215

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta

0 0 132

Pengaruh sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese orang dewasa di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta

1 33 171

TEKNIK PERMAINAN DAN FUNGSI MUSIK TERBANGAN UMAT KATOLIK LINGKUNGAN PLATAR, PAROKI GEREJA SANTO IGNATIUS DANAN, KABUPATEN WONOGIRI.

1 9 171

Belajar dari kesetiaan iman Maria guna meningkatkan kualitas hidup beriman umat di lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Jetis - Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Sumbangan tayangan ``Penyejuk imani Katolik`` produksi Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta sebagai salah satu bahan katekese audiovisual di lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan - USD Repository

0 0 149

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta SKRIPSI

0 1 213