terakhir ini. Profil lipid dan lemak tubuh ini telah terbukti menjadi prediktor penting pada gangguan metabolisme termasuk dislipidemia, hipertensi, diabetes,
dan gangguan kardiovaskuler. Setiap perubahan kadar lemak dalam darah mengakibatkan orang lebih rentan terkena penyakit-penyakit tersebut.
Meningkatnya body fat percentage telah diidentifikasi akan meningkatkan kolesterol total sehingga individu akan memiliki risiko lebih besar terkena
gangguan kardiovaskuler Aurora, Koley, Gupta, and Sandhu, 2007.
11. Perbandingan HDL terhadap Body Fat Percentage
Melalui analisis statistika, diperoleh nilai p=0,064 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kadar HDL pada kelompok
responden pria dengan BF21 dan kelompok dengan BF ≥21. Dari hasil
analisis statistika pada data responden wanita diperoleh nilai p=0,437 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kadar HDL
pada kelompok responden wanita dengan BF25 dan kelompok dengan BF
≥25. Adanya perbedaan yang tidak bermakna menunjukkan bahwa kedua kelompok body fat percentage, baik pria maupun wanita memiliki risiko yang
sama untuk mengalami gangguan kardiovaskuler. Pada penelitian Choi, et al. 2002 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang tidak bermakna antara kadar HDL antara BF20 dan BF ≥20 pada
remaja laki-laki berusia 14-19 tahun dengan nilai p yang non-signifikan. Pada penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak
bermakna antara kadar HDL antara BF30 dan BF ≥30 pada remaja
perempuan berusia 14-19 tahun dengan nilai p yang non-signifikan. Studi cross- sectional
yang dilakukan oleh Taylor and Ward telah mengkonfirmasi bahwa wanita muda yang aktif memiliki kadar HDL yang tinggi.
Menurut Zeng, Dong, Sun, Xie, and Cui 2012, BMI tampaknya menjadi indikator yang baik dalam pengukuran kelebihan energi sebagai lemak pada pria
kulit putih dan wanita dewasa di Eropa dan Amerika Utara. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa BMI kurang sesuai untuk populasi Asia yang memiliki
proporsi tubuh yang berbeda yang dapat mengakibatkan kesalahan karena perbedaan massa tulang, massa otot, dan cairan tubuh. Meningkatnya body fat
percentage telah diidentifikasi dapat meningkatkan kadar HDL. Body fat
percentage menjadi prediktor terjadinya risiko gangguan kardiovaskuler yang
lebih baik daripada BMI. Penentuan lemak tubuh dapat memberikan informasi klinis untuk menilai risiko penyakit pada pasien dan mengoptimalkan tindakan
pencegahan penyakit pada pasien.
12. Perbandingan Rasio Kolesterol TotalHDL terhadap Body Fat Percentage