E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berlokasi di Paingan. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni-
September 2012. Pengambilan data penelitian pertama dilaksanakan pada 8 September 2012 sedangkan pengambilan data kedua dilaksanakan pada 15
September 2012.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul
―Korelasi Parameter Antropometri Terhadap Profil Lipid, Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan
Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ‖. Penelitian
paying ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara pengukuran antropometri yang meliputi Body Mass Index BMI, lingkar pinggang LP, rasio lingkar
pinggang-panggul RLPP serta body fat percentage terhadap profil lipid, glukosa dalam darah dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok
sebanyak 13 orang dengan kajian yang berbeda-beda. Peneliti mengkaji korelasi body fat percentage
terhadap rasio kadar kolesterol totalHDL dalam darah.
G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang dilakukan dalam penelitian ini adalah non random sampling
dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara
non random karena responden yang digunakan pada penelitian ini hanya mereka
yang dijumpai di sekitar kampus, memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden penelitian sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama
untuk dijadikan responden penelitian. Purposive sampling dilakukan berdasarkan ciri atau sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya sehingga menjadi suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti. Setelah itu, peneliti menetapkan sebagian
dari anggota
populasi yang
menjadi sampel
berdasarkan pertimbangannya sendiri Notoatmodjo, 2010.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa skinfold caliper dengan merk pi zhi hou du ji
®
, leaflet, dan informed consent. Pemeriksaan kadar kolesterol total HDL dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Alat yang digunakan
dalam pengukuran kadar kolesterol total dan HDL dalam darah adalah Architect c System
dan Aeroset System. Reagen yang digunakan dalam pengukuran kadar kolesterol diperoleh dari Abbott Laboratories, USA. Reagen yang digunakan
dalam pengukuran kadar HDL dalam darah diperoleh dari Sekisui Medical CO.LTD
, Japan.
I. Tata Cara Penelitian
1.Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan dengan mengajukan Ethical Clearance
ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian
yang menggunakan sampel darah manusia. Permohonan izin yang kedua ditujukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk
mendapatkan izin melakukan penelitian di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan kerja sama diajukan ke calon responden berupa
informed consent dan Laboratorium Parahita selaku laboratorium yang mengambil
darah responden penelitian.
3. Pembuatan leaflet dan informed consent
a. Leaflet. Leaflet digunakan untuk membantu peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden. Leaflet berisi informasi tentang
pengukuran antropometri body mass index, skinfold thickness, dan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, serta pemeriksaan
laboratorium seperti kadar glukosa darah puasa, dan profil lipid sebagai metode untuk mendeteksi kesehatan yang mudah dan praktis.
b. Informed consent. Informed consent adalah suatu bukti tertulis yang berisi tentang kesediaan calon subjek penelitian untuk ikut serta dalam
penelitian. Informed consent yang dibuat dalam penelitian ini sesuai dengan standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Subjek penelitian yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian diminta untuk
menuliskan nama, usia dan alamat rumah kost.
4.Pencarian subjek penelitian
Pencarian subjek penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Teknik pengambilan sampling pada awal penelitian adalah random sampling. Peneliti meminta nama dan nomor induk mahasiswa di sekretariat masing-masing
fakultas Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah peneliti mendapatkan nama dan nomor induk mahasiswa, peneliti melakukan random
secara manual terhadap data yang didapat dengan mengambil potongan-potongan kertas yang telah tertulis nomor induk mahasiswa. Setelah didapatkan hasil
random tersebut, peneliti meminta data kepada kepala BAPSI Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berupa nomor handphone untuk menghubungi responden. Tidak semua nomor handphone tersimpan dalam data
BAPSI dan banyak nomor handphone yang tidak dapat dihubungi karena banyak mahasiswa yang mengganti nomor handphone. Hal tersebut menyebabkan peneliti
tidak dapat melakukan teknik sampling secara random sehingga peneliti mengubah teknik sampling dalam penelitian ini menjadi non-random sampling.
Peneliti tetap menghubungi responden yang masih dapat dihubungi dan didapatkan sebanyak 76 responden. Non-random sampling dilakukan dengan
mencari dan melakukan penawaran kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berada dalam kampus agar bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Dari pencarian
secara non-random ini, didapatkan sebanyak 135 responden. Responden yang didapatkan secara random dan non-random sampling sebanyak 211 responden.
Calon responden penelitian yang bersedia ikut serta diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Maksud dan tujuan penelitian dijelaskan
melalui presentasi dan leaflet yang diberikan kepada calon responden. Dari 211 calon responden yang didapatkan, hanya 169 responden yang bersedia untuk ikut
serta dalam penelitian dan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk pernyataan tertulis atas kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian.
Responden yang telah menandatangani informed consent akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan informasi ulang terkait tempat
dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter serta mengingatkan untuk berpuasa 8-10 jam sebelum pengukuran parameter dilakukan.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Salah satu parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan reliabilitas instrumen penelitian adalah presisi yang dinilai dengan cara menghitung
Coefficient of Variation CV. Validasi dan uji reliabilitas instrumen penelitian
dilakukan dengan mengukur skinfold thickness satu individu sebanyak tiga kali berturut-turut menggunakan instrumen penelitian yang sama. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dikatakan baik jika memenuhi nilai
CV≤5. Instrumen yang divalidasi dalam penelitian yang dilakukan pada responden pria adalah skinfold caliper. Nilai CV pada pengukuran
abdominal skinfold thickness , triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold
thickness pada pria secara berurutan yaitu 1,09; 0,22 ; dan 1,34. Nilai CV
pada pengukuran abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan suprailiac
skinfold thickness pada wanita menggunakan skinfold caliper secara berurutan adalah 1,07; 0; dan 2,11. Berdasarkan nilai CV tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa skinfold caliper memenuhi persyaratan validasi.
6. Pengukuran parameter
Pengukuran parameter dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama dan kedua dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Parameter yang diukur adalah body fat percentage yang didapat dengan pengukuran abdominal, suprailiac dan triceps skinfold thickness serta rasio kadar
kolesterol total HDL dalam darah. Sehari sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengingatkan responden untuk berpuasa selama 8-10 jam sebelum
pengukuran parameter dilakukan. a. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran abdominal skinfold thickness
dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Rahang skinfold caliper
menjepit lipatan kulit dengan posisi vertikal. Pada saat pengukuran, responden berada dalam posisi berdiri dan lipatan kulit bagian abdominal yang terletak 3
cm di sebelah kiri dan 1 cm di bagian bawah pusar Malina, Bouchard, and Bar-Or, 2004.
b. Suprailiac skinfold thickness. Pengukuran suprailiac skinfold thickness dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Pada saat pengukuran,
responden berada dalam posisi berdiri. Rahang skinfold caliper menjepit lipatan kulit yang terletak 2 cm dari bagian atas tulang panggul pada garis
midaxillary dengan posisi miring 45º. Hasil pengukuran dibaca 2-3 detik
setelah pengukuran dilakukan Gibson, 2005. c. Triceps skinfold thickness. Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan
dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Pada saat pengukuran, responden
berada dalam posisi berdiri dan lipatan kulit pada bagian posterior yang berada pada pertengahan antara bahu dan siku tangan ditarik secara vertikal.
Pembacaan hasil pengukuran dilakukan selama 2-3 detik Aniteli, Florindo, and
Martini, 2006. d. Body fat percentage. Body fat percentage ini didapat melalui perhitungan
menggunakan rumus. e. Kadar kolesterol total, HDL, dan rasio kadar kolesterol totalHDL.
Pengukuran kadar kolesterol total dan HDL dalam darah dilakukan oleh pihak Laboratorium Parahita. Kadar kolesterol total yang didapat kemudian
dibandingkan dengan kadar HDL sehinggga diperoleh rasio kadar kolesterol total HDL. Cara pengambilan darah dilakukan dengan memasang ikatan
pembendungan toniquet di lengan tangan bagian atas. Lokasi penusukan pada lipatan siku bagian dalam responden diberi alkohol, kemudian spuit
injeksi disuntikkan dengan posisi 45º ke pembuluh vena yang terdapat pada siku bagian dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi bertutup. Toniquet dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap
menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol. Tempat bekas suntikan ditutup dengan plester kain.
7. Pembagian
hasil pemeriksaan
laboratorium dan
pengukuran antropometri
Hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran antropometri diberikan kepada masing-masing responden, terutama responden yang memiliki risiko
gangguan profil lipid. Pembagian hasil disertai dengan pemberian penjelasan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran antropometri.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis yaitu menyusun data yang sejenis, menggolongkannya dalam kategori-kategori, dan
melakukan interpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.
J. Analisis Data Statistik
Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov
untuk melihat distribusi normal suatu data. Digunakan uji Kolmogorov- Smirnov
karena jumlah data lebih dari 50 sampel. Sebaran data dikatakan terdistribusi normal bila nilai Asymp. Sig 0,05. Setelah mengetahui distribusi
data, dilakukan uji hipotesis komparatif antara dua kelompok data dan uji korelasi Dahlan, 2009.
Dilakukan uji komparatif pada responden dengan menggunakan uji t- tidak berpasangan apabila data terdistribusi normal atau menggunakan uji Mann-
Whitney jika data terdistribusi tidak normal. Data tersebut kemudian diuji
korelasinya dengan menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data terdistribusi tidak normal. Taraf
kepercayaan yang digunakan sebesar 95 dan data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna jika nilai p0,05. Interpretasi dari kekuatan, nilai p, dan arah
korelasi dapat dilihat pada tabel V Dahlan, 2009. Tabel V. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi,
Nilai p, dan Arah Korelasi Dahlan, 2009
No Parameter
Nilai Interpretasi
1 Kekuatan
korelasi r 0,00-0,199
0,20-0,399 0,40-0,599
0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat
2 Nilai p
P0,05 p0,05
Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
3 Arah korelasi
+ positif - negatif
Searah, semakin besar nilai satu variabel, semakin besar pula nilai variabel lainnya
Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya
K. Kesulitan Penelitian