Dharma Yogyakarta dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan dengan mengajukan Ethical Clearance
ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian
yang menggunakan sampel darah manusia. Permohonan izin yang kedua ditujukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk
mendapatkan izin melakukan penelitian di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan kerja sama diajukan ke calon responden berupa
informed consent dan Laboratorium Parahita selaku laboratorium yang mengambil
darah responden penelitian.
3. Pembuatan leaflet dan informed consent
a. Leaflet. Leaflet digunakan untuk membantu peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden. Leaflet berisi informasi tentang
pengukuran antropometri body mass index, skinfold thickness, dan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, serta pemeriksaan
laboratorium seperti kadar glukosa darah puasa, dan profil lipid sebagai metode untuk mendeteksi kesehatan yang mudah dan praktis.
b. Informed consent. Informed consent adalah suatu bukti tertulis yang berisi tentang kesediaan calon subjek penelitian untuk ikut serta dalam
penelitian. Informed consent yang dibuat dalam penelitian ini sesuai dengan standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Subjek penelitian yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian diminta untuk
menuliskan nama, usia dan alamat rumah kost.
4.Pencarian subjek penelitian
Pencarian subjek penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Teknik pengambilan sampling pada awal penelitian adalah random sampling. Peneliti meminta nama dan nomor induk mahasiswa di sekretariat masing-masing
fakultas Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah peneliti mendapatkan nama dan nomor induk mahasiswa, peneliti melakukan random
secara manual terhadap data yang didapat dengan mengambil potongan-potongan kertas yang telah tertulis nomor induk mahasiswa. Setelah didapatkan hasil
random tersebut, peneliti meminta data kepada kepala BAPSI Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berupa nomor handphone untuk menghubungi responden. Tidak semua nomor handphone tersimpan dalam data
BAPSI dan banyak nomor handphone yang tidak dapat dihubungi karena banyak mahasiswa yang mengganti nomor handphone. Hal tersebut menyebabkan peneliti
tidak dapat melakukan teknik sampling secara random sehingga peneliti mengubah teknik sampling dalam penelitian ini menjadi non-random sampling.
Peneliti tetap menghubungi responden yang masih dapat dihubungi dan didapatkan sebanyak 76 responden. Non-random sampling dilakukan dengan
mencari dan melakukan penawaran kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berada dalam kampus agar bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Dari pencarian
secara non-random ini, didapatkan sebanyak 135 responden. Responden yang didapatkan secara random dan non-random sampling sebanyak 211 responden.
Calon responden penelitian yang bersedia ikut serta diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Maksud dan tujuan penelitian dijelaskan
melalui presentasi dan leaflet yang diberikan kepada calon responden. Dari 211 calon responden yang didapatkan, hanya 169 responden yang bersedia untuk ikut
serta dalam penelitian dan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk pernyataan tertulis atas kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian.
Responden yang telah menandatangani informed consent akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan informasi ulang terkait tempat
dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter serta mengingatkan untuk berpuasa 8-10 jam sebelum pengukuran parameter dilakukan.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian