Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Pengukuran parameter

secara non-random ini, didapatkan sebanyak 135 responden. Responden yang didapatkan secara random dan non-random sampling sebanyak 211 responden. Calon responden penelitian yang bersedia ikut serta diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Maksud dan tujuan penelitian dijelaskan melalui presentasi dan leaflet yang diberikan kepada calon responden. Dari 211 calon responden yang didapatkan, hanya 169 responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian dan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk pernyataan tertulis atas kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian. Responden yang telah menandatangani informed consent akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan informasi ulang terkait tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter serta mengingatkan untuk berpuasa 8-10 jam sebelum pengukuran parameter dilakukan.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Salah satu parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan reliabilitas instrumen penelitian adalah presisi yang dinilai dengan cara menghitung Coefficient of Variation CV. Validasi dan uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan mengukur skinfold thickness satu individu sebanyak tiga kali berturut-turut menggunakan instrumen penelitian yang sama. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dikatakan baik jika memenuhi nilai CV≤5. Instrumen yang divalidasi dalam penelitian yang dilakukan pada responden pria adalah skinfold caliper. Nilai CV pada pengukuran abdominal skinfold thickness , triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness pada pria secara berurutan yaitu 1,09; 0,22 ; dan 1,34. Nilai CV pada pengukuran abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness pada wanita menggunakan skinfold caliper secara berurutan adalah 1,07; 0; dan 2,11. Berdasarkan nilai CV tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa skinfold caliper memenuhi persyaratan validasi.

6. Pengukuran parameter

Pengukuran parameter dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama dan kedua dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Parameter yang diukur adalah body fat percentage yang didapat dengan pengukuran abdominal, suprailiac dan triceps skinfold thickness serta rasio kadar kolesterol total HDL dalam darah. Sehari sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengingatkan responden untuk berpuasa selama 8-10 jam sebelum pengukuran parameter dilakukan. a. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran abdominal skinfold thickness dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Rahang skinfold caliper menjepit lipatan kulit dengan posisi vertikal. Pada saat pengukuran, responden berada dalam posisi berdiri dan lipatan kulit bagian abdominal yang terletak 3 cm di sebelah kiri dan 1 cm di bagian bawah pusar Malina, Bouchard, and Bar-Or, 2004. b. Suprailiac skinfold thickness. Pengukuran suprailiac skinfold thickness dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Pada saat pengukuran, responden berada dalam posisi berdiri. Rahang skinfold caliper menjepit lipatan kulit yang terletak 2 cm dari bagian atas tulang panggul pada garis midaxillary dengan posisi miring 45º. Hasil pengukuran dibaca 2-3 detik setelah pengukuran dilakukan Gibson, 2005. c. Triceps skinfold thickness. Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lipatan kulit. Pada saat pengukuran, responden berada dalam posisi berdiri dan lipatan kulit pada bagian posterior yang berada pada pertengahan antara bahu dan siku tangan ditarik secara vertikal. Pembacaan hasil pengukuran dilakukan selama 2-3 detik Aniteli, Florindo, and Martini, 2006. d. Body fat percentage. Body fat percentage ini didapat melalui perhitungan menggunakan rumus. e. Kadar kolesterol total, HDL, dan rasio kadar kolesterol totalHDL. Pengukuran kadar kolesterol total dan HDL dalam darah dilakukan oleh pihak Laboratorium Parahita. Kadar kolesterol total yang didapat kemudian dibandingkan dengan kadar HDL sehinggga diperoleh rasio kadar kolesterol total HDL. Cara pengambilan darah dilakukan dengan memasang ikatan pembendungan toniquet di lengan tangan bagian atas. Lokasi penusukan pada lipatan siku bagian dalam responden diberi alkohol, kemudian spuit injeksi disuntikkan dengan posisi 45º ke pembuluh vena yang terdapat pada siku bagian dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup. Toniquet dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol. Tempat bekas suntikan ditutup dengan plester kain.

7. Pembagian