adanya lemak pada jaringan subkutan. Kelebihan lemak yang diukur menggunakan skinfold thickness berhubungan dengan peningkatan kadar
kolesterol total. Hubungan tersebut dapat menandakan adanya peningkatan risiko terjadinya hipertensi, sindrom metabolik, dan gangguan kardiovaskuler pada
populasi umum. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler sering memiliki obesitas pada bagian perut dan suatu penelitian telah mengidentifikasi bahwa obesitas
perut merupakan prediktor gangguan kardiovaskuler yang merugikan Despres, 2006.
2. Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap HDL
Berdasarkan tabel XI, diperoleh nilai r pada responden pria yaitu -0,331 yang menunjukkan arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah.
Arah korelasi yang negatif ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai abdominal skinfold thickness
, maka semakin kecil kadar HDL. Dari hasil korelasi abdominal skinfold thickness
terhadap HDL pada responden pria, didapat nilai p=0,011 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara abdominal skinfold
thickness terhadap HDL. Dari gambar 23 dapat dilihat persebaran titik-titik yang
menunjukkan adanya hubungan linier antara abdominal skinfold thickness dengan kadar HDL.
Gambar 23. Diagram Sebar Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap HDL pada Responden Pria
Berdasarkan tabel XI, diperoleh nilai r pada responden wanita yaitu -0,141 yang menunjukkan arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang sangat
lemah. Arah korelasi yang negatif ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai abdominal skinfold thickness
, maka semakin kecil kadar HDL. Dari hasil korelasi abdominal skinfold thickness
Terhadap HDL pada responden wanita, didapat nilai p=0,256 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara
abdominal skinfold thickness terhadap HDL. Dari gambar 24 dapat dilihat
persebaran titik-titik yang menunjukkan adanya hubungan linier antara abdominal skinfold thickness
dengan kadar HDL.
Gambar 24. Diagram Sebar Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap HDL pada Responden Wanita
Pada penelitian Hassan,
El-Masry, Soliman, El-Batran, Al-Tohamy, El- Batrawy,
et al. 2012 yang dilakukan pada remaja perempuan berusia 14-16 tahun menunjukkan adanya korelasi antara abdominal skinfold thickness terhadap
kadar HDL dengan nilai r sebesar -0,20. Obesitas sentral yang merupakan faktor
yang merugikan bagi kesehatan dan obesitas sentral ini digambarkan dalam bentuk android berbentuk seperti buah apel pada pria dan gynoid berbentuk
seperti buah pear. Kisbah, et al. dan Bjorntorp, et al. mencatat bahwa obesitas sentral berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya diabetes dan gangguan
kardiovaskuler pada pria maupun wanita. Suatu penelitian menunjukkan bahwa kelebihan lemak di perut dikaitkan dengan penurunan kadar HDL dalam darah.
Hal tersebut mendukung studi sebelumnya mengenai hubungan antara distribusi lemak dan risiko terjadinya gangguan kardiovaskuler Despres, 2006.
HDL merupakan kolesterol baik yang melindungi seseorang dari risiko penyakit jantung jadi, nilai HDL yang lebih tinggi dianggap lebih baik sebagai
perlindungan terhadap jantung. HDL yang rendah merupakan faktor risiko pada terjadinya penyakit jantung koroner. Dalam studi Firmingham, risiko terjadinya
penyakit jantung koroner akan meningkat tajam karena nilai HDL yang semakin menurun di bawah nilai normal. Dalam Quebec Cardiovascular Study, diteliti
bahwa setiap penurunan 10 dari nilai HDL, risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan meningkat sebanyak 13. Dalam satu studi juga membuktikan
bahwa HDL yang rendah terjadi pada sekitar 63 pasien yang mengalami penyakit jantung koroner Toth, 2004.
3. Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kolesterol