1. Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kolesterol Total
Dari tabel XI menunjukkan bahwa nilai korelasi r=0,380 pada responden pria yang memiliki arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah.
Arah korelasi positif tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin tingginya nilai abdominal skinfold thickness
, maka kadar kolesterol total juga akan semakin tinggi. Korelasi abdominal skinfold thickness terhadap kolesterol total pada
responden pria ini memiliki nilai p=0,003. Nilai p tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara abdominal skinfold thickness terhadap
kolesterol total pada responden pria. Dari diagram sebar juga dapat dilihat bahwa terdapat hubungan linier antara abdominal skinfold thickness dengan kadar
kolesterol total.
Gambar 21. Diagram Sebar Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kolesterol Total pada Responden Pria
Dari tabel XI menunjukkan bahwa nilai korelasi r=0,321 pada responden wanita memiliki arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Arah
korelasi positif tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin tingginya nilai abdominal skinfold thickness
, maka kadar kolesterol total juga akan semakin tinggi. Korelasi abdominal skinfold thickness terhadap kolesterol total pada
responden wanita ini memiliki nilai p=0,008. Nilai p tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara abdominal skinfold thickness terhadap
kolesterol total pada responden wanita. Dari diagram sebar juga dapat dilihat bahwa terdapat hubungan linier antara abdominal skinfold thickness dengan kadar
kolesterol total.
Gambar 22. Diagram Sebar Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kolesterol Total pada Responden Wanita
Pada penelitian Hassan, El-Masry, Banna, Sallam, El-Din, Ibrahim, et al. 2010 yang dilakukan pada remaja laki-laki berusia 12-18 tahun menunjukkan
adanya korelasi antara abdominal skinfold thickness terhadap kolesterol total dengan nilai r sebesar 0,113. Pada penelitian yang dilakukan oleh Utami 2012
pada responden wanita berusia 30-50 tahun didapatkan adanya korelasi antara abdominal skinfold thickness
terhadap kolesterol total dengan nilai r sebesar 0,150. Pada penelitian Macintyre, Lohman, Rosen, and Peters 2000
menunjukkan adanya korelasi antara abdominal skinfold thickness terhadap kolesterol total pada wanita 40-70 tahun dengan nilai r sebesar 0,346 dan p0,01.
Penelitian Jaworski, et al. 2012 menunjukkan bahwa suatu langkah seperti pengukuran abdominal skinfold thickness dianggap sebagai penanda
adanya lemak pada jaringan subkutan. Kelebihan lemak yang diukur menggunakan skinfold thickness berhubungan dengan peningkatan kadar
kolesterol total. Hubungan tersebut dapat menandakan adanya peningkatan risiko terjadinya hipertensi, sindrom metabolik, dan gangguan kardiovaskuler pada
populasi umum. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler sering memiliki obesitas pada bagian perut dan suatu penelitian telah mengidentifikasi bahwa obesitas
perut merupakan prediktor gangguan kardiovaskuler yang merugikan Despres, 2006.
2. Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap HDL