Penelitian Tindakan Kelas PTK

serta kegiatan ekonomi di Indonesia dan menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Setiap standar kompetensi dibagi lagi menjadi kompetensi dasar. Standar kompetensi 1 dibagi menjadi 5 kompetensi dasar yaitu 1.1 mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia; 1.2 menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu- Budha dan Islam di Indonesia; 1.3 mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta atau atlas atau globe dan media lainnya; 1.4 menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia; 1.5 mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Standar kompetensi 2 dibagi menjadi 4 kompetensi dasar yaitu 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang; 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia; 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan; 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Kompetensi dasar yang menjadi penelitian ini adalah kompetensi dasar 2.2 dan 2.4. KD tersebut menjadi objek penelitian ini karena sesuai saran yang diberikan oleh guru dan menyesuaikan waktu penelitian yang dimiliki peneliti dan guru.

2.1.6. Penelitian Tindakan Kelas PTK

Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan. Secara lebih lanjut akan dijelaskan tentang penelitian tindakan kelas dibawah ini. 2.1.6.1.Pengertian PTK Penelitian tindakan kelas atau yang biasa disebut PTK merupakan salah satu penelitian dari penelitian pendidikan. Lewin Arifin, 2009: 96 menyatakan PTK merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalaman berkolaborasi dengan guru lain kompetensi profesional. Sedangkan menurut Arifin 2009: 98 sendiri PTK adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Natawijaya dalam Muslich 2009: 8 juga menjelaskan PTK, menurut Natawijaya PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. Dari ketiga pendapat yang dituliskan di atas, dapat dikatakan bahwa PTK adalah suatu tindakan penelitian dengan memberi tindakan nyata yang bertujuan memperbaiki keadaan atau situasi kelas. 2.1.6.2.Tujuan PTK Tujuan PTK dinyatakan secara ringkas oleh Muslich 2009: 10 yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam pemecahan permasalahan dikelas. Sedangkan tujuan PTK menurut Arifin 2009: 100 adalah, Tujuan PTK adalah untuk a memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan LPTK, b membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas, c meningkatkan kemampuan dan layanan professional guru dan tenaga kependidikan, d mengembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif untuk meningkatkan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan sustainabel, e meningkatkan dan mengembangkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK, dan f meningkatkan kerja sama professional di antara guru dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK. Berdasarkan tujuan PTK yang telah disebutkan di atas maka tujuan PTK secara umum adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan dari berbagai sisi. 2.1.6.3.Karakteristik PTK Karakteristik PTK dijelaskan oleh Muslich 2009: 12-13 yang pertama masalah PTK berawal dari guru, PTK bukan penelitian yang disarankan oleh pihak lain kepada guru, melainkan muncul dari dalam guru sendiri yang merasakan adanya masalah. Guru yang merasakan ada masalah di kelasnya ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah penelitian yang disebut PTK. Kedua, Tujuan PTK adalah memperbaiki pelajaran. PTK membuat guru berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadikan proses pembelajaran terganggu. Ketiga, PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif. Guru tidak harus sendirian dalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Namun, dapat anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK maupun dengan teman sejawat. Keempat, PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu, pemakaian media dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya. Terakhir, PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah anda meneliti kegiatan sendiri di kelas anda dengan melibatkan siswa, anda akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktek pembelajaran. Dengan demikian, anda dapat membuktikan apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tidak di kelas. Anda juga dapat mengadaptasi atau mengadopsi teori tersebut untuk diterapkan di kelas agar pembelajarannya efektif dan efisien, optimal serta fungsional.

2.2. Penelitian yang Relevan