Prestasi Belajar Kajian Teori

seseorang yang memperhatikan itu tertarik pada objek yang diperhatikan. Selain itu, penjelasan Atkinson juga menyebutkan bahwa orang yang memperhatikan menunjukan suatu reaksi fisiologis atau reaksi secara fisik. Dari keterangan tersebut, seseorang yang perhatian pada suatu objek dapat dilihat oleh orang lain. Orang lain bisa melihat apakah orang tersebut memperhatikan atau tidak adalah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut. Berdasarkan penjelasan Atkinson dan Ormrod di atas, orang yang memperhatikan ditunjukkan dari orang yang tertarik pada suatu objek, mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek, dan memusatkan pikiran mental pada objek. Seseorang yang tertarik pada suatu objek artinya ia memiliki keinginan untuk mengenal atau memahami objek tersebut. Reseptor sensori yang diarahkan ke objek adalah reseptor sensori seperti mata, telinga, kulit peraba, atau reseptor sensori lain yang dapat membantu sesorang untuk menerima dan mendapatkan informasi tentang suatu objek yang menarik perhatian. Memusatkan pikiran adalah salah satu cara memproses atau memasukkan informasi yang ia terima atau dapatkan. Memusatkan pikiran pada objek tertentu dilakukan dengan tidak menghiraukan objek diluar materi. Objek pada penelitian ini adalah objek-objek yang berhubungan dengan proses pembelajaran, misalnya materi, guru, buku, media, dan alat-alat pembelajaran.

2.1.3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Belajar menurut Winkel dalam Gora 2010: 16 adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap- sikap. Slameto 2010: 2 memperkuat pernyataan Winkel dengan mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan atau dikerjakan 2007: 895. Arifin 2009: 12 menyatakan prestasi belajar adalah hal yang berkenaan dengan aspek pengetahuan. Hal tersebut juga dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 895 prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai angka yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan kedua pernyataan itu dapat dirumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dinyatakan dalam tes. Prestasi belajar dapat ditentukan melalui tes yang diberikan oleh guru. 2.1.3.1.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Slameto menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor-faktor intern dan faktor-faktor ekstern. Dalam faktor intern dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan Slameto, 2010: 54-55. Hal yang berpengaruh dalam belajar dari faktor jasmani adalah adanya kesehatan dan cacat tubuh. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. Sedangkan bagi orang yang memiliki cacat tubuh secara fisik maka ia akan belajar dengan cara yang berbeda dengan orang lain yang tidak memiliki cacat tubuh secara fisik. Faktor kelelahan berpengaruh pada belajar siswa. Siswa yang kelelahan fisik maupun pikiran karena banyak memikirkan masalah yang sangat berat akan membuat siswa sulit berkonsentrasi. Dilihat dari faktor psikologis, belajar dipengaruhi oleh intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan Slameto, 2010: 55-59. Faktor-faktor ekstern atau faktor dari luar diri siswa juga berpengaruh pada belajar siswa. Ada 3 hal dari luar diri siswa yang berpengaruh dalam belajar yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Cara keluarga mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan yang mendukung adalah hal-hal yang berpengaruh dalam belajar anak. Pengaruh belajar dari sekolah adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah Slameto, 2010: 64-69. Faktor luar dari masyarakat sendiri dipengaruhi oleh 4 hal, yakni kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat Slameto, 2010: 70-72. Masyarakat berpengaruh pada belajar siswa karena siswa merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Penelitian ini berfokus pada faktor yang mempengaruhi belajar dari segi psikologis yaitu perhatian. Maka pembahasan kali ini akan lebih banyak pada pengaruh perhatian terhadap belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh perhatian. Semakin tinggi tingkat perhatian siswa maka semakin baik prestasi belajar siswa. Hal tersebut dipertegas oleh Slameto 2010: 56 yang mengungkapkan bahwa untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Gora 2010: 13 juga menyatakan bahwa menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti menaikkan hasil belajar.

2.1.4. Media