Siklus I Gambaran Umum Penelitian

4.1.1. Siklus I

4.1.1.1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan pertama adalah mengaji materi yang diajarkan pada siklus I yaitu persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah memahami materi yang akan digunakan kemudian peneliti membuat perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi ajar, soal evaluasi, LKS, dan media pembelajaran. Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat peneliti kemudian melakukan uji validasi secara rasional pada dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas. Selain perangkat pembelajaran peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan kuesioner yang juga di validasi secara rasional pada dosen ahli. Soal evaluasi dan kuesioner dilakukan validasi secara empiris setelah validasi rasional. Validasi empiris kedua instrumen tersebut dilakukan pada siswa kelas VA SD Negeri Denggung. Kelas VA SD Negeri Denggung dianggap memiliki kesamaan dengan kelas VB SD Negeri Denggung dan kelas VA telah selesai mempelajari materi yang akan diajarkan pada penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16. 4.1.1.2.Tindakan Setelah mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel kemudian peneliti masuk ke tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini. Pertemuan pertama Sabtu 16 Maret 2013, dimulai de ngan kegiatan pembukaan yaitu do’a, presensi, motivasi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi dilakukan dengan menyanyikan lagu hari merdeka dan dilanjutkan menghubungkan lagu dengan materi ajar. Setelah melakukan apersepsi dilakukan penyampaian tujuan pembelajaran yang selanjutnya masuk ke kegiatan inti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ceramah, tanya jawab, penugasan, presentasi, dan gallery walk. Kegiatan inti dimulai dengan meminta siswa membaca materi yang dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. Setelah dijelaskan tentang PPKI dan BPUPKI siswa diberikan LKS. LKS tersebut berisi kegiatan untuk membuat bagan PPKI dan BPUPKI. Setelah bagan selesai, siswa melakukan gallery walk. Gallery walk yang dilakukan pada kegiatan ini adalah siswa berpindah ke bagan kelompok lain untuk memberi komentar pada bagan yang dibuat oleh teman. Pemberian komentar dilakukan setiap 3 menit sekali. Setelah 3 menit, peluit dibunyikan guru sebagai tanda siswa harus berpindah ke kelompok lain. Setelah kegiatan memberi komentar selesai, siswa membuat kesimpulan dari materi ajar yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab dengan guru. Kegiatan penutup dilakukan dengan penyampaian tindak lanjut dan salam penutup. Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada Jumat 22 Maret 2013. Pertemuan ini dimulai dengan do’a, presensi, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Apersepsi pada pertemuan kedua adalah membahas materi persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI dan PPKI. Setelah apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu proses perumusan dasar Negara Indonesia. Kegiatan inti pada pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan kegiatan pada pertemuan pertama. Siswa membaca dan kemudian dijelaskan tentang materi perumusan dasar Negara. Siswa diberi LKS 2 setelah siswa memahami materi perumusan dasar Negara. LKS 2 tersebut berisi kegiatan siswa untuk membuat bagan. Bagan pada pertemuan kedua ini berbeda dengan bagan pada pertemuan pertama. Bagan pada pertemuan pertama adalah bagan time line sedangkan bagan pada pertemuan kedua adalah bagan balikan atau bagan yang dibaca dengan dibalik. Setelah selesai membuat bagan perumusan dasar Negara, siswa diminta memberi komentar pada bagan yang dibuat oleh teman lain. Siswa harus berpindah ke kelompok lain setiap 3 menit sekali dengan tanda peluit yang dibunyikan. Setelah selesai memberi komentar siswa diajak untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Kegiatan penutup dilakukan dengan refleksi, penyampaian tindak lanjut, dan doa. Pertemuan ketiga dilakukan keesokkan paginya yaitu pada tanggal 23 Maret 2013. Kegiatan pada pertemuan ketiga ini juga tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Hanya saja pada pertemuan ini penjelasan tentang materi ajar yaitu tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap menghargai para tokoh pejuang tidak terlalu banyak karena materi hanya mengulang yang telah dipelajari sebelumnya. Pada pertemuan ketiga ini dilakukan motivasi dengan menyanyikan lagu bangun pemuda-pemudi yang kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa dijelaskan secara singkat tentang materi yang dibahas. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan LKS 3 yang berisi membuat bagan dan mengerjakan soal. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS kegiatan dilanjutkan kemenyimpulkan materi ajar. Kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan soal evaluasi dan mengisi kuesioner. 4.1.1.3.Pengamatan Pengamatan siklus I dilakukan dengan lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui tingkat perhatian siswa. Terdapat 2 hal yang diamati dengan kuesioner yaitu tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Lembar observasi untuk melihat siswa mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Penelitian ini dibantu oleh 4 observer yang masuk ke dalam kelas untuk melakukan pengamatan pada indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Observasi dilakukan setiap 10 menit yang kemudian istirahat 10 menit dan melakukan pengamatan kembali. Satu siswa tidak berangkat pada pertemuan pertama sedangkan pada pertemuan kedua seluruh siswa berangkat. Siswa yang tidak berangkat tidak masuk dalam perhitungan indikator. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi dengan turus kemudian dimasukkan dalam rentang skala likert 1-4. Setiap siswa dihitung perolehan skornya yang kemudian skor total dikriteriakan kedalam kriteria memperhatikan sekali memperhatikan cukup memperhatikan kurang memperhatikan tidak memperhatikan. Perhitungan dilanjutkan pada jumlah siswa yang minimal masuk pada kriteria cukup memperhatikan dibagi jumlah seluruh siswa kali seratus persen. Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk menghitung hasil kuesioner siswa. Tabel 35: Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus I No Variabel dan Indikator Kondisi Awal Target Siklus 1 Pert1 Pert2 Akhir Perhatian 1 Tertarik pada suatu objek 67.57 70 - - 81.08 2 Mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek

55.56 70

72.22 78.38 75.30 3 Memusatkan mental pikiran pada suatu objek

56.76 70

- - 75.68 Rata-rata 59.06 - - - 77.35 Prestasi Belajar 1 Rata-rata kelas 67.52 75.00 - - 72.85 2 Siswa yang mencapai KKM 52.71 65 - - 59.46 Tabel 35 Menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I belum meningkat sesuai target yang telah ditentukan. Rata-rata kelas siswa meningkat dari data awal sebesar 67.52 menjadi 72.85. Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71 menjadi 59.46. Kedua indikator prestasi belajar siswa tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan. Sedangkan pada variabel perhatian mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dari indikator perhatian yang pertama yaitu tertarik terhadap suatu objek dari kondisi awal 67.57 menjadi 81.08. Indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56 siswa menjadi 75.30. Sedangkan pada indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76 menjadi 75.68. 4.1.1.4.Refleksi Penelitian yang dilakukan secara umum sesuai dengan rencana tindakan pada RPP yang telah dibuat. Hasil observasi menunjukkan bahwa penelitian pada siklus I belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai target yang telah ditentukan. Tabel 35 menunjukkan bahwa prestasi belajar pada siklus I belum meningkat sesuai target yang ditentukan. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus II. Belum tercapainya target yang ditentukan pada siklus I dimungkinkan karena adanya kendala-kendala yang peneliti hadapi. Kendala- kendala yang peneliti alami selama proses siklus I ditunjukkan pada tabel 36. Tabel 36: Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus I No Kendala Cara mengatasi 1 Banyak jumlah observer yang masuk ke dalam kelas Menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar membuat siswa lebih perhatian 2 Materi yang diberikan terlalu banyak Penjelasan ditekankan pada materi-materi penting 3 Pengelompokkan diurutkan menurut absen sehingga ada 1 kelompok yang mempunyai anggota sebagaian besar adalah siswa yang pintar Pembagian kelompok dibuat berbeda dengan jumlah anggota kelompok di perkecil 4 Waktu tersita pada pembuatan bagan Mempercepat kegiatan penutup 5 Kegiatan pemberian komentar tidak berjalan dengan baik karena siswa mengatakan “males bu’ ” Memberi tahu kepada siswa bahwa komentar yang diberikan akan di nilai 6 Siswa lupa membawa materi yang telah diberikan Siswa diingatkan untuk membawa materi ajar minggu depan atau materi dikumpulkan kembali 7 Ada 2-3 siswa yang lebih banyak bermain dari pada mengerjakan tugas Memberi peringatan bagi yang tidak mengerjakan dan membuat kelompok menjadi kelompok yang lebih kecil 8 Saat mengerjakan LKS banyak siswa yang mengeluh “bingung”, sebelum ada penjelasan secara intensif tiap kelompok, siswa belum mulai mengerjakan dan mereka banyak mengajukan pertanyaan saat mengerjakan Membuat bagan lebih jelas dengan cara memberikan pertanyaan panduan pada bagan. 9 Pada saat penjelasan materi kepada siswa, masih banyak siswa yang tidak melihat kearah guru maupun papan tulis Membuat penjelasan lebih menarik dengan media powerpoint 10 Tidak ada tindak lanjut setelah pembuatan bagan Setelah membuat bagan kemudian dibahas mana yang benar dan mana yang kurang benar Peneliti membuat jalan keluar untuk mengatasi kendala yang terjadi pada siklus I agar tidak terjadi pada siklus II. Siklus II direncanakan dengan menambah