Peneliti membuat jalan keluar untuk mengatasi kendala yang terjadi pada siklus I agar tidak terjadi pada siklus II. Siklus II direncanakan dengan menambah
treatment atau perlakuan yaitu menggunakan media audio visual untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa. Media audio visual diharapkan
dapat membuat siswa lebih memperhatikan, terutama saat kegiatan penjelasan. Meningkatnya jumlah siswa yang memperhatikan guru saat penjelasan diharapkan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
4.1.2. Siklus II
Siklus II ini dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut ini, 4.1.2.1.Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan. Persiapan yang pertama adalah mengkaji materi yang akan diajarkan
yaitu usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah memahami materi yang akan digunakan kemudian peneliti membuat perangkat pembelajaran seperti
silabus, RPP, materi ajar, soal evaluasi, LKS, dan media pembelajaran. Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian melakukan uji validasi
secara rasional pada dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas. Peneliti tidak melakukan validasi secara empiris soal pilihan ganda pada
kelas lain. Validasi dilakukan langsung pada subjek penelitian karena peneliti tidak memiliki kesempatan untuk melakukan uji validitas di kelas VI maupun
kelas V. Beberapa guru kelas VI menolak karena kelas VI akan segera UAN sedangkan kelas V belum ada yang selesai mempelajari materi yang akan
diajarkan pada siklus II. Soal pilihan ganda dikerjakan oleh subjek penelitian yang
kemudian dilakukan uji validitas. Soal yang valid digunakan sebagai penilaian sedangkan yang tidak valid tidak masuk dalam perhitungan penilaian prestasi
belajar. Lembar pengamatan dan kuesioner perhatian yang digunakan pada siklus II sama dengan yang digunakan pada siklus I.
4.1.2.2.Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Dua pertemuan awal
dilakukan penjelasan materi tentang mempertahankan kemerdekaan sedangkan pada pertemuan terakhir mengerjakan soal evaluasi. Pertemuan pertama dilakukan
pada Rabu 10 April 2013, kegiatan dimulai dengan pembukaan yaitu doa, presensi, motivasi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi
dilakukan dengan menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung. Apersepsi dilakukan dengan cara menghubungkan lagu dengan materi ajar yang akan dibahas. Setelah
melakukan apersepsi dilakukan penyampaian tujuan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
Kegiatan inti dimulai dengan siswa membaca materi yang dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. Penjelasan dari guru pada siklus II ini dibantu
menggunakan media audio visual yaitu powerpoint. Siswa mendapat penjelasan mengenai materi perjuangan mempertahan kemerdekaan secara keseluruhan.
Setelah itu siswa belajar tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan media powerpoint kemudian siswa diberi LKS. LKS
tersebut berisi tentang usaha mempertahankan kemerdekaan kemerdekaan melalui pertempuran. Setelah selesai, bagan yang dibuat oleh siswa dibahas atau di cek
bersama-sama. Kemudian siswa membuat kesimpulan dengan melakukan tanya
jawab dengan guru. Kegiatan penutup dimulai dengan penyampaian tindak lanjut dan salam penutup.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Sabtu 13 April 2013. Pertemuan ini dimulai dengan doa, presensi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.
Apersepsi pada pertemuan kedua adalah membahas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. Setelah apersepsi guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian.
Kegiatan inti pada pertemuan kedua tidak berbeda dengan kegiatan pada pertemuan pertama. Kegiatan diawali dengan siswa membaca materi tentang
usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian kemudian siswa mendapat penjelasan dengan media audio visual. Kemudian siswa diberi
LKS untuk membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian. Bagan pada pertemuan pertama dan kedua adalah bagan time
line. Setelah selesai, bagan di bahas atau di cek bersama-sama yang dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Kegiatan penutup dilakukan dengan refleksi,
penyampaian tindak lanjut dan doa. Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 16 April 2013. Kegiatan pada pertemuan ketiga adalah mengerjakan soal evaluasi
dan mengisi kuesioner. 4.1.2.3.Pengamatan
Sama seperti siklus I, pengamatan siklus II dilakukan dengan lembar observasi dan kuesioner. Terdapat 2 hal yang diamati dengan kuesioner yaitu
tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Lembar
observasi untuk melihat siswa mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Penelitian ini dibantu oleh 4 observer yang masuk ke dalam kelas untuk
melakukan pengamatan pada indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Observasi juga dilakukan dalam 10 menit sekali. Pertemuan
pertama seluruh siswa berangkat namun pada pertemuan kedua ada 3 siswa yang tidak berangkat. Perhitungan lembar observasi dan kuesioner sama seperti siklus I.
Tabel 37: Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus II
No Indikator
Kondisi Awal
Target Siklus 2
Pert1 Pert2
Akhir Perhatian
1 Tertarik pada suatu objek
67.57 70
- -
83.78 2
Mengarahkan reseptor
sensori yang sesuai ke arah objek
55.56 70
59.46 82.35
70.91 3
Memusatkan mental
pikiran pada suatu objek 56.76
70 -
- 83.78
Rata-rata 59.06
- -
79.49
Prestasi Belajar
1 Rata-rata kelas
67.52 75.00
- -
78.33 2
Siswa yang
mencapai KKM
52.71 65
- -
70.27
Tabel 37 menunjukkan bahwa perhatian dan prestasi belajar siswa telah meningkat sesuai target yang telah ditentukan. Rata-rata kelas siswa meningkat
dari data awal sebesar 67.52 menjadi 78.33. Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71 menjadi 70.27. Indikator
perhatian yang pertama yaitu tertarik terhadap suatu objek dari kondisi awal 67.57 menjadi 83.78. Indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang
sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56 siswa menjadi 70.91 sedangkan
pada indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76 menjadi 83.78.
4.1.2.4.Refleksi Siklus II dilakukan sesuai rencana tindakan yang telah disusun.
Penambahan treatment menggunakan media audio visual mempengaruhi perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung. Perhatian dan
prestasi belajar siklus II telah mencapai target yang telah ditentukan. Meskipun perhatian dan prestasi belajar siklus II meningkat namun siklus II tidak lepas dari
kendala. Kendala tersebut muncul meskipun telah melakukan beberapa perbaikan, penambahan treatment, dan antisipasi pada hambatan-hambatan yang terjadi pada
siklus I. Kendala yang terjadi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 38.
Tabel 38: Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus II
No Kendala
Cara mengatasi
1 Observer
mengeluh bingung
untuk mengamati karena siswa duduk secara acak
Membuat denah tempat duduk siswa
Pertemuan pertama siklus II mengalami beberapa masalah teknis yaitu listrik mati, tempat yang sempit, dan jam pembelajaran terpotong istirahat. Listrik
yang mati membuat waktu kegiatan pembelajaran mundur sekitar 1 jam pelajaran. Tempat yang sempit membuat siswa tidak memperhatikan pelajaran dan waktu
istirahat yang terpotong membuat siswa tidak konsentrasi pada pelajaran setelah jam istirahat. Kendala-kendala yang terjadi berpengaruh pada hasil penelitian
terutama pada indikator yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek.
4.2. Hasil Penelitian