9
36
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus
37
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul
10
Lampiran 3 : Satuan Persiapan II Siklus I SATUAN PERSIAPAN II
SIKLUS I A.
Identitas
1. Tema
: Ikut paguyuban PIR yuk… 2. Tujuan
: Bersama pendamping, siswa diajak untuk semakin menyadari bahwa remaja merupakan
bagian dari anggota gereja sehingga semakin terlibat untuk mengikuti paguyuban PIR
3. Peserta : Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Cawas
4. Tempat : Ruang kelas
5. HariTanggal : Jumat, 7 November 2014
6. Waktu : 11.00-12.20
7. Metode :
a. Menyanyi b. Sotarae
c. Sharing d. Tanya Jawab
8. Materi :
a. I Kor 12:12-22 9. Sarana
: a. Papan Tulis
b. Spidol c. Kitab Suci
d. Kertas Flap 10. Sumber Bahan
: a. Komkat KAS. 2012. Katekese Inisiasi:
Gagasan Dasar dan Silabus. Yogyakarta: Kanisius
b. Konferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi.
Yogyakarta: Kanisius
11 c. Lembaga Biblika Indonesia. 1975. Kitab
Suci Perjanjian Baru: Pengantar teks dan catatan. Jakarta: Arnoldus Ende
d. Lembaga Biblika Indonesia. 1981. Tafsir Perjanjian Baru: Surat-surat Paulus 2.
Yogyakarta: Kanisius e. Mariyanto, E. 1987. Persiapan Penerimaan
Krisma Suci: Buku Pembina. Yogyakarta: Kanisius
f. Olivera, Manuel. 1989. Group Media. Yogyakarta: Kanisius
12
B. Pemikiran Dasar
Kehidupan menggereja tidak hanya sekedar datang, diam dan duduk di Gereja pada hari minggu. Sebagai umat Allah, kehidupan menggereja itu turut
serta untuk mengambil bagian dalam kegiatan yang ada di Gereja karena setiap orang telah dikarunia bakat dan kemampuan masing-masing oleh Allah. Begitu
pula siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Cawas sebagai remaja yang dianugerahi bakat yang unik dari Tuhan perlu mengembangkan diri melalui kehidupan
menggereja. Dengan mengambil bagian dalam kegiatan gereja menjadikan iman siswa dewasa bahwa sikap iman ada pengetahuan, perasaan dan tindakan. Oleh
karena itu, siswa-siswi pelu dimotivasi agar semakin terlibat dalam hidup menggereja yang nantinya akan menjadi generasi penerus Gereja.
I Kor 12:12-22, menjelaskan pada kita semua bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus dengan Kepalanya adalah Kristus. Sebagai orang beriman kristiani kita
termasuk dalam anggota jemaat yang mempunyai fungsi masing-masing. Semakin aktif yang terlibat semakin mantap dan kokoh anggota sertam iman yang
dimiliki. Menjadi anggota tubuh kristus tidak hanya sekedar datang pada hari minggu untuk beribadah saja, tetapi memiliki tugas untuk melayani menurut
bidangnya.
Pertemuan ini mengajak kita untuk semakin menyadari remaja merupaan bagian dari anggota gereja sehingga semakin terlibat untuk mengikuti paguyuban
PIR.
C. Langkah-Langkah
a. Pembukaan
1 Pendamping memberikan pengantar mengenai tema, tujuan dan proses
katekese model sotarae kepada siswa. 2
Pendamping mengajak siswa menyanyikan lagu “Yesus Pokok”. Yesus Pokok dan Kita Caranya
Tinggallah didalamnya 3x Pastilah kau akan berbuah
Yesus cintaku, ku cinta kau, kau cintai dia Yesus Pokok dan Kita Caranya
Tinggallah didalamnya 3x Pastilah kau akan berbuah
3 Doa Pembukaan dipimpin oleh salah satu siswa.
13
b. Inti : Sotarae
1 Pendamping meminta siswa untuk membentuk kelompok sebanyak 6 orang.
2 Pendamping memberikan panduan pertanyaan kepada kelompok kecil
sebagai berikut: dikerjakan dalam kelompok dan ditulis dalam kertas flap a
Bagaimanakah situasi progam paguyuban PIR di parokimu?
pertemuannya berapa bulan sekali, partisipasi peserta b
Bagaimankah pelaksanaan pertemuannyakegiatannya? pendamping, kegiatan rutin atau tidak, kehadiran peserta
c Bagaimana kerjasama pendamping PIR dengan remaja dalam hal
kegiatan PIR? d
Tema apa yang cocok untuk mengangkat sehubungan masalah yang ditemukan?
3 Pendamping mengajak siswa untuk mensharingkan hasil pembahasannya
dalam kelompok besar. 4
Pendamping mengajak siswa untuk membaca dan mendalami I Kor 12:12- 22.
5 Pendamping memberikan rangkuman dari hasil pembahasan dan
mengkaitkan dengan bacaan kitab suci serta materi. Dalam buku Iman Katolik, sebutan untuk Gereja yang lebih khas
Kristiani adalah Tubuh Kristus. Tubuh Kristus diungkapkan sebagai kesatuan jemaat, meskipun banyak karunia dan pelayanan ayat 7. I Kor
12:12-22 memberikan pengertian pada kita bahwa semua orang yang telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu roh yaitu
roh kudus. Dalam segi ini semua orang Kristen adalah sama, dan ini adalah karunia yang penting. Begitu pula tubuh manusia, memiliki banyak anggota,
berbeda satu dengan yang lain karena dimaksudkan untuk fungsi-fungsi yang berbeda, tetapi semua termasuk tubuh yang sama dan mendapatkan
hidup dari tubuh itu. Masing-masing anggota hanya dapat menjalankan fungsinya. Semua adalah perlu, sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan
oleh Allah. Tanpa banyak anggota, tidak ada tubuh. Maka kedua hal kesatuan dan kebanyakan dilestarikan. Tidak ada anggota dapat bertindak
sendiri tanpa yang lain, karena fungsi masing-masing adalah demi kebaikan bersama. Kita disebut anggota tubuh kristus yaitu jemaat yang mempunyai
tugas masing-masing dengan kepalanya adalah Kristus sendiri. Sebagai tubuh Kristus kita mempunyai fungsi masing-masing sebagai pelayan
Tuhan. Misalnya sebagai kaum remaja, anak-anak, orang muda, dewasa bahkan lansia. Setiap pribadi telah dianugerahi oleh Allah karunia yang unik
dan spesifik tinggal kita bagaimana kita menanggapi atas Sabda Allah. Setiap jemaat mengambil peran masing-masing didalam tubuh, Apakah kita
cukup sebagai anggota Gereja hanya beribadah saja setiap hari minggu? Yang hanya duduk, diam dan mendengarkan? Kita tentu tidak dipantas
14 disebut anggota tubuh karena tidak berfungsi. Gereja adalah paguyuban,
semua warga harus sering berkumpul untuk menyatakan bahwa umat dari satu paguyuban yang sama dan melalui perkumpulan yang
ada meningkatkan keguyuban. Semakin aktif yang terlibat semakin mantap dan
kokoh anggota serta iman yang dimiliki. Oleh karena itu, mari kita terlibat di dalam pelayanan dengan bersungguh-sungguh melalui karunia yang telah
terima dari Kristus. Bagi yang remaja kita ikuti kegiatan PIR, pendalaman iman remaja, app remaja, membantu saudaraI yang membutuhkan dan lain-
lain. Kita melayani sesama sama dengan melayani Allah. Mari kita sebagai bagian dari tubuh Kristus, mengambil peran kita masing-masing dan
berfungsi sebagai layaknya anggota tubuh yang hidup. Marilah kita berusaha untuk mewujudkan paguyuban antar umat beriman dengan
sedemikian rupa sehingga gambaran yang telah kita temukan tadi benar terlaksana dalam kehidupan nyata: kita semua, umat paroki berpadu menjadi
Tubuh Kristus; kita semua anggota dan Kristus sebagai Kepalanya. Apa yang kita bisa perbuat sebagai anggota tubuh kristus? Sebagai remaja kita
ambil bagian dalam pertemuan PIR, mengikuti kegiatan remaja, turut serta mengembangkan kegiatan PIR, misdinar dan lain-lain.
6 Pendamping mengajak siswa untuk menentukan aksi nyata untuk
menyelesaikan masalah yang ada dengan pertanyaan “Niat-niattindakan apa yang kita wujudkan agar kita semakin terlibat dalam hidup menggereja
dalam berpaguyuban PIR? dalam kelompok besar
7 Pendamping mengajak siswa untuk mengevaluasi pertemuan yang
direncanakan dan dilaksanakan apakah tujuan sudah tercapai. a
Menurutmu bagaimana pelaksanaan pertemuan ini? proses, materi, pendamping?
b Bagaimanakah pelaksanaan dari aksi yang telah kamu lakukan
seminggu yang lalu?
c. Penutup
1 Doa Penutup dipimpin oleh salah satu siswa
2 Pendamping mengajak peserta untuk menyanyikan lagu “Terimakasih
Seribu” Surya bersinar, Udara Segar
Terimakasih Di tepi pantai ombak berderai
Terimakasih Terimakasih seribu 2x
Pada Tuhan Allahku, Oh pada Tuhan Allahku
15 Aku bahagia karna di cinta
Terimakasih
I Kor 12:12-22 Banyak anggota, tetapi satu tubuh
12
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
13
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita
semua diberi minum dari satu Roh.
14
Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
15
Andaikata kaki berkata : “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
16
Dan andaikata telinga berkata : “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
17
Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Adaikata seluruhnya adalah telinga, dimanakah penciuman?
18
Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya
19
Andaikata semuanya adalah satu anggota, dimanakah tubuh?
20
Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh
21
Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan :”Aku tidak membutuhkan engakau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan
engkau.”
22
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
16
Lampiran 4 : Satuan Persiapan I Siklus II SATUAN PERSIAPAN I
SIKLUS II A.
Identitas
1. Tema
: Dipanggil untuk melayani 2. Tujuan
: Siswa diajak untuk menyadari bahwa dalam kehidupan ini membutuhkan orang lain dan dapat
mewujudkan tindakan dengan melayani sesama secara tulus tanpa membeda-bedakan
3. Peserta : Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Cawas
4. Tempat : Ruang kelas
5. HariTanggal : Jumat, 21 November 2014
6. Waktu : 11.00-12.20
7. Metode :
a. Menyanyi b. Sotarae
c. Sharing d. Tanya Jawab
8. Materi :
a. Cuplikan Film Mother Theresia b. Mat 10:5-15
9. Sarana :
a. Papan Tulis b. Spidol
c. Kertas Flap d. Kitab Suci
10. Sumber Bahan :
a. Ardhisubagyo, Y. 1987. Menggereja Di Kota. Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta
b. Komkat KAS. 2012. Katekese Inisiasi: Gagasan Dasar dan Silabus. Yogyakarta:
Kanisius
17 c. Krispurwana, C. 2003. Jalan Pelayanan Ibu
Theresia. Jakarta: Obor d. Lembaga Biblika Indonesia. 1975. Kitab
Suci Perjanjian Baru: Pengantar teks dan catatan. Jakarta: Arnoldus Ende
e. Olivera, Manuel. 1989. Group Media. Yogyakarta: Kanisius
f. Stefan, L. 2007. Tafsir Injil Matius. Yogyakarta: Kanisius