119
b. Siklus II : Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 28 November 2014 dan skala perbedaan semantik diisi pada tanggal 5 Desember 2014. Pada pelaksanaan
tindakan II bahwa hasil keterlibatan dari 35 siswa berdasarkan kriteria sangat tinggi 1 2,86 siswa, 21 60 tinggi, sedang 13 37,14 siswa. Keterlibatan
keseluruhan kegiatan rata-rata 3,51 terjadi peningkatan sebesar 0,12. Hal ini dikarenakan siswa sudah menyadari bahwa keterlibatan itu penting demi
perkembangan iman mereka dan mengikuti kegiatan karena keinginan dari dalam diri. Berdasarkan kegiatan yang diikuti diperoleh 12 30,77 siswa mengikuti
misdinar dan kelompok misdinar, 17 43,59 siswa mengikuti PIR, 4 10,26 siswa mengikuti doa lingkungan, 3 7,69 siswa mengikuti pendalaman iman di
lingkungan dan 3 7,69 siswa tidak mengikuti kegiatan. Dapat dilihat bahwa yang mengikuti kegiatan 35 orang dari 39 siswa dan mengalami peningkatan
setelah diberikan katekese dengan model sotarae. Peningkatan keterlibatan siswa untuk mengikuti kegiatan sudah kemauan dari dalam dirinya sendiri, menjalankan
tugas atau mengikuti kegiatan memang untuk melayani Tuhan dan perkembangan iman mereka sehingga bisa membagi waktu antara kegiatan sekolah dan gereja.
Dari segi proses katekese, peneliti sudah melaksanakan katekese dengan baik dan siswa mengikuti dengan baik pula. Aksi yang dilaksanakan adalah mengujungi
orang yang kurang tersapa atau perlu dib erikan perhatian tanpa membeda-
bedakan.
120
5. Rangkuman Siklus II
Tabel 30. Hasil Rangkuman Siklus II
Berdasarkan tabel 30 terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata
keseluruhan kegiatan dan jumlah siswa yang terlibat mengikuti kegiatan. Pada siklus II pertemuan I rata-rata skala masih belum tercapai dengan selisih 0,12
dan jumlah siswa selisih 1. Bila dilihat dari jumlah kegiatan yang diikuti siswa mengalami peningkatan daripada siklus I. Setelah diberikan tindakan II rata-rata
skala keseluruhan kegiatan mengalami peningkatan sebesar 0,12. Dari pertemuan I, rata-rata skala keseluruhan 3,39 dengan jumlah siswa yang terlibat 31 siswa dan
belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pada tindakan II rata-rata skala keseluruhan 3,51 dengan jumlah siswa yang terlibat sebanyak 35
siswa berarti mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
No Indikator
Siklus II P.I
Siklus II P.II
1 2
3 4
1 Rata-rata skala keseluruhan
kegiatan 3,39
3,51
2 Jumlah siswa yang terlibat
31 siswa 35 siswa
121
6. Rangkuman Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
Tabel 31. Hasil Rangkuman Penelitian Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
Pada siklus I dan siklus II berdasarkan hasil penelitian dan indikator keberhasilan dari pratindakan ke siklus I dinyatakan tercapai. Sebelum diberikan
tindakan rata-rata keseluruhan kegiatan 2,68 setelah diberikan tindakan menjadi 3,03 kemudian 3,12 serta jumlah siswa yang terlibat mengalami peningkatan
meskipun pada siklus I pertemuan II mengalami penurunan akan tetapi mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Siklus II pertemuan II mengalami
peningkatan pada rata-rata skala keseluruhan 3,39 menjadi 3,51. Peningkatan terjadi sebesar 0,12 dan siswa yang terlibat mengalami peningkatan dari 31
menjadi 35 siswa.
No Indikator
Pra tinda
kan Siklus I
Siklus II
1 2
3 4
5 P.I
P.II P.I
P.II
1 Rata-rata skala
keseluruhan kegiatan 2,68
3,03 3,12
3,39 3,51
2 Jumlah siswa yang
terlibat 23
siswa 30
siswa 28
siswa 31
siswa 35
siswa
122
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tercapai maka peneliti menyimpulkan bahwa katekese model sotarae dalam pendalaman iman dapat
meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Cawas.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses penelitian yang telah penulis laksanakan memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan penulisan adalah:
1. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu yang singkat pada bulan September-November 2014, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh
karena itu, penulis menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengambil data menggunakan instrumen skala perbedaan semantik dan wawancara terstruktur.
2. Keterbasan Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hidup menggereja. Hidup menggereja terbagi empat peranan dasariah yaitu koinonia, kerygma, leitourgia dan diakonia. Dalam
penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup keterlibatan hidup menggereja yaitu misdinar dan kegiatan kelompok, PIR, pendalaman iman di lingkungan serta
doa lingkungan pada skala perbedaan semantik yang menjadi ukuran keterlibatan hidup menggereja. Adanya batasan kegiatan karena menyesuaikan dengan
kegiatan yang ada di Gereja pada bulan September-November 2014.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian tindakan kelas PTK yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterlibatan
Hidup Menggereja Melalui Katekese Model Sotarae Dalam Pendalaman Iman Siswa-Siswi Di SMP Pangudi Luhur Cawas” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Katekese model sotarae dalam pendalaman iman dapat meningkatkan
keterlibatan hidup menggereja siswa-siswi di SMP Pangudi Luhur Cawas. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian rata-rata skala keseluruhan kegiatan
dan jumlah siswa yang terlibat pada pratindakan, siklus I serta siklus II diukur menggunakan instrumen skala perbedaan semantik. Pratindakan,
rata-rata skala keseluruhan kegiatan 2,68 dan jumlah siswa yang terlibat 23 siswa. Siklus I, setelah pelaksanaan tindakan I rata-rata skala keseluruhan
kegiatan 3,03 dan jumlah siswa yang terlibat 30 siswa sedangkan setelah diberikan pelaksanaan tindakan II rata-rata skala keseluruhan kegiatan 3,12
dan jumlah siswa yang terlibat 28 siswa meskipun mengalami penurunan pada jumlah siswanya akan tetapi mencapai indikator keberhasilan. Siklus
II, pertemuan I rata-rata skala keseluruhan kegiatan 3,39 dengan jumlah siswa yang terlibat 31 dan mengalami peningkatan dibandingkan siklus I
meskipun belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Setelah