Keterlibatan Hidup Menggereja Keterlibatan Hidup Menggereja
52
guru agamanya untuk melaporkan kegiatan yang diikuti. Hal ini remaja perlu disadarkan kembali pentingnya terlibat dalam hidup menggereja.
2 Kegiatan Yang Kurang Menarik
Gereja sebagai persekutuan umat beriman yang mengimani Kristus. Seluruh kegiatan rohani dibawah wewenang gereja. Kegiatan gereja yang tidak
menarik akan membosankan bagi remaja. Selain itu, kurangnya dukungan dari pastor paroki bagi remaja untuk menyelenggarakan suatu kegiatan akan membuat
remaja tidak antusias dalam mengikuti kegiatan di Gereja.
3 Tidak adanya pendamping
Peranan pendamping juga dibutuhkan bagi remaja dalam hal mendampingi imannya. Pendamping adalah seorang motivator bagi remaja. Remaja sangat
membutukan pendamping yang dapat mendorong untuk terlibat dalam hidup menggereja. Pada kenyataannya pendamping bagi remaja seringkali disibukkan
dengan kegiatan pribadi bahkan pula tidak adanya pendamping yang dapat mendampingi remaja.
4 Keluarga
Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua mempunyai peran untuk mendidik putra-putrinya merupakan suatu kewajiban.
Tanggung jawab sebagai orangtua tidak hanya dalam sekolah tetapi juga mempunyai tanggung jawab dalam hal perkembangan iman. Tidak ada dukungan
53
dan kurangnya pengarahan dari orangtua membuat remaja menjadi malas serta cenderung bertindak ke arah negatif sehingga tidak mengikuti kegiatan di Gereja.
Selain itu, yang menjadi faktor penghambat untuk melaksanakan kegiatan yang ada gereja seringkali dibutuhkan iuran dana dari setiap anggota. Adanya
masalah ekonomi yang dialami keluarga membuat remaja tidak bisa mengikuti kegiatan Gereja.
5 Sekolah
Sebagai seorang pelajar tugas yang utama adalah belajar. Adanya tuntutan dari pihak sekolah untuk mengikuti les, ekstrakurikuler, kokurikuler membuat
remaja sibuk dengan tuntutan akademik yang diwajibkan sekolah sehingga mereka kurang terlibat dalam hidup menggereja. Hal demikian membuat remaja
sulit untuk membagi waktu antara kegiatan di Gereja dan di sekolah. Remaja lebih memilih untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah karena mendapatkan nilai
daripada terlibat dalam hidup menggereja.