Pertemuan II Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

110 kemauan dari dalam diri? dari dalam diri dan kebetulan juga ini masa adven pendalamannya lebih menarik”. Responden 2: Pendalaman Iman di Lingkungan “Ya, saya mengikuti pendalaman iman di lingkungan atas kemauan saya sendiri karena saya menyadari terlibat dalam lingkungan juga penting”. Responden 3: Misdinar dan kegiatan kelompok “Saya tugas misdinar memang dari kemauan dari dalam diri saya sendiri karena saya senang menjadi petugas misdinar. Kalau ikut kegiatannya di paroki saya juga suka dan saya pernah ikut dalam Tarsisius Cup”. 2 Apakah anda berusaha mengikuti menjalankan tugas dengan baik? Responden 1: “Saya berusaha mengikuti PIR dengan baik karena ini adalah tempat berkumpulnya bagi remaja”. Responden 2: “Saya berusaha mengikuti dengan baik karena saya menyadari pendalaman iman di lingkungan itu sungguh berguna”. Responden 3: “Saya selalu menjalankan tugas dengan baik 111 karena tugas misdinar itu melayani Tuhan ya harus dijalankan dengan baik”. 3 Apakah anda senang menjalankanmengikuti tugaskegiatan tersebut? Responden 1: “Senang karena berguna bagi perkembangan iman katolik saya saat ini dan melalui kegiatan PIR saya dapat mengembangkan diri”. Responden 2: “Ya senang mengikuti pendalaman iman karena untuk memperdalam iman kekatolikan saat ini dan besok”. Responden 3: “Senang karena melayani Tuhan bahkan pengen setiap hari menjadi misdinar, menjadi misdinar itu rasanya sangat dekat sekali dengan Tuhan”. 4 Apakah anda mau hadir bertugas seandainya bila tidak ada teman? Responden 1: “Saya kalau memang sudah ada niat untuk hadir dalam kegiatan PIR ya datang meskipun tidak ada teman”. “Terkadang teman yang tidak hadir dalam kegiatan itu karena teman dekatnya juga tidak hadir, kalau saya sih tidak seperti itu”. Responden 2: “Mau hadir mengikuti pendalaman iman meskipun tidak ada teman seusia saya tetapi saya 112 dari kecil sudah terbiasa diajak orangtua untuk mengikuti pendalaman iman di lingkungan ataupun kegiatan lingkungan, jadi tidak ada teman yang seusia ya tidak apa-apa”. Responden 3: “Untuk tugas misdinar kalau sudah jadwalnya tugas ya bertugas kalau untuk kegiatan tetap mau hadir meskipun tidak ada teman”. 5 Bagaimanakah anda membagi waktu antara kegiatan sekolah dengan gereja? Responden 1: “Kegiatan gereja pasti kan hari minggu ya pasti saya datang kegiatan PIR”. Responden 2: “Hari minggu harinya Tuhan, jadi kegiatan hari minggu itu khusus untuk kegiatan gereja”. ”Pendalaman iman di lingkungan adven hari jumat kalau ada tugasPR dari sekolah saya kerjakan sebelumnya”. Responden 3: “Kalau saya tau ada tugas misdinar misa pagi saya kerjakan terlebih dahulu tugas sekolah sehingga setelah tugas langsung berangkat sekolah, tetapi kalau ada kegiatan wajib sekolah saya ikut kegiatan sekolah apabila saya dapat 113 tugas misdinar mencari pengganti”. 6 Apakah anda berani memberikan evaluasi dalam kegiatan yang anda ikuti? Responden 1: “Saya berani memberikan usualan atau saran demi perbaikan kegiatan lebih baik, tetapi teman kadang menertawakan”. Responden 2: “Untuk kegiatan yang saya ikuti melihat dahulu siapa saja orang-orangnya, kalau orang tua tidak berani pasti dibilang anak kecil tahu apa”. Responden 3: “Berani memberikan masukan maupun usulan agar kegiatan misdinar dan menjadi petugas misdinar dalam melayani Tuhan lebih baik” . 4 Refleksi Hasil refleksi untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari siklus II pertemuan II adalah sebagai berikut: a Rata-rata keterlibatan keseluruhan siswa 3,51 terjadi peningkatan sebesar 0,12 dari pertemuan sebelumnya dan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan mengalami peningkatan dari 31 menjadi 35 siswa. Dengan demikian keterlibatan siswa di siklus II sudah baik. b Keterlibatan untuk mengikuti kegiatan bila dilihat dari aspek sukarela, kehadiran, mengatasi hambatan dan memberikan evaluasi sudah mengalami 114 peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa untuk mengikuti kegiatan sudah kemauan dari dalam dirinya sendiri, menjalankan tugas atau mengikuti kegiatan memang untuk melayani Tuhan dan perkembangan iman mereka. Oleh karena itu, dalam membagi waktu kegiatan sekolah dengan gereja juga sudah baik. Dalam hal memberikan evaluasi sudah mulai berani memberikan usulan maupun saran demi perbaikan kegiatan yang diikuti.

B. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini dibahas hasil penelitian yang telah dipaparkan. Pembahasan difokuskan pada peningkatan keterlibatan hidup menggereja melalui katekese model sotarae.

1. Pratindakan

. Pada tahap pratindakan diperoleh hasil keterlibatan rata-rata keseluruhan kegiatan 2,68 atau dikatakan kurang dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan 2,7. Siswa yang mengikuti kegiatan masih sangat rendah bila dilihat dari rata-rata skala pengukuran. Siswa yang melaksanakan tindakan sebanyak 23 dengan kriteria, 3 siswa 13,04 tinggi, 8 siswa 34,78 sedang, 12 52,18 rendah serta 16 siswa tidak mengikuti kegiatan. Bila dilihat dari indikator keberhasilan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan telah ditentukantidak mencapai target yang telah ditentukan. Kegiatan yang diikuti dari 23 siswa, misdinar dan kegiatan kelompok 19 siswa 48,72, 1 siswa 2,56 mengikuti PIR, 3 siswa 7,69 mengikuti doa lingkungan serta 16 siswa 41,03 tidak mengikuti kegiatan dalam seminggu 115 terakhir. Oleh karena itu, diperlukan katekese model sotarae dalam pendalaman iman agar siswa sadar dan semakin terlibat dalam hidup menggereja baik dari jumlah siswa yang mengikuti maupun dari kualitas untuk mengikuti kegiatan.

2. Siklus I

a. Siklus I : Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan I pada tanggal 17 Oktober 2014. Siswa mengisi skala perbedaan semantik tanggal 7 November 2014 karena di sekolah pada tanggal 24 dan 31 Oktober ada acara sehingga pelaksanaan tindakan II dimulai tanggal 7 November 2014. Setelah diberikan tindakan I, rata-rata skala keseluruhan keterlibatan hidup menggereja meningkat dari 2,7 menjadi 3,03 dan terjadi peningkatan sebesar 0,35. Hasil ini melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 3,0. Siswa yang terlibat sebanyak 30 orang dengan kriteria 8 26,67 tinggi, sedang 9 30, rendah 1343,33. Hasil ini dapat dilihat adanya peningkatan 23 siswa terlibat menjadi 30 siswa dan melebihi target yang ditentukan yaitu 28 siswa. Keterlibatan siswa berdasarkan kegiatan yang diikuti siswa 9 23,08 mengikuti misdinar dan kegiatan kelompok, 17 43,59 siswa mengikuti PIR, 2 5,12 siswa mengikuti doa lingkungan. Adanya peningkatan dari masing-masing kegiatan yang diikuti siswa dikarenakan siswa sudah mulai menyadari mengikuti kegiatan mendapat berkah dari Tuhan. Tema pertemuan I adalah “Ayo Ikut Paguyuban” dengan alokasi waktu 80 menit menggunakan model sotarae mengalami perubahan menjadi 70 menit dikarenakan siswa ada kegiatan setelah katekese. Aksi yang direncanakan mengikuti pertemuan PIR pada tanggal 26 Oktober 2014 dengan mendatangkan pendamping masih dalam satu 116 paroki dan hasilnya banyak siswa yang mengikuti pertemuan PIR. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil penelitian. Kolaborator mengamati proses katekese tindakan I masih ada yang perlu diperbaiki yaitu peneliti perlu menjelaskan proses katekese sotarae pada pertemuan berikutnya karena ada siswa yang belum paham. Hasil wawancara dengan tiga siswa terlihat sudah menyadari untuk terlibat dalam hidup menggereja meskipun dari aspek sukarela, mengatasi hambatan dan memberikan evaluasi masih kurang bila dilihat dari hasil wawancara.

b. Siklus I : Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 7 November 2014. Hasil keterlibatan dari 28 siswa berdasarkan kriteria sejumlah 4 siswa 14,29 tinggi, 24 85,71 sedang. Setelah diberikan tindakan II, rata-rata keterlibatan hidup menggereja keseluruhan 3,12 atau dapat dikatakan melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan 3,0 bila dilihat terjadi peningkatan dari pelaksanaan tindakan I sebesar 0,09. Hal ini disebabkan siswa yang terlibat lebih menyadari bahwa keterlibatan tidak sekedar hadir untuk mengikuti kegiatan tetapi karena kesadaran dari dalam diri, terlibat untuk melayani Tuhan, merasa dekat dengan Tuhan dan lain-lain. Jumlah siswa yang terlibat mengalami penurunan bila dibandingkan setelah diberikan tindakan II dari 30 menjadi 28 siswa, akan tetapi mencapai target yang ditentukan 28 siswa. Penurunan terjadi karena siswa memiliki banyak tugas menjelang akhir semester. Berdasarkan kegiatan yang diikuti 11 siswa 28,20 mengikuti misdinar dan kegiatan kelompok, 14 siswa 35,90 mengikuti PIR, 3 7,69. Proses pelaksanaan katekese sesuai yang 117 direncanakan selama 80 menit. Aksi yang disepakati oleh siswa akan mengikuti pertemuan PIR pada tanggal 9 November 2014 di gereja.

3. Rangkuman Siklus I

Tabel 29. Hasil Rangkuman Pratindakan dan Siklus I Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam pratindakan, rata-rata skala belum tercapai sebesar 0,02 dan jumlah siswa yang terlibat juga belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah diberikan tindakan I rata-rata skala keseluruhan kegiatan tercapai mengalami peningkatan sebesar 0,35 dan jumlah siswa yang terlibat melebihi indikator keberhasilan sedangkan setelah tindakan II rata-rata keseluruhan kegiatan meningkat 0.09 tetapi jumlah siswa yang terlibat mengalami penurunan bila dibandingkan sebelumnya dan masih mencapai indikator keberhasilan 28 siswa yang ditentukan pada siklus I. Menurunnya jumlah siswa yang terlibat disebabkan banyaknya tugas sekolah menuju akhir semester I. Meskipun jumlah siswa mengalami penurunan No Indikator Pratindakan Siklus I P.I Siklus I P.2 1 2 3 4 5 1 Rata-rata skala keseluruhan kegiatan 2,68 3,03 3,12 2 Jumlah siswa yang terlibat 23 siswa 30 siswa 28 siswa 118 dibandingkan tindakan I dan masih tercapai sesuai indikator keberhasilan yang ditentukan, penelitian siklus II tetap dilanjutkan sebanyak dua kali pertemuan sesuai yang direncanakan.

4. Siklus II

a. Siklus II: Pertemuan I

Pada siklus II pertemuan I, siswa yang terlibat sebanyak 31 dengan kriteria tinggi 11 35,48 siswa, sedang 20 65,42 siswa. Keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan mengalami peningkatan dari yang semula misdinar dan kegiatan kelompok, PIR dan doa lingkungan kini bertambah ada yang mengikuti pendalaman iman di lingkungan. Rata-rata skala keseluruhan kegiatan 3,39 atau dikatakan terjadi peningkatan dari siklus I. Hasil pengukuran kegiatan yang diikuti siswa diperoleh 14 35,90 siswa mengikuti misdinar dan kelompok misdinar, 12 30,77 siswa mengikuti PIR, 3 7,69 siswa mengikuti doa lingkungan, 2 5,13 mengikuti pendalaman iman di lingkungan dan 8 20,51 siswa tidak mengikuti kegiatan. Materi yang dibahas pada pertemuan I adalah tentang pelayanan dan waktunya seharusnya 80 menit bertambah 10 menit karena siswa sungguh tersentuh dengan karya dari Ibu Theresia. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mengambil potongan film yang lebih menunjukkan karya ibu Theresia meskipun siswa ingin menonton lebih lengkap Sebagai altermatifnya, peneliti meminta siswa untuk mengambil diluar jam apabila ingin melihat film lebih lengkap. Aksi setelah pelaksanaan tindakan I adalah mengunjungi nenekkakek yang sudah tua membutuhkan sapaan dan perhatian. 119

b. Siklus II : Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 28 November 2014 dan skala perbedaan semantik diisi pada tanggal 5 Desember 2014. Pada pelaksanaan tindakan II bahwa hasil keterlibatan dari 35 siswa berdasarkan kriteria sangat tinggi 1 2,86 siswa, 21 60 tinggi, sedang 13 37,14 siswa. Keterlibatan keseluruhan kegiatan rata-rata 3,51 terjadi peningkatan sebesar 0,12. Hal ini dikarenakan siswa sudah menyadari bahwa keterlibatan itu penting demi perkembangan iman mereka dan mengikuti kegiatan karena keinginan dari dalam diri. Berdasarkan kegiatan yang diikuti diperoleh 12 30,77 siswa mengikuti misdinar dan kelompok misdinar, 17 43,59 siswa mengikuti PIR, 4 10,26 siswa mengikuti doa lingkungan, 3 7,69 siswa mengikuti pendalaman iman di lingkungan dan 3 7,69 siswa tidak mengikuti kegiatan. Dapat dilihat bahwa yang mengikuti kegiatan 35 orang dari 39 siswa dan mengalami peningkatan setelah diberikan katekese dengan model sotarae. Peningkatan keterlibatan siswa untuk mengikuti kegiatan sudah kemauan dari dalam dirinya sendiri, menjalankan tugas atau mengikuti kegiatan memang untuk melayani Tuhan dan perkembangan iman mereka sehingga bisa membagi waktu antara kegiatan sekolah dan gereja. Dari segi proses katekese, peneliti sudah melaksanakan katekese dengan baik dan siswa mengikuti dengan baik pula. Aksi yang dilaksanakan adalah mengujungi orang yang kurang tersapa atau perlu dib erikan perhatian tanpa membeda- bedakan.

Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Evaluasi pendidikan kepangudiluhuran di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Sedayu dan SMP Pangudi Luhur Moyudan.

6 113 132

Upaya meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja, Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur, Jawa Tengah melalui katekese umat model shared christian praxis.

29 354 137

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur

1 3 111

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236