BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Katekese Model Sotarae
1. Katekese
a. Pengertian Katekese
Telaumbanua 1995: 4 mengemukakan istilah katekese terdapat pada Kitab Suci yaitu Luk 1:4 diajarkan, Kis 18:25 pengajaran dalam Jalan Tuhan, Kis
21:21 mengajar, Rm 2:18 diajar, I Kor 14;19 mengajar, Gal 6:6 mengajar. Dalam konteks ini katekese dipahami sebagai pengajaran, pendalaman, dan
pendidikan iman agar orang semakin dewasa dalam iman. Peserta katekese adalah orang yang sudah dibaptis. Seiring dengan berjalannya waktu pada zaman Bapa
Gereja, katekese diartikan sebagai pengajaran bagi para calon baptis yang dikenal sebagai katekese baptis sedangkan bagi baptisan baru disebut katekese mistagogi.
Menurut Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae, Paus Yohanes Paulus II mengartikan katekese sebagai:
Pembinaan iman anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen yang pada
umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen CT, art.
18.
Berdasarkan pengertian di atas katekese dipahami sebagai pembinaan iman untuk anak-anak, kaum muda dan orang dewasa berupa ajaran Kristus. Pembinaan
iman diberikan secara terarah dan teratur supaya para peserta katekese dapat hidup penuh sesuai dengan ajaran Kristen atau nilai-nilai kristiani. Di dalam katekese
16
terdapat unsur pewartaan, pengajaran, pendidikan, pendalaman, pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan Telaumbanua, 1999: 5.
PKKI II yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni-5 Juli 1980 di Klender Jakarta merumuskan arah katekese di Indonesia yaitu katekese umat yang
diartikan sebagai: Komunikasi iman atau bertukar pengalaman iman antar anggota jemaat atau
kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin
sempurna. Dalam katekese umat tekanan terutama diletakkan pada penghayatan
iman, meskipun
pengetahuan tidak
dilupakan dan
mengandaikan perencanaan. Rumusan ini menegaskan bahwa katekese umat diartikan sebagai
komunikasi iman atau bertukar pengalaman iman antar anggota jemaat atau kelompok di dalam suatu pertemuan katekese dengan suasana terbuka, saling
menghargai, saling mendengarkan satu sama lain dan memberikan kesaksian tentang pengalaman iman yang dimiliki. Dengan adanya kesaksian peserta
semakin diteguhkan dan menghayati imannya. Dalam katekese umat yang ditekankan penghayatan dan pengetahuan iman supaya peserta tidak hanya
menghayati imannya tetapi peserta mengetahui apa yang diimaninya. Iman itu harus diwartakan, dan tidak hanya diwartakan namun pula diwujudnyatakan
Krispurwana, 2013: 13. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa katekese adalah pembinaan
iman bagi anak-anak, kaum muda dan orang dewasa yang isinya ajaran Kristus sendiri kemudian saling bertukar pengalaman iman, memberikan kesaksian