Pengertian Fungisida Kategori Fungisida

menyebabkan daun layu dan rontok. Serangan pada batang muda menyebabkan bercak berwarna kelabu dan dapat berkembang. Serangan pada bagian bunga menyebabkan bintik-bintik kecil berwarna hitam, terutama pada keadaan cuaca lembab Suryanto, 2010. Penyakit antraknosa menyerang berbagai jenis tanaman. Penyakit ini sangat sulit dikendalikan, terutama jika kelembaban areal pertanaman sangat tinggi. Bagian tanaman yang terserang penyakit patek atau antraknosa pada umumnya adalah buah atau daun. Penyakit patek atau antraknosa menyerang pada bagian daun terutama pada tanaman sansevieria, anggrek, bromelia, miracle, seledri, dan melon. Penyakit ini juga sering menyerang buah, terutama pada tanaman melon, apel, cabai, tomat, mangga, kopi, pepaya, alpukat, dan sebagainya Kurniati, 2013. Cara menghindari serangan hama dan penyakit dengan dilakukan kultur teknis seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun. Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan dosis anjuran Sobir dan Firmansyah, 2014.

E. Fungisida

1. Pengertian Fungisida

Fungisida merupakan salah satu jenis dari pestisida yang mengontrol penyakit jamur dengan menghambat atau membunuh jamur penyebab penyakit. Namun, tidak semua penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dikendalikan menggunakan fungisida McGrath, 2004.

2. Kategori Fungisida

Fungisida dikategorikan dengan beberapa cara menurut perbedaan karakteristiknya. Karakteristik yang umum digunakan dalam pengkategorian dijelaskan sebagai berikut: a. Mobilitas di dalam tanaman. Berdasarkan kategori ini, fungisida dibagi menjadi kontak dan sistemik. Fungisida kontak disebut dengan protectant sedangkan sistemik disebut dengan penetrant. Fungisida kontak merupakan fungisida yang tetap berada dipermukaan tanaman. Penggunaan yang terlalu banyak berpotensial toksik terhadap tanaman phytotoxic. Penetrant atau fungisida sistemik merupakan fungisida yang diserap dalam tanaman. Penetrant ini memiliki beberapa pergerakan setelah aplikasi, diantaranya bergerak dalam jarak yang sangat dekat dari tempat aplikasi sistemik lokal atau translaminar, sistemik lemah yang dapat bergerak lebih jauh dibandingkan sistemik lokal, xylem-mobile systemic dan phloem-mobile systemic yang bekerja jauh lebih luas. b. Peran dalam proteksi. Terdapat dua macam kategori fungisida yaitu preventif dan kuratif. Fungisida kontak termasuk dalam fungisida preventif yang cocok untuk pencegahan dengan aksi kontak pada permukaan tanaman, aplikasi ulang diperlukan pada fungisida kontak untuk melindungi pertumbuhan tanaman baru dan mengganti materi yang telah hilang akibat hujan, irigasi, atau terdegradasi oleh factor lingkungan seperti matahari. Fungisida sistemik mampu menembus tanaman sehingga beberapa fungisida sistemik baik untuk preventif maupun kuratif eradicant atau kick-back. c. Luasnya aktivitas. Berdasarkan luasnya aktivitas, fungisida terdapat dua macam kategori yaitu single-site dan multi-site. Single-site berarti hanya aktif pada satu titik dalam satu jalur metabolisme patogen atau melawan kritikal enzim tunggal atau protein yang dibutuhkan oleh jamur. Fungisida ini memiliki spesifikasi toksisitas yang tinggi, memiliki efek kecil pada sebagian besar organisme, dan memiliki sifat sistemik. Biasanya, fungisida kontak yang lebih tua memiliki aktivitas multi-site dan dengan demikian biasanya mempengaruhi banyak jamur di kelas yang berbeda. d. Modus aksi. Fungisida membunuh jamur dengan mengganggu membran sel jamur, inaktivasi kritikal enzim atau protein, atau dengan mengganggu proses kunci seperti produksi energi atau respirasi. Dampak lainnya adalah mengganggu jalur metabolik spesifik seperti produksi sterol atau chitin. Sebagai contoh, fungisida phenylamide mengikat dan menghambat fungsi RNA polymerase dari Oomycetes, sedangkan fungisida benzimidazole menghambat formasi beta tubulin polymerase yang digunakan oleh sel selama pembelahan inti nukleus. Pengetahuan secara tepat mengenai bagaimana fungisida mempengaruhi jamur sangat membantu dalam memilih produk. Pertama, modus aksi menentukan jamur akan dipengaruhi oleh fungisida dan dengan demikian penyakit dapat dikontrol dengan menggunakan fungisida. Kedua, fungisida dengan modus aksi yang lain dibutuhkan dalam program manajemen penyakit untuk menunda perkembangan resistensi fungisida. e. Tipe bahan kimia. Terdapat dua kategori fugisida berdasarkan tipe bahan kimia yaitu : anorganik dan organik. Fungisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia. Secara kimia, molekul organik memiliki atom karbon di dalam struktur kimianya sedangkan anorganik tidak punya. Banyak fungisida anorganik pertama kali dikembangan berbahan sulfur atau logam ion seperti tembaga, timah, kadnium dan merkuri. Tembaga dan sulfur masih banyak digunakan. Kebanyakan fungisida lain yang digunakan saat ini adalah fungisida organik dan terdapat karbon. Istilah organik yang digunakan di sini berdasarkan terminologi kimia dan berbeda dari organik yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pertanian yang berusaha untuk menjadi holistik dan meningkatkan kesehatan agroekosistem McGrath, M.T. 2004.

3. Pengambilan Fungisida oleh Tanaman