Pengambilan Fungisida oleh Tanaman Kriteria Aplikasi Fungisida yang Tepat

e. Tipe bahan kimia. Terdapat dua kategori fugisida berdasarkan tipe bahan kimia yaitu : anorganik dan organik. Fungisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia. Secara kimia, molekul organik memiliki atom karbon di dalam struktur kimianya sedangkan anorganik tidak punya. Banyak fungisida anorganik pertama kali dikembangan berbahan sulfur atau logam ion seperti tembaga, timah, kadnium dan merkuri. Tembaga dan sulfur masih banyak digunakan. Kebanyakan fungisida lain yang digunakan saat ini adalah fungisida organik dan terdapat karbon. Istilah organik yang digunakan di sini berdasarkan terminologi kimia dan berbeda dari organik yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pertanian yang berusaha untuk menjadi holistik dan meningkatkan kesehatan agroekosistem McGrath, M.T. 2004.

3. Pengambilan Fungisida oleh Tanaman

Penggunaan fungisida dapat dilakukan dengan cara semprot, tabur, injeksi pada batang dan lain-lain. Sebagian besar fungisida diaplikasikan dengan cara disemprot terutama pestisida dalam bentuk konsentrat teremulsikan Kamali, 2008. Setelah penyemprotan, pestisida terdistribusi di udara, tanah, air, tumbuhan dan manusia, seperti pada gambar menurut EXTOXNET 1993 dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 1. Distribusi Residu Fungisida di Lingkungan Residu fungisida yang berada di udara dan lama-kelamaan jatuh ke tanah. Untuk jenis pestisida yang tidak mudah menguap dan bersifat persisten, fungisida berada di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama. Fungisida yang sudah berada di dalam tanah dapat terbawa oleh air hujan atau aliran permukaan sampai ke badan air penerima berupa sungai dan sumur. Fungisida yang disemprotkan pada tanaman akan meninggalkan residu. Residu terdapat pada semua bagian tumbuhan seperti batang, daun, buah, dan akar. Khusus untuk buah, residu terdapat pada permukaan atau masuk ke dalam daging buah tersebut Kamali, 2008. Fungisida yang berada di tanaman dapat mengalami translokasi. Translokasi atau pengambilan fungisida dalam tanaman dapat terjadi ke arah atas akropetal, bawah basipetal atau lateral. Translokasi ke bagian atas tanaman berlangsung melalui pembuluh xylem, dimana arah lajunya sangat dipengaruhi oleh transpirasi tanaman. Fungisida yang terserap melalui daun berasimilasi dan cenderung berpindah ke dalam batang, yaitu melalui floem serta berakumulasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam bagian yang tumbuh dari tanaman seperti akar dan ujung tanaman. Ini merupakan pola pergerakan yang normal untuk fungisida sistemik yaitu fungisida yang dapat diabsorpsi dan ditranslokasi oleh tanaman Kamali, 2008.

4. Kriteria Aplikasi Fungisida yang Tepat

Untuk memperkecil dampak negative fungisida, terutama mengurangi residu fungisida pada hasil pertanian, maka aplikasi fungisisda harus memenuhi 6 enam kriteria tepat, yaitu: a. Tepat jenis. Jenis fungisida yang digunakan efektif terhadap OPT sasaran hasil pengamatan rutin, dapat dibaca pada label kemasan. b. Tepat mutu. Fungisida yang digunakan bermutu baik. Oleh karena itu digunakan fungisida yang telah terdaftar dan diizinkan, tidak menggunakan fungisida yang telah rusak, kadaluwarsa atau diduga palsu. c. Tepat sasaran. Berdasarkan hasil pengamatan rutin secara tepat di identifikasi jenis OPT usahakan hanya bagian tanaman yang diaplikasikan OPT. d. Tepat dosis dan konsentrasi. Dosis dalam liter atau kilogram fungisida per hektar luas tanaman dan konsentrasi dalam milliliter atau gram fungisida per liter cairan semprot yang digunakan sesuai petunjuk penggunaan pada label kemasan. e. Tepat waktu aplikasi. Aplikasi fungisida dilakukan pagi atau sore hari, saat udara cerah, angin tidak terlalu kencang, dan tidak hujan. Disamping itu OPT masih stadia awalpeka, dan poplulasi atau intensitas serangnya sudah melampaui ambang pengendalian. f. Tepat cara dan alat aplikasi. Cara aplikasi fungisida harus sesuai antara alat yang digunakan dengan jenis pestisidanya dan fase tanaman yang disemprot serta OPT sasaran DEPTAN, 1994.

F. Efek Buruk Fungisida Golongan Strobilurin