lalu menghitung volumenya. Selisih volume awal air dengan volume air sisa penyemprotan adalah volume larutan semprot yang akan diaplikasikan.
c. Aplikasi lahan. Perlakuan penyemprotan fungisida azoxystrobin dilakukan
sebanyak 3 kali dengan cara penyemprotan sesuai dengan Indonesian Good Agrycultural Practice IndoGAP. Dimulai dari munculnya bakal buah dengan
kondisi sempurna bunga pada ujung bakal buah sudah mulai rontok, 10 hari setelah perlakuan pertama, dan ketika buah melon sudah mencapai kematangan
75 sebagai tanda panen. Kadar larutan azoxystrobin 200 mgL dengan aturan pakai 1 mlL larutan semprot untuk 600 Lha. Perhitungan kadar ditentungan
dengan luas lahan dan hasil kalibrasi yang telah dilakukan. Penyemprotan fungisida dilakukan pada pagi hari maksimal pukul 08.00 WIB ketika lokasi lahan
tidak berangin.
3. Pengambilan Sampel Buah dari Lahan Model Perkebunan Melon
Bahan uji yang digunakan adalah melon yang masih segar dipetik dari 3 model perkebunan di daerah kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Sleman. Sampel
sebanyak 5 buah diambil dengan metode pengambilan acak terstratifikasi. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke -1, 0, 1, 3, 5, 7, dan 14 setelah
penyemprotan terakhir fungisida azoxystrobin.
4. Persiapan Sampel
Sampel sebanyak 5 buah melon utuh dikumpulkan. Sampel tidak dilakukan pencucian dan langsung ditimbang setiap buahnya. Setiap buah dibagi 4
bagian proses quartering lalu diambil setiap buah seperempat bagian sebagai sampel yang akan dihomogenkan. Ada 3 kelompok perlakuan preparasi sampel
yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Seperempat bagian dari setiap buah melon diambil kulit buah saja sebagai
sampel bagian kulit buah melon lalu dihomogenkan sampel kulitpeel. b.
Seperempat bagian dari setiap buah melon diambil daging buah saja sebagai sampel bagian daging buah melon lalu dihomogenkan sampel dagingflesh.
c. Seperempat bagian dari setiap buah melon langsung dihomogenkan sampel
keseluruhanwhole.
5. Ekstraksi Residu
Azoxystrobin dari Matrik Buah Melon
Sebanyak 5 g sampel dari setiap kelompok sampel yang telah dihomogenkan diambil dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge 25 ml.
Ditambahkan 2 g MgSO
4
; 0,5 g NaCl; 0,5 g Na
3
sitrat.2H
2
O dan 0,25 g Na
2
Hsitrat.1,5H
2
O. Campuran yang berada di dalam tabung sentrifuge ditambahkan 5 ml asetonitril. Tabung sentrifuge digojog selama 1 menit lalu
divortex selama 2 menit. Tabung sentrifuge kemudian disentrifuge dengan kecepatan 5000 rpm
selama 5 menit. Supernatan yang terbentuk diambil seluruhnya kemudian dipindahkan dalam flakon, dikeringkan dengan waterbath dan dibantu dengan gas
nitrogen. Supernatan hasil sentrifuge diambil semuanya, ditampung ke dalam flakon bersih. Kemudian dilakukan reekstraksi dengan cara menambahkan 5 ml
asetonitril ke dalam tabung sentrifuge yang sudah diambil supernatannya lalu digojog kembali dengan tangan selama 1 menit, divortex selama 2 manit setelah
itu dilakukan sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Supernatan hasil reekstraksi diambil semuanya dan ditampung ke dalam flakon yang berisi
supernatan hasil ekstraksi pertama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya dikeringkan menggunakan nitrogen sehingga memperoleh ekstrak kering. Hasil ekstraksi di dalam flakon yang sudah kering ditambahkan
0,5 ml aquabidest kemudian didegasing selama 5 menit.
6. Clean up Sampel Azoxystrobin dari Matrik Buah Melon dengan SPE C18