Istimewa Yogyakarta sebagai dasar evaluasi keamanan residu fungisida azoxystrobin pada buah melon Cucumis melo L..
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai model
penentuan laju disipasi residu fungisida azoxystrobin pada buah melon di Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data paparan residu fungisida azoxystrobin sebagai dasar penetapan kadar aman penggunaan fungisida
azoxystrobin pada buah melon di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Tujuan khusus
a. Penelitian ini khususnya bertujuan untuk mengetahui kadar azoxystrobin
dalam kulit, daging, dan keseluruhan buah melon dengan penggunaan kadar aplikasi 1mlL kadar dengan volume tinggi.
b. Mengetahui pengaruh geografis lahan terhadap pola laju disipasi fungisida
azoxystrobin di dalam buah melon. c.
Mengetahui dan menetapkan pre harvest interval PHI yang aman terhadap residu fungisida azoxystrobin untuk aplikasi fungisida
azoxystrobin pada tanaman melon dengan penggunaan kadar aplikasi 1mlL kadar dengan volume tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Iklim Tropis
Indonesia terletak di dekat khatulistiwa dan memiliki iklim tropis. Dua pertiga dari Indonesia terdiri dari hutan hujan tropis yang merupakan rumah bagi
sebanyak 40.000 tanaman yang berbeda dan terdapat banyak hewan langka Skwirk, 2015.
Variabel utama iklim di Indonesia bukan suhu atau tekanan udara, tapi curah hujan. Terlintasi oleh garis khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis
hampir seluruh daerah, dengan dataran pantai rata-rata 28°C, pedalaman dan daerah pegunungan rata-rata 26°C dan daerah pegunungan yang lebih tinggi 23°C.
Kelembaban didaerah tersebut relatif cukup tinggi dan sejajar Weather Online, 2015.
Kepulauan Indonesia berada di garis khatulistiwa. Hal ini berarti bahwa seluruh daerah di Indonesia terletak di iklim tropis namun ada variasi cuaca di
pulau-pulau Indonesia yang berbeda. Secara umum iklim di seluruh Indonesia panas dan lembab. Kelembaban menunjukkan volume kelembaban yang tinggi di
udara Skwirk, 2015. Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia panas sepanjang tahun,
namun tidak di beberapa daerah. Seperti halnya gunung tertinggi di Indonesia, puncak Jaya Wijaya yang memiliki tinggi hampir 5.000 meter dan bagian atas
ditutupi salju sepanjang tahun Skwirk, 2015.
7