B. Melon
Tanaman melon Cucumis melo L. berdasarkan Prajnanta 2003 secara lengkap dilihat dari segi taksonomi tumbuhan, tanaman melon diklasifikasikan
sebagai berikut : a.
Kingdom : Platae
b. Divisio
: Spermatophyta c.
Sub-divisio : Angiospermae
d. Kelas
: Dikotiledoneae e.
Sub-kelas : Sympetalae
f. Ordo
: Cucurbitales g.
Famili : Cucurbitaceae
h. Genus
: Cucumis i.
Spesies : Cucumis melo L.
1. Jenis Tanaman Melon
Tanaman melon mempunyai banyak jenis, untuk mempermudah sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam
dua tipe, yaitu: a.
Netted-Melon adalah buah melon dengan kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala net, aroma relatif lebih harum dibanding dengan
winter–melon, lebih cepat masak antara 75–90 hari, awet dan tahan lama untuk disimpan Samadi, 2007.
b. Winter-Melon adalah buah melon dengan kulit buah halus, mengkilat dan
aroma buah tidak harum, buah lambat untuk masak antara 90–120 hari, mudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan, tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias Samadi, 2007.
2. Kandungan Melon
Melon merupakan salah satu buah yang dikonsumsi daging buahnya, baik untuk konsumsi segar atau olahan. Melon mengandung berbagai macam
komposisi kimia Wirakusumah, 2000. Kandungan gizi dari 100 g melon dapat
dilihat dari tabel 1 berikut :
Tabel I. Komposisi Kimia Buah Melon100 g Bahan
Komposisi Kimia Buah Melon100 g Bahan
Jumlah Energi kal
21,0 Protein g
0,60 Lemak g
0,10 Karbohidrat g
5,10 Kalsium mg
15,00 Fosfor mg
25,00 Serat g
0,30 Besi mg
0,50 Vitamin A SI
640,00 Vitamin B
1
mg 0,03
Vitamin B
2
mg 0,02
Vitamin C mg 34,00
Niacin g 0,80
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Melon
a. Iklim. Pada faktor ini, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
proses perkembangan melon, yaitu angin , hujan, sinar matahari, suhu yang sejuk dan kering antara 25-30°C serta kelembapan Samadi, 2007. Tanaman melon
memerlukan curah hujan antara 2.000-3.000 mmtahun. Pertumbuhan tanaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melon tidak banyak dipengaruhi oleh kelembaban udara, asalkan kadar air di dalam tanah cukup tersedia Prajnanta, 2003.
Kelembaban yang diperlukan berkisar ± 65. Kelembaban yang tinggi akan mempercepat perkembangan penyakit, jamur dan proses pemasakan. Angin
yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon dan hujan yang turun terus menerus juga akan merugikan tanaman melon Prajnanta, 2003.
Tanaman melon membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari penuh sekitar 10-12 jamhari, suhu udaranya hangat dan kelembaban udaranya
relatif rendah. Selama proses perkecambahan idealnya pada suhu udara 28
o
C- 30
o
C, sedangkan pada periode pertumbuhan kisaran suhu yang ideal 25
o
C-30
o
C Rukmana, 1994.
b. Ketinggian tempat. Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup
baik pada ketinggian 300–900 mdpl namun, tanaman melon masih dapat berproduksi dengan baik pada ketinggian 0-100 meter dpl. Apabila ketinggian
lebih dari 900 mdpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal. Tanaman melon dapat dipanen buahnya pada umur 65-75 hari setelah pindah tanam tergantung
pada varietas dan ketinggian tempat tumbuhnya. Melon yang ditanam di dataran tinggi berumur lebih panjang daripada yang ditanam didataran rendah Samadi,
2007. Tanaman melon membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari
penuh sekitar 10-12 jamhari, suhu udaranya hangat dan kelembaban udaranya relatif rendah. Selama proses perkecambahan idealnya pada suhu udara 28
o
C- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
o
C, sedangkan pada periode pertumbuhan kisaran suhu yang ideal 25
o
C-30
o
C Rukmana, 1994
c. Tanah. Jenis tanah yang paling ideal untuk melon adalah tanah
geluh berpasir yang lapisan olahnya dalam, tidak mudah becek menggenang, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, dan pHnya antara 6,0-6,8
meskipun masih toleran pada pH antara 5,8-7,2 Rukmana, 1994.
C. Budidaya Melon di Indonesia