90
tertentu akan mempercepat dan memberi tenaga pertumbuhan dan perkembangan organisasi melalui pelaku-pelaku organisasi karyawan
dan secara langsung akan meningkatkan performansi kerja karyawan.
4.4.2. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan terhadap Performansi Kerja
Karyawan
Variabel Karakteristik Pekerjaan berpengaruh signifikan positif terhadap faktor Performansi Kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan
besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,031 0,10. Hal ini
dikarenakan apabila karakteristik pekerjaan dapat dikerjakan atau dilaksanakan dengan baik, maka ini akan meningkatkan perforamansi
kerja. Karakteristik pekerjaan menurut Hockman J.R dan G.R Oldham,
yaitu : variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik pekerjaan. Aspek-aspek ini dapat berfungsi sebagai
pendorong motivasi positif bagi para pekerja untuk dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan performansi kerja karyawan sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap
performansi kerja karyawan. Hasil peneitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hackman J.R and Oldham dalam teori Ribbins 2003: 208, yaitu : Variasi keterampilan, Identitas tugas, Signifikansi tugas, Otonomi dan Umpan
balik pekerjaan. Aspek – aspek ini dapat berfungsi sebagai pendorong motivasi positif bagi para pekerja untuk dapat mengerjakan suatu
91
pekerjaan secara efektif dan efisien yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan performansi kerja pekerja.
4.4.3. Pengaruh Komitmen Karyawan terhadap Performansi Kerja Karyawan
Variabel Komitmen karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Performansi Kerja Karyawan. Hal tersebut dibuktikan
dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,086 0,10. Hal
ini dikarenakan apabila komitmen karyawan terhadap perusahaan tinggi dapat meningkatkan performansi kerja karyawan karena pada dasarnya
komitmen karyawan pada organisasi sebagai suatu sikap yang diambil oleh para karyawan, bagaimanapun juga akan menentukan perilakunya
sebagai perwujudan dari sikap. Konsekuensi positif perilaku yang muncul sebagai perwujudan tingginya sikap komitmen karyawan pada organisasi
antara lain: rendahnya tingkat perpindahan turn over karyawan, rendahnya tingkat kemangkiran absensi, tingginya motivasi kerja dan
menyukai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan berusaha mencapai performansi kerja yang tinggi atau dengan kata lain komitmen
pada organisasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang berjalan dimana para karyawan dapat mengekspresikan kepedulian mereka
terhadap organisasi selain kesuksesan dan performansi kerja yang tinggi. Hasil diatas sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Robinson, Simourd dan Porporino, 1999 yang menyatakan bahwa Komitmen pada organisasi sebagai suatu sikap yang diambil oleh para
karyawan, bagaimanapun juga akan menentukan perilakunya sebagai
92
perwujudan dari sikap. Konsekuensi positif perilaku yang muncul sebagai perwujudan tingginya sikap komitmen karyawan pada organisasi antara
lain: rendahnya tingkat perpindahan turn over karyawan, rendahnya tingkat kemangkiran absensi, tingginya motivasi kerja dan menyukai
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan berusaha mencapai performansi kerja yang tinggi.
4.4.4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Performasi Kerja Karyawan