21
karyawan dan informasi yang jelas mengenai seberapa baik pekerjaan telah dikerjakan.
2.2.4 Performansi kerja
2.2.4.1 Pengertian Performansi Kerja
Terdapat hubungan kuat antara iklim organisasi yang kondusif dengan peningkatan performansi kerja karyawan, karena iklim organisasi
yang kondusif dan kuat akan mendorong setiap karyawan baru secara otomatis untuk mengikuti iklim organisasi yang sudah berjalan di
perusahaan. Menurut Bernardin dan Russel 1993:379 Performansi kerja
didefinisikan sebagai berikut : “Performance is defecated as the record of court ness produced on a specificities job function or activity boring a
specificities time periode “. Ini berarti performansi kerja merupakan suatu keluaran yang dihasilkan oleh karyawan dan merupakan hasil dari
pekerjaan yang ditugaskan dalam suatu waktu atau periode tertentu. Penekanannya adalah pada hasil yang diselesaikan dalam periode waktu
tertentu. As’ad 1984:121 mendefinisikan tingkat performansi kerja
seseorang merupakan ukuran sejauh mana keberhasilan orang itu dalam melakukan tugas pekerjaannya. Motivasi dan kecakapan merupakan satu
hal yang penting dalam performansi Vromi, 1964.
22
Schermerhom, et all 1982, terdapat tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap performansi kerja karyawan yaitu individu
kemempuan kerja, usaha kerja keinginan untuk bekerja, dan dukungan organisasional kesempatan untuk bekerja. Sedangkan menurut Fink,
Performansi kerja karyawan ini sangat dipengaruhi tingkat komitmen yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan serta iklim organisasi yang ada
dalam organisasi tersebut. Proter 1967 dalam As’ad 200: 47 menekan bahwa Performansi
kerja didefinisikan sebagai berikut: “Performance is defined as the record of outcome produced on a specified job function or actifity during a
specified time period “ Catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu .
Untuk melakukan penilaian performansi ini menurut Robbins1996:260-261 tidak hanya dilakukan oleh atasan, karena logika
yang menyatakan pada atasan bertanggung jawab atas performansi bawahannya mungkin cacat.
Sedangkan manfaat penelitian Performansi kerja ini dinyatakan oleh Handoko 1996:135-137 meliputi :
1. Sebagai umpan balik dalam perbaikan performansi kerja
2. Membantu dalam penyelesaian kerja kompensasi yang diberikan
3. Bahan pertimbangan dalam keputusan penempatan karyawan
4. Untuk mengetahui tentang kebutuhan latihan dan pengembangan
5. Sebagai arah dalam pengembangan karir
23
6. Untuk mengetahui adanya penyimpangan – penyimpangan proses
staffing 7.
Untuk mengetahui ketidakakuratan informasional 8.
Membantu mendiagnosa kesalahan-kesalahan desain pekerjaan 9.
Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil tanpa diskriminasi 10.
Untuk membantu mengantisipasi tantangan - tantangan internal. Sedangkan Umar 2000: 15 membagi metode – metode penilaian
performansi kerja berdasarkan orientasi masa lalu atau masa depan. Orientasi masa lalu mencakup rating scale, checklist, peristiwa kritis, tes
dan observasi Performansi kerja dan evaluasi kelompok sedangkan yang berorientasi masa depan mencakup penilaian diri self appraisals,
Penilaian Psikologi Phsycological appraisals dan pendekatan Management By Objektive MBO.
Robbins 1996: 262 – 263 meninjau teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi performansi kerja yaitu :
1. Essai tertulis : Menulis suatu cerita yang memberikan kekuatan,
kelemahan, kinerja masalah, dan sasaran untuk perbaikan. 2.
Insiden kritis : Memfokuskan perhatian- perhatian si penilai pada pelaku-pelaku yang merupan kunci untuk membedakan antara
menjalankan pekerjaan itu secara efektif dan melaksanakan secara tidak efisien
3. Skala penilaian grafik
24
Dalam Metode terakhir ini di daftar seperangkat faktor Performansi kemudian menilai masing-masing pada skala incremental
4. Skala penilaian berjangka pada perilaku menghubungkan unsur –
unsur utama dari pendekatan insiden kritis dan skala penilaian grafik. 5.
Pembandingan multiperson Mengevaluasi Performansi satu Individu terhadap Performansi dari
satu orang atau lebih
2.2.4.2 Indikator Performansi