57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Pelayanan Air Minum untuk wilayah Kota Surabaya sebenarnya sudah ada sejak Tahun 1927, yaitu sejak pemerintahan Belanda yang
dikelola oleh suatu badan yang disebut “GUMINTO”. Pada saat setelah merdeka dengan terbentuknya Pemerintahan
Indonesia, maka pelayanan air minum berubah menjadi Dinas Saluran Air Minum. Pengawasan, tanggung jawab dan wewenang Pemerintahan
Tingkat I Jawa Timur. Kemudian pada Tahun 1890 air minum untuk Kota Surabaya
pertama kali diambil dari sumber mata air di desa Perut Pasuruan diangkat dengan kereta api. Kemudian pada Tahun 1903 pemasangan pipa dari
Pandaaan oleh NV. Biernie selama tiga tahun. Kemudian pada Tahun 1906 jumlah pelanggan kurang lebih 1.500 sambungan. Kemudian pada Tahun
1922 Instansi Pengelolahan Air Minum ipam Ngagle I dibangun dengan kapasitas 60 ltdtk. Kemudian pada Tahun 1932 mata air umbulan
ditingkatkan dengan membangun rumah pompa baru. Kenudian pada tahun 1942 ipam Ngagle I ditingkatkan kapasitasnya menjadi 180 ltdtk. .
Kemudian pada Tahun 1950 Perusahaan Air Minum diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Kota Praja Surabaya. Kemudian pada
58
Tahun 1954 IPAM Ngagel II dengan kapasitasnya menjadi 350 ltdtk. Kemudian pada Tahun 1959 pembangunan IPAM Ngagel II dengan
kapasitas 1000 ltdtk yang di desain dan dilaksanakan oleh Degremont Fa Prancis. Kemudian pada Tahun 1976 Perusahaan Airminum disahkan
menjadi Perusahaan Daerah dan dituangkan dalam Perda No. 07 Tanggal 30 Maret 1976. Kemudian pada Tahun 1977 Peningkatan kapasitas IPAM
Ngagel I menjadi 500 ltdtk. Kemudian pada Tahun 1978 pengalihan status menjadi Daerah Air minum dari Dinas Air Minum berdasrkan SK
Walikotamadya Dati II Surabaya No.657wk77 tanggal 30 Desember 1977. Kemudian pada saat Tahun 1979 setelah terbentuknya dua wilayah
Surabaya, yaitu Kabupaten dan Kotamadya, maka Dinas Saluran Air Minum dipisahkan menjadi dua pelayanan yaitu Kotamadya dan
Kabupaten, dimana kemudian menjadi wewenang Dati II yang dibawahi oleh Dinas Pekerjaan Umum DPU Saluran Air Minum Dati II Surabaya.
Kemudian pada Tahun 1980 peningkatan kapasitas IPAM Ngagel menjadi 1000 ltdtk.
Kemudian pada tahun 1982 terbentuklah atau berubahlah Perusahaan Air Minum yang merupakan perubahan peralihan dari Dinas
Saluran Air Minum berdasarkan peraturan Kotamadya No.51979, dimana PDAM ini terbentuk suatu Badan sektoral yaitu semua pelaksanaansemua
kegiatan itu menjadi tanggung jawab sendiri yang kemudian dipimpin oleh seorang direksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
59
Pada saat berdirinya PDAM Perusahan Air Minum tahun 1982 semua karyawan masih memanfaatkan tenaga dari pemerintah Daerah
Kotamadya Dati II Surabaya. Kemudian pada tahun 1984 PDAM Perusahan Daerah Air Minum Kotamadya II Surabaya mulai melakukan
sesuatu pembinaan setelah mendapatkan bantuan tenaga dari Departemen Air Bersih Jawa Timur, proyek Air Bersih Jatim. Direktorat air bersih
dirjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum DPU yang berperan sebagai direktur, baik yang berupa kegiatan fisik maupun admisitrasi. Pada
tahun tersebut PDAM telah mempunyai karyawan sendiri, sebanyak ¾ dari jumlah karyawan sendiri. Sebanyak ¼ jumlah karyawan merupakan
bantuan Pemda Dati II Surabaya. Kemudian tahun 1990 pembangunan IPAM Karang Pilang I dengan kapasitas 1000 ltdtk dengan dana loand
IBDRD No.2632 IND. Kemudia pada Tahun 1991 pembanguna gedung kantor Perusahaan Daerah Air Minum yang terletak di Mayjen Prof. Dr.
Moestopo No. 02 Surabaya yang dibiayai dana perusahaan Daerah Air Minum murni.
60
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan