Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas Evaluasi atas

77 jumlah jawaban sebesar 178 pada skor 3, hal tersebut berarti bahwa menurut responden bahwa pegawai di PDAM Surya Sembada kota Surabaya mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan tepat waktu, pegawai di PDAM Surya Sembada kota Surabaya mampu bekerja dan bekerja sama dengan atasan dan rekan kerja responden, pegawai di PDAM Surya Sembada kota Surabaya disiplin terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan pegawai di PDAM Surya Sembada kota Surabaya mampu menyelesaikan diri dengan lingkungan pekerjan.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : 78 Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Variable min max kurtosis c.r. Y4 2,000 5,000 -,196 -,400 Y3 2,000 5,000 -,275 -,562 Y2 2,000 5,000 -,359 -,734 Y1 2,000 5,000 -,425 -,867 X41 2,000 5,000 -,284 -,579 X42 2,000 5,000 ,087 ,177 X43 2,000 5,000 -,512 -1,046 x44 2,000 5,000 -,142 -,289 X31 2,000 5,000 -,449 -,916 x32 2,000 5,000 -,451 -,921 X33 2,000 5,000 -,470 -,959 X21 1,000 5,000 -,102 -,209 X22 2,000 5,000 -,564 -1,151 X23 2,000 5,000 -,614 -1,254 X24 2,000 5,000 -,081 -,165 x25 2,000 5,000 ,120 ,245 X11 2,000 5,000 -,190 -,387 X12 2,000 5,000 -,065 -,132 X13 2,000 5,000 -,316 -,646 X14 2,000 5,000 -,818 -1,670 Multivariate -9,559 -1,611 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2. Evaluasi atas

Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ 2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 20 ketentuan : bila Mahalanobis dari 79 nilai 2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 40,375. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.9. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 9,66 103,05 50,50 18,882 100 Std. Predicted Value -2,163 2,783 ,000 1,000 100 Standard Error of Predicted Value 8,498 14,666 11,231 1,248 100 Adjusted Predicted Value -3,00 107,15 50,53 19,679 100 Residual -53,444 76,787 ,000 22,026 100 Std. Residual -2,168 3,114 ,000 ,893 100 Stud. Residual -2,354 3,589 ,000 1,006 100 Deleted Residual -63,016 102,000 -,031 27,980 100 Stud. Deleted Residual -2,425 3,899 ,002 1,023 100 Mahal. Distance 10,770 34,036 19,800 4,638 100 Cooks Distance ,000 ,201 ,013 ,023 100 Centered Leverage Value ,109 ,344 ,200 ,047 100 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 34,036 lebih kecil dari 40,375. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.

4.3.3. Deteksi