Uji Perbedaan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis

50 Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Dengan kata lain tidak terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null ditolak dan H i diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Dengan kata lain terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis Lihat lampiran nomor 18 No. Kelompok Test Peningkatan Signifikansi Keputusan Pretest Posttest 1. Kontrol 2,44 2,71 11,66 0,056 Tidak Berbeda 2. Eksperimen 2,76 3,42 23,91 0,000 Berbeda Pencapaian selisih skor rata-rata yang lebih tinggi untuk kemampuan menganalisis pada kelompok eksperimen dengan menggunakan metode inkuiri dengan harga M = -0,61406, SE = 0,13009, p 0,05 atau 0,00, t31 = -5,451 dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan harga M = -0,20968, SE = ,10568, t30 = -1,984, p 0,05 atau 0,056. Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed kelompok kontrol adalah 0,056 atau 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain bahwa tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Sedangkan harga sig. 2-tailed untuk kelompok eksperimen adalah 0,000 atau 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

4.1.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis

Langkah ketiga adalah uji perbedaan selisih. Uji selisih bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri. Uji pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis dapat dicari dari O 2 -O 1 – O 4 - O 3 yaitu mengurangkan rerata skor posttest dengan pretest pada kelompok 51 eksperimen dan mengurangkan rerata skor posttest dengan pretest pada kelompok kontrol. Dari hasil pengurangan setiap kelompok kemudian dicari selisihnya yaitu rerata skor kelompok eksperimen dikurangi rerata skor kelompok kontrol. Sebelum melakukan uji perbandingan data harus diuji normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dari pengujian normalitas data, diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini. Tabel 17. Uji Normalitas Skor Selisih lihat lampiran nomor 20 No. Aspek Nilai Signifikansi Keterangan 1. Selisih skor menganalisis kelompok kontrol 0,729 Normal 2. Selisih skor menganalisis kelompok eksperimen 0,272 Normal Tabel di atas menunjukkan kelompok kontrol dan eksperimen memiliki distribusi data normal, sehingga untuk uji selisih skor posttest dan pretest dilakukan dengan analisis statistik parametrik yaitu independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis yang digunakan menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null ditolak dan H i diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. 52 Tabel 18. Perbedaan Selisih Skor Pretest dengan Posttest Variabel Menganalisis Lihat lampiran nomor 22 Hasil Selisih Nilai Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,034 Berbeda Harga Levene‟s Test pada data yang diperoleh adalah 0,05 atau 0,588 maka terdapat homogenitas varian. Pencapaian selisih skor lebih tinggi pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = 0,6666, SE = 0,14095 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan menggunakan metode ceramah dengan nilai M = 0,2661, SE = 0,11819. Meskipun demikian ada perbedaannya signifikan dengan nilai t61 = -2,17, p 0,05 atau 0,034. Harga sig. 2-tailed adalah 0,034 atau 0,05, maka H i diterima dan H null ditolak dengan kata lain bahwa metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Selisih skor pada kemampuan menganalisis dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini. Gambar 14. Selisih Skor pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan Menganalisis Diagram di atas menunjukkan selisih skor pada pretest dan posttest kemampuan menganalisis baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari pretest ke posttest dengan harga M = 2,44 ke M = 2 , 71 dengan selisih M = 0,27. Sedangkan kenaikan skor pada kelompok eksperimen dari pretest ke posttest dengan harga M = 2,76 ke M = 3,42 53 dengan selisih M = 0,66. Berdasarkan data yang didapat, kelompok eksperimen mengalami selisih skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168